Menu

Sentimen Pasar Dikecewakan 2 Faktor Fundamental Ini

Axi

Pasar dibuat kecewa oleh rilis data ekonomi yang meleset dari ekspektasi. Munculnya keraguan baru soal kesepakatan dagang juga menambah turunnya minat risiko.

Pelemahan dalam data makro global akhir-akhir ini kian menggarisbawahi efek perang dagang AS-China pada kondisi ekonomi dunia. Rilis data pertumbuhan dan ketenagakerjaan di China, Australia, dan Jepang mensinyalkan efek domino dari gejolak dagang yang lebih buruk dari perkiraan. Dan meskipun bank sentral berbagai negara sudah menerapkan kebijakan longgar, performa investasi bisnis tak kunjung mencapai proyeksi.

Rilis data ekonomi AS kemarin malam (14/November) tampak menjadi katalis final bagi trader untuk semakin mengurangi pertaruhan mereka di pasar obligasi. Ini menyebabkan rontoknya Yield Obligasi AS 10-tahunan ke level 1.80%.

Tak hanya karena lesunya sinyal pertumbuhan ekonomi, maju mundur progres kesepakatan fase satu antara AS dan China juga membebani outlook pasar. Namun dengan konfirmasi Donald Trump jauh-jauh hari sebelumnya, prospek terjalinnya kesepakatan itu masih cukup menjanjikan. Pertanyaannya sekarang, bagaimana setelah fase satu difinalisasi? Sampai berapa lama sampai fase dua bisa mulai diproses?

Menurut pengamatan AxiTrader, ketidakpastian pembicaraan dagang adalah risiko headline, sementara data-data ekonomi yang lemah merupakan risiko makro. Angka-angka yang lebih kecil dari ekspektasi menandakan betapa rentannya kondisi ekonomi global saat ini, dan betapa pentingnya pembatalan tarif impor untuk barang-barang China yang sebelum ini ramai dispekulasikan.

Yang sedikit ironis, kondisi bullish pasar sebetulnya tak jauh dari jangkauan; mungkin hanya butuh satu headline positif dari perkembangan dagang AS-China untuk mewujudkannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang cukup menarik: Mungkinkah serangkaian rilis data yang mengecewakan sengaja dijadikan sebagai "martir" untuk mengingatkan para negosiator AS-China terhadap betapa fatalnya dampak yang bisa terjadi apabila pembicaraan mereka gagal membuahkan kesepakatan?

Jika kita melihat kondisi pasar ekuitas AS, investor sebenarnya masih bertahan dengan optimisme mereka terhadap prospek pembatalan tarif impor.

Apabila negosiasi dagang ditutup dengan kesepakatan yang melegakan semua pihak, AxiTrader memperkirakan adanya kenaikan tambahan sebesar 0.4% hingga 0.6%, yang bisa melambungkan Yield Obligasi AS 10-tahunan ke level 2.10%. Namun kondisi ini kemungkinan baru akan terjadi apabila ada kepastian lebih lanjut mengenai kesepakatan fase dua. Untuk saat ini, baik risiko upside maupun downside tampaknya sama-sama sudah tercerminkan dalam harga.

Dalam jangka pendek, penurunan Yield Obligasi AS berpotensi memicu penurunan lebih lanjut USD/JPY ke area 108.50. Namun, para buyer sepertinya sudah mulai ambil ancang-ancang untuk kembali beraksi, sehingga sebaiknya batasi outlook bearish untuk USD/JPY.

 


AxiTrader adalah bagian dari perusahaan finansial berskala global yang mapan dan terpercaya. Dengan prinsip "diciptakan oleh trader, untuk trader", broker ini berkomitmen untuk memberikan layanan trading yang meluas dan terjangkau bagi semua kalangan.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE