Menu

Saham Memudar, Akankah Emas Kembali Mengkilap?

Christopher Tahir

Aksi penghindaran risiko akibat kemunculan Omicron membuat saham terjungkal. Emas juga tampak melemah, tapi peluang breakout dari 1800 masih terbuka.

Varian virus Corona yang baru kembali muncul, kali ini berasal dari Afirka dengan nama Omicron. Kembali memanasnya pandemi membuat banyak orang akan cenderung lebih waspada terhadap volatilitas yang mungkin saja bisa terjadi. Di saat yang sama, The Fed berpotensi mempercepat program tapering yang ditargetkan selesai pada kuartal kedua 2022; ini semakin menambah peluang pengeringan likuiditas pasar. Kondisi bursa saham Amerika Serikat pun mulai memperlihatkan dampaknya.

Terlihat Indeks US500 (S&P500) baru saja menembus ke bawah struktur pasarnya, yang mana ini bisa menjadi sinyal awal pembalikan arah. Meskipun demikian, aksi harga tersebut masih membutuhkan konfirmasi berupa pembentukan lembah di area lebih rendah. Hal ini berpeluang terjadi bilamana Indeks tidak mampu menembus ke atas level 4725 dengan signifikan. Ada dua level penting yang dapat menjadi resisten kenaikan harga, yaitu kisaran 4650 dan 4680.

 

Bagaimana Dengan Harga Emas?

Harga emas mendapatkan tekanan jual yang cukup besar. Namun karena tren kenaikan secara umum belum terpatahkan, tampak ada potensi penerusan bullish dari posisi harga yang saat ini bergerak di bawah USD1800 per troy ounce. Di sisi lain, perlu diperhatikan pula kemungkinan harga emas menembus ke bawah kisaran USD1775 per troy ounce, mengingat ini dapat menjadi sinyal awal pembalikan harga. Trader disarankan untuk selalu mengantisipasi potensi risiko yang dapat terjadi.

Bergabunglah dengan webinar Exness di hari Jumat, 03 Desember 2021 pukul 19:30 - 20:30 WIB dengan topik "Window Dressing & Santa Claus Rally" bersama Christopher Tahir. Di sesi ini, Anda akan:

Untuk bergabung, daftar sekarang juga di sini . Kamu juga bisa mendapatkan informasi terbaru seputar Exness dengan bergabung di channel telegram ini.

 


Disclaimer: Publikasi analisa ini merupakan bentuk komunikasi marketing dan tidak mewakili riset atau saran investasi apapun. Konten yang terkandung di dalamnya mencerminkan pandangan umum dari pakar kami dan tidak berhubungan dengan kondisi pribadi, pengalaman investasi, ataupun situasi finansial para pembaca. Analisa ini juga tidak ditujukan untuk mempromosikan badan investasi independen manapun dan Exness tidak berkewajiban untuk melarang transaksi apapun sebelum rilis analisa. Para pembaca sebaiknya mewaspadai kemungkinan loss yang bisa terjadi. Exness tidak bertanggungjawab atas kerugian yang mungkin timbul dari penggunaan analisa ini.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE