Menu

Ulasan Saham 12 Juli: IHSG Tembus 5,000, Investor Panic Buy

Aditya Putra

performa IHSG cukup mengkilap hingga semester-I tahun ini, year-to-date (ytd) IHSG sudah untung 14%, beberapa sektor mengungguli IHSG, dengan saham-saham yang break all time high, simak ulasan lengkapnya.

Setelah kembali selepas libur panjang, IHSG berhasil menembus level 5,000 kemarin (11/07), dengan nilai transaksi dan volume transaksi harian yang sangat tinggi. Seperti ulasan sebelumnya, pasar saham saat ini memasuki periode bullish yang ditandai dari garis MA10 menjauhi MA200 dan MA50, disamping kebijakan sektoral yang mendukung.

IHSG 5,000, Next Stop?

5,000 adalah level tertinggi di tahun ini yang dicapai IHSG. Tren bullish ini sebenarnya terlihat sejak MA20 memotong MA50 pada tanggal (16/06) lalu, dan cukup kuat di support 4,900. Pengesahan tax amnesty lalu membuat pasar semakin bergairah. IHSG selanjutnya berpeluang menuju resistance 5,125, 5,220 dan kemudian 5,300.


Periode Pasar Bullish?

Ada 3 (tiga) jenis investor di pasar saham, yakni; value investing, institusi, dan ritel/masyarakat. Menilik grafik di atas, mayoritas pemain saham adalah public/masyarakat. Nah, jika kita gunakan gambar di atas, dengan IHSG yang sedang bullish saat ini, jika Anda berniat masuk maka saya sarankan berhati-hati, karena banyak saham-saham yang BUKAN berdasarkan fundamental dikerek naik terus keatas, dan ini sangat berbahaya, jika tidak berhati-hati maka Anda bisa-bisa masuk dalam bull trap.

Pasar bullish saat ini memang membuat panic buy, investor kemudian masuk pada emerging market dan berinvestasi di pasar Asia. Membaiknya pertumbuhan ekonomi, stimulus dan kebijakan fiskal yang agresif banyak berpengaruh pada perubahan optimisme aset beresiko seperti saham. Hingga saat ini IHSG mencatatkan return year-to-date sebesar 10.4%.


Equity Comment

Beberapa sektor mencatatkan kenaikan yang tinggi (ytd), seperti sektor barang konsumsi (15.6%), pertambangan (34.44%), Properti (11.44%), dan Aneka Industri (14.9%). Dengan insentif tax amnesty, investor berkeyakinan ekonomi Indonesia akan membaik ditandai dengan sehatnya APBN dan upgrade rating oleh S&P. Pengaruh brexit juga membuat dana asing membanjiri pasar Indonesia. Sampai dengan saat ini total dana asing yang masuk mencapai Rp 16 triliun.

Kenaikan harga komoditas seperti nikel, timah dan batubara. Saat ini harga komoditas timah mencapai level tertingginya di tahun ini, nikel kembali lagi di atas 10,000usd/ton, harga batu bara tertinggi sejak bulan September tahun lalu. Sewajarnya, kenaikan harga komoditas akan membawa harga saham komoditas melonjak.

Sektor lain-nya masih seputar berita tax amnesty dan membuat investor terus membukukan net foreign flow yang berimbas terhadap seluruh sektor saham.

Short term confirmed bullish, harga berhasil menembus MA 10 dengan volume transaksi yang cukup tinggi hari ini. MA10 juga sudah golden cross diatas MA20 menandakan short-term bullish. Untuk stop loss, secara konservatif bisa di cut dibawah MA10 nya, saham-nya antara lain; ABDA, STTP, HEXA, SDRA,SPMA, dan PTSN.

Emiten dengan harga saat ini berada diatas harga tertingginya selama satu tahun terakhir, diantaranya; PTBA, STTP, ASMI, ROTI, BSSR, ADRO, DSFI, BNII, biasanya setelah ini harga masih akan naik dalam beberapa saat untuk kemudian konsolidasi.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE