Menu

Sektor Barang Konsumsi Cukup Potensial Di Bulan Agustus

Aditya Putra

Menjelang akhir bulan, mari kita lihat seperti apa gambaran pergerakan pasar saham ke depan, dengan melihat siklus musiman dalam 10 tahun terakhir.

Menjelang akhir bulan, mari kita alihkan fokus untuk melihat seperti apa gambaran pergerakan pasar saham kedepannya. Sebelumnya, untuk membantu kita melihat probabilitas IHSG, mari perhatikan siklus musimannya dalam 10 tahun terakhir.

Trend Probabilitas Kenaikan IHSG Dalam 10 Tahun Terakhir


Sumber: stockbit

Pada gambar di atas, ternyata probabilitas kenaikan IHSG hanya sekitar 44% di bulan Agustus selama 10 tahun terakhir. Artinya investor mesti berhati-hati. Lalu jika IHSG 'hanya' memberikan peluang 44%, bagaimana dengan sektor-sektor di dalamnya?

Probabilitas Kenaikan Sektoral Dalam 10 Tahun Terakhir


Sumber: stockbit

Terlihat ada beberapa sektor yang memiliki probabilitas penguatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan IHSG, diantaranya sektor Properti, Infra dan Consumer Goods (>50%).

Namun demikian, dengan penyebaran Covid-19 yang masih cukup tinggi maka setidaknya investor harus berhati-hati dengan sektor-sektor yang tergolong cyclical seperti infrastruktur dan properti. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat pergerakan market yang sangat volatile dan cukup berisiko jika si investor melakukan trading tanpa money management dan trading plan yang benar-benar baik.

Kami juga melihat ada beberapa data penting sebagai katalis bagi pasar di bulan Agustus nanti, seperti:

  1. Angka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Kuartal-II
  2. Rilis laporan keuangan emiten di Kuartal-II

Saham Sektor Konsumsi Yang Patut Dicermati

Sumber: stockbit

Faktor Pendukung Menariknya Sektor Konsumsi

1. ULTJ

PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) meraih penjualan Rp1,61 triliun hingga periode 31 Maret 2020 naik dari penjualan Rp1.43 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Sementara, Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp435.76 miliar naik dari laba Rp299.95 miliar tahun sebelumnya.

2. ICBP

Konsumsi mie di domestik dan global masih cukup tinggi, efek dari akusisi transaksi afiliasi mulai berkurang, dan ICBP tengah menantikan rilis laporan keuangan di kuartal-II tahun ini.

3. MYOR

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat penjualan bersih Rp11.08 triliun hingga periode 30 Juni 2020 turun dari penjualan bersih Rp12.06 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp938.47 miliar dari laba Rp807.48 miliar tahun sebelumnya.

Di sisi lain, Pefindo telah menegaskan peringkat idAA untuk PT Mayora Indah dan Penawaran Umum Berkelanjutan tahun 2017-2018 dengan prospek peringkat stabil. peringkat tersebut mencerminkan posisi kuat perusahaan di pasar makanan kemasan dalam negeri, produk yang terdiversifikasi dengan baik dan kontribusi yang tinggi dari pasar luar negeri, serta profil keuangan yang kuat.

Namun, peringkat dibatasi oleh eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi biaya bahan baku, persaingan yang ketat dan regulasi yang berhubungan dengan industri.

4. HMSP

Bea Cukai memberikan relaksasi penundaan pembayaran pita cukai dari 60 hari diperpanjang menjadi 90 hari sejak pemesanan. Beleid ini mulai berlaku terhitung bagi pemesanan pita cukai yang diajukan oleh pengusaha pabrik pada tanggal 9 April-9 Juli 2020. Hal ini tentu patut dipertimbangkan oleh pelaku pasar yang mengincar HMSP.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE