Menu

Ulasan Saham 17 Oktober: IHSG Bersiap Menguji Tren Bullish Selama Sepekan Ini

Aditya Putra

Pergerakan IHSG saat ini sangat variatif, namun sesekali nampak melakukan perlawanan, terlihat teknikal sinyal bullish reversal terbentuk, namun tetap waspada untuk jangka pendek, lalu data-data apa yang penting dicermati pekan ini? simak ulasannya.

IHSG Comment

Jum’at kemarin (14/10), IHSG mampu ditutup menguat di atas 1%. Beberapa sektor yang berhasil mendorong IHSG diantaranya sektor keuangan, aneka industri dan barang konsumsi. Dengan keberhasilan tersebut grafik teknikal IHSG menunjukkan tren penguatan di atas MA20 dan MA50, alhasil peluang penguatan IHSG secara teknikal kembali terbuka, dengan Bollinger band resistance di 5,485 dan support 5,300. Grafik MACD saat ini menunjukkan tren sideways IHSG, namun terbuka untuk menguat dalam jangka pendek, dengan resistance-resistance terdekatnya di 5,418 dan 5,442.

 

Market Concern

Komentar Janet Yellen menggaris bawahi peluang kenaikan suku bunga acuan jika tingkat inflasi yang benar-benar kuat, dengan formula kebijakan moneter yang akan lebih dimengerti oleh pasar nantinya, fokus utamanya masih dengan angka-angka yang akan lebih diperjelas oleh The Fed dalam analisanya.

Penjualan ritel di AS menunjukkan hasil yang cukup baik, dimana month-on-month (MoM) in line dengan prediksi para analis yang mengalami kenaikan 0.6% dibanding sebelumnya kontraksi 0.3%, penjualan segmen automotif, di luar penjualan automotif juga menunjukkan kenaikan 0.5%.

 

JCI Outlook

Pekan ini pasar akan disuguhi oleh data-data penting yang berasal dari luar negri, seperti pertumbuhan ekonomi China, jobless claim di AS, announcement dari bank sentral ECB, serta status produksi minyak di AS yang pasti akan memberikan pengaruh langsung terhadap harga minyak dunia, sementara pertumbuhan ekonomi China sendiri diprediksi sekitar 6.7% pada kuartal-III lalu. Di dalam negri pada pekan ini investor masih menanti-nanti hasil rilis laporan keuangan saham-saham blue chips di Indonesia, dengan hasil sementara sektor perbankan menunjukkan kenaikan laba-bersih yang positif selama kuartal-III lalu.

Bank Indonesia di pekan ini (19-20oct) ada pertemuan RDG BI dimana tujuan utamanya ialah melihat posisi suku bunga di Indonesia, di bulan-bulan sebelumnya BI bertahan dengan suku bunga di level yang aman, baik dari sisi menjaga kestabilan rupiah maupun pelonggaran kredit, di pekan ini BI kemungkinan besar akan tetap mempertahankan suku bunga 7days repo rate di level 5% dengan mempertimbangkan rapat The Fed dan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed Rate.

Dari sisi emiten, Adaro Energy telah merampungkan transaksi pencaplokan saham Proyek IndoMet Coal yang terdiri dari tujuh perusahaan, senilai USD 120 juta atau setara Rp 1.56 triliun. dengan akuisisi saham tersebut, perusahaannya menguasai tujuh lahan tambang, di mana enam di antaranya mengandung coking coal. Coking coal merupakan batu bara dengan kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan batu bara biasa atau thermal coal. Batu bara tersebut merupakan salah satu bahan utama dalam peleburan baja. Dengan meningkatnya harga batu bara serta permintaan baja di masa depan yang semakin bertumbuh seiring dengan proyek-proyek infrastruktur pemerintah serta pertumbuhan ekonomi yang membaik maka hal ini dirasa selaras.

Prediksi untuk IHSG pada pekan ini akan kembali berlangsung konsolidatif dengan mencerna faktor-faktor yang luar, sesaat investor mempertimbangan sektor-sektor yang sudah naik cukup tinggi seperti pertambangan serta pertanian untuk diperhatikan resiko capital gain yang akan mengecil.

Beberapa saham yang nampak sedang diakumulasi oleh investor asing diantaranya: SMRA, PWON, BRPT, ELSA.

Sementara saham-saham yang memiliki valuasi P/E dibawah rata-rata PER dalam 3 tahun terakhir, diantaranya: DOID, SCMA, LPPF, BAJA, JSMR, SRIL, KBLI.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE