Menu

Sektor Perbankan Layak Diperhatikan, Ini Alasannya

Aditya Putra

Sejak tanggal (15/06) atau di pekan ketiga bulan Juni, kinerja saham-saham perbankan berhasil mengungguli kinerja IHSG. Lalu apa yang membuat saham-saham Bank bisa melesat?

Apa Yang Membuat Saham Bank Bisa Melesat?

Pada tanggal (24/06) pemerintah resmi memberikan dana tambahan kepada perbankan nasional khususnya yang terhadap bank-bank BUMN. Tidak tanggung-tanggung, dana yang diberikan sebesar Rp 30 triliun. Nantinya, pemerintah akan menempatkan uang negara pada bank umum dan bank umum tersebut akan menyalurkannya untuk sektor riil agar aktivitas ekonomi dapat kembali pulih. Kinerja saham perbankan pun mengungguli IHSG.

Kalau di lihat dari grafik di atas, per (23/06) saham-saham perbankan mulai di akumulasi beli dan terlihat rally yang kuat setelahnya. Prosedur ini akan memberikan keuntungan bagi perbankan dari sisi; (1), Penguatan Modal (2), Margin dari sisi Cost of Fund yang lebih murah. Spontan, investor berbondong-bondong memborong saham-saham bigs caps.

Yang jadi pertanyaan selanjutnya, bagaimana prospek saham perbankan ini?

Bisnis perbankan cukup simpel, yakni memberikan bunga yang lebih tinggi dari sisi (penyaluran kredit) dari dana yang telah ditempatkan oleh nasabah dalam ukuran (tabungan, giro, dan deposito), selisih bunga tersebut yang akan menjadi keuntungan bagi si bank.

Tapi kondisi ini telah berubah 180 derajat sejak adanya pandemi virus Corona. Perbankan berjibaku untuk memperbaiki kualitas asetnya (kredit) karena banyak nasabah yang kesulitan dalam membayar cicilan mereka. Alhasil, fokus bank saat ini jadi mundur. Bukan untuk ekspansi, melainkan menata ulang portfolio bisnis mereka, agar kredit macet tidak meningkat drastis. Karena jika terus dibiarkan, laba bersih bank tergerus dan berimbas pada permodalan mereka.

 

Berita Penting

Pekan lalu IMF kembali memangkas proyeksi ekonomi global untuk tahun 2020 dan 2021. Pertumbuhan ekonomi global 2020 diproyeksi menjadi -4.9% yang sebelumnya -3% pada World Economic Forum (WEF) April 2020. Sementara untuk tahun 2021 diproyeksi menjadi sebesar -5.4%.

 

Korelasi Pertumbuhan Ekonomi Dan Saham Perbankan

Sektor finansial menjadi nyawa bagi ekonomi suatu negara, karena di sektor tersebut aliran dana (kredit) berjalan, sejalan dengan ekonomi yang melemah maka sektor finansial pun terkena dampaknya. Sejauh ini ekonomi Indonesia di Q1 (+2.97%), Vietnam (+3.82%), masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibanding Thailand (-1.8%), Filipina (-0.20%), dan Malaysia (+0.70%).

Sementara pemerintah memprediksi ekonomi Indonesia di kuartal-II akan terkontraksi dalam range minus 3-4%, dan berangsur-angsur membaik di kuartal-III dan IV tahun ini. Sejalan dengan berita di atas, maka investor bisa bijak dalam menentukan jangka waktu investasi di saham-saham perbankan, dengan arah ekonomi yang masih cukup riskan dengan berbagai faktor risiko di dalamnya.

Sebaiknya, investor bisa merealisasikan keuntungan saat ini jika dinilai sudah di atas ekspektasi karena periode recovery nampaknya membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan ini pula yang harus disikapi dengan bijak.

 

Nilai Wajar Saham Perbankan

BBRI

 

BBCA

BBNI




BMRI



BBTN






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE