Menu

Ulasan Saham 06 Desember: Cermati Pembalikan Arah Tren IHSG

Aditya Putra

IHSG sudah mulai merubah arah-nya. Namun, waspada tekanan jual asing yang disertai oleh sinyal suku bunga The Fed, meski pekan ini tidak terlalu menyita perhatian karena hanya ada satu rapat moneter di ECB yang akan membuat pasar wait and see.

Technical Story

IHSG saat ini sudah mulai kembali mendekati garis MA50, dan bergerak menjauh dari MA200. Gambaran ini memberikan sinyal IHSG akan keluar dari tren bearish selama November kemarin dengan garis MA5 sudah memotong MA20 2 (dua) hari sebelumnya. Secara umum, gerak IHSG terlihat masih sideways namun sudah mulai mendekati level 5,300 kembali. Good news-nya ialah gap up dan down sudah tertutup oleh penguatan yang terjadi di akhir bulan November dan awal Desember ini, yang mana gap antara 5,198-5,232. RSI kembali turun dari level 70% yang menandakan gairah investor sedikit memudar dan melakukan aksi profit-taking sementara dengan IHSG yang telah menguat dalam 5 hari terakhir sebesar 2.9%.

 

Economic Update

Bank sentral Australia (RBA) memutuskan untuk tidak merubah suku bunga acuan, seiring kenaikan harga komoditas global meredam dampak negatif atas pelambatan ekonomi domestik. Gubernur RBA, Philip Lowe mempertahankan suku bunga acuan di level 1.5%, sesuai perkiraan ekonom. Selain itu, di pekan ini investor akan mencermati data-data ekonomi yang berasal dari Cina, Amerika Serikat (AS), serta ECB yang akan mengumumkan suku bunga acuan-nya.


What Market Says

Secara probabilitas, kenaikan IHSG di bulan Desember ini dalam 5 tahun terakhir selalu positif menguat, bahkan mencapai 100%, dengan kenaikan berkisar dari 0.42% hingga 3.3%. So, jika melihat keadaan historikal, nampaknya kita berharap IHSG mampu kembali mencatat hasil yang positif. Namun, satu hal yang tidak bisa diabaikan ialah rapat The Fed pekan depan akan memutuskan suku bunga acuan akan kembali dinaikkan atau tidak, dan apakah pasar sudah mengantisipasi-nya dengan melakukan penjualan portfolio saham dalam beberapa minggu terakhir ini.

Jika pasar belum sepenuhnya percaya bahwa kenaikan suku bunga acuan lebih merugikan ketimbang menguntungkan, maka IHSG akan kembali terkoreksi. Beberapa sektor utama IHSG sudah kembali terlihat rebound dari akhir November dan di awal Desember ini, seperti sektor barang konsumsi, keuangan, dan infrastruktur, dengan sektor-sektor yang berkorelasi negatif terhadap sell-off yang terjadi beberapa waktu lalu yakni sektor pertambangan, industri dasar dan pertanian. Dari sini bisa terlihat investor sudah mulai kembali berani untuk melakukan trading di pasar saham, namun masih cukup terbatas yang terlihat dari frekuensi dan nilai transaksi harian di pasar saham lokal.

Beberapa isu dan katalis positif di pasar saham saat ini, cukup berpengaruh dengan saham-saham yang ditransaksikan, salah satunya ialah saham Krakatau Steel yang akan diuntungkan dengan penurunan harga gas di awal tahun depan dan akan membuat margin KRAS kian tebal.

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berancang-ancang mencabut peraturan batas maksimum (capping) suku bunga deposito Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dan IV. Upaya ini ditujukan untuk menghentikan perang suku bunga di kalangan bank-bank besar. Rencananya, akhir tahun ini, OJK akan mengevaluasi peraturan tersebut. Dengan kondisi seperti ini, sektor perbankan akan semakin bergairah dan memberikan iklim yang kian kompetitif untuk bank BUKU kelas II dan III.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE