Menu

Rupiah Tertekan, Beberapa Emiten Ini Malah Makin Menarik

Shanti Putri

Di tengah melemahnya kurs Rupiah, IHSG ikut loyo. Namun, beberapa emiten saham justru memancarkan daya tarik tersendiri.

Kurs Rupiah kini sudah melewati lebih dari Rp15200 per Dolar AS. Melemahnya nilai rupiah terhadap Dollar Amerika menyebabkan persepsi resiko Indonesia meningkat. Mengutip Bloomberg, credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun pada perdagangan Selasa 9 Oktober 2018 berada di level 147.31. Angka ini melonjak 13.21% dibandingkan posisi di akhir bulan lalu. Bahkan, kemarin CDS Indonesia tenor 5 tahun menyentuh posisi tertingginya sejak 5 September 2018 di level 148,64.

Pasalnya, para investor masih khawatir pada kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai belum aman. Defisit transaksi berjalan juga masih berlanjut; upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dinilai masih belum menunjukkan hasil. Akan sangat jauh lebih bagi negara apabila ekspor dapat melebihi impor, sehingga dollar yang masuk dapat mengimbangi kenaikan yang ada, agar kenaikan dollar dapat diredam.

Pelemahan rupiah ini justru menguntungkan emiten-emiten yang transaksi bisnisnya dalam bentuk USD. Kenaikan USD terhadap IDR malah membawa berkah bagi emiten-emiten yang banyak melakukan ekspor. Namun, penulis ingatkan untuk mewaspadai emiten yang memiliki hutang dalam bentuk dollar, karena berpotensi dapat mengurangi pemasukan. Yang lebih baik adalah apabila emiten memperoleh pendapatan dalam bentuk dollar, sedangkan beban pokok dalam bentuk rupiah; alias bahan pokok dicari di lokal, lalu jual produknya keluar negeri.

Emiten yang patut dicermati diantaranya adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk ( SRIL ) yang merupakan penghuni indeks LQ45. Lalu ada PT Mayora Indah Tbk ( MYOR ) sebagai emiten yang bisa memaksimalkan potensi ekspor di tengah koreksi rupiah. Dan PT Integra Indocabinet Tbk ( WOOD ). Emiten perkebunan juga layak dipantau mengingat sebagian besar emiten jenis ini melakukan ekspor. Yang menarik di sektor perkebunan adalah PT Astra Agro Lestari ( AALI ) dan PT London Sumatera Indonesia ( LSIP ). Untuk Rasio P/E SRIL berada pada PER 4,97; MYOR 32,99; WOOD 16,5; AALI 13,03; LSIP 15,86. Secara P/E, maka pilihan penulis jatuh pada SRIL.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE