Menu

Ulasan Saham 03 Juni: IHSG Berpotensi Bullish Mengikuti Bursa AS

Aditya Putra

Tidak banyak sentimen positif di domestik, Hasil pertemuan OPEC dan data ekonomi AS sedikit banyak akan men-drive bursa domestik, hari ini kami prediksi IHSG dapat kembali bullish dengan terbatas, tidak lupa simak pula ulasan pilihan saham hari ini.

Post from US Market Recap

Bursa saham AS secara umum ditutup positif, (02/06), DJIA +0.27%, S&P 500 +0.28%, dan NASDAQ +0.39%. Didukung oleh hasil rilis data ekonomi AS yang sesuai dengan ekspektasi pasar, seperti jobless claim dan ADP national employment report.

Harga minyak WTI, +0.10%, $49.22/barel

Gold Spot, -0.02%, 1,211

CPO, +1.73%, 2,643

USD/IDR, 13,630, ytd -1.59%

Update Ekonomi Global:

Update Ekonomi Domestik:


Grafik Teknikal IHSG


Prediksi IHSG Hari Ini

Tidak banyak sentimen di domestik dengan arah pasar yang akan mengikuti bursa global. Hasil pertemuan OPEC dan data ekonomi AS sedikit banyak akan men-drive bursa domestik, hari ini kami prediksi IHSG kembali bullish dengan terbatas. EIDO +1.03%.

IHSG: bullish (moderat), Support: 4,815 Resistance: 4,870

IHSG secara RSI saat ini akan mendekati 70% (jenuh beli). Waspada profit taking dan pembalikan arah. Volume beli terlihat kecil dari investor asing. Saat ini IHSG masih dalam tren bullish namun terbatas dalam jangka menengah, support cukup kuat di area 4,800 untuk bulan Juni.

ADRO masih akan melanjutkan penguatannya, PTBA bisa trading buy target 7,025. ANTM buy on weakness, MIKA buy on weakness, WIKA buy on weakness.

Nusa Konstruksi Enjineering (DGIK) menargetkan pendapatan sebesar Rp 1.9 triliun dengan laba hingga Rp 6.8- 7 miliar. Padahal, saat ini pendapatan kuartal I belum terlalu baik.

Indosat Ooredoo (ISAT) berencana menerbitkan sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi I senilai Rp 3.5 triliun pada semester II-2016. Perseroan menargetkan untuk mengurangi porsi utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 10% terhadap total utang tahun ini.

Blue Bird (BIRD) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp1 hingga 1.2 triliun di tahun ini. Besaran capex ini alami penurunan sekitar 20% dibanding Rp 1.5 triliun pada 2015 lalu. Dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perseroan di 2016, seperti menambah armada baru, dan sisanya untuk tanah dan bangunan perseroan.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE