Menu

Ulasan Saham 19 Agustus: Sinyal Jual Asing Mulai Terlihat, IHSG Terkoreksi

Aditya Putra

Sinyal akumulasi jual asing mulai terlihat, kenaikan IHSG akan cenderung tertahan, di sisi lain pasar menunggu respon BI 7 days repo rate, saham-saham apa saja yang berhasil volume breakout MA20?

IHSG Dalam Catatan

IHSG mampu bertahan di titik support 5,320, dengan garis sejajar MA20. Minggu ini seperti telah saya prediksi, IHSG akan bergerak sideways. Pada bulan Agustus ini IHSG masih dapat bertahan dengan penguatan +1.86%, dimana secara history pada bulan ini 70% berakhir dengan agregat negatif.

Resistance terdekat bagi IHSG ada di sekitar 5,458, 5,440. Net buy asing masih terlihat namun sudah ada sinyal meredup dengan hari ini (19/06) asing melakukan net sell Rp 533 miliar, tertinggi pertama sejak bulan lalu. Potensi kenaikan suku bunga AS memberikan pandangan yang berbeda di mata investor asing. MACD daily konsolidasi, sementara untuk weekly dan monthly masih menunjukkan grafik bullish.

Jika di bulan Agustus ini IHSG mampu bertahan dengan penguatan positif, maka ini adalah sebuah catatan penting bagi pelaku pasar karena target IHSG untuk mencatatkan all time high tinggal menunggu waktu yang dimana saat ini berjarak sekitar 100-an poin dari titik tertinggi-nya di 5,523 pada tahun lalu.

 

Economy Update

Hingga hari Kamis, minyak telah menguat dalam enam hari beruntun merespon kabar kemungkinan pembahasan pembekuan produksi oleh para produsen besar minyak. Minyak WTI naik lebih dari 3% menyentuh level tertinggi sejak awal Juli.

Presiden Federal Reserve San Francisco, John Williams, Kamis, mengusulkan kenaikan bunga acuan dipercepat untuk menghindari kerugian ekonomi AS. Williams memberi dukungan untuk kenaikan suku bunga AS di bulan-bulan mendatang, sambil mengatakan bahwa menunggu terlalu lama bisa merugikan perekonomian AS.

 

Equity Comment

Bank Indonesia (BI) akan mulai mengaktifkan instrumen moneter pendukung makroprudensial BI 7 days repo rate, yang mana rate ini akan sangat mencerminkan keadaan pergerakan suku bunga di pasar yang dapat dijadikan acuan untuk penentuan lending rate serta deposit rate perbankan nasional. Harapannya tentu saja aktivitas ekonomi melalui suku bunga yang rendah akan meningkat dengan pertumbuhan kredit yang meningkat.

Namun, implikasinya dengan saham-saham perbankan bukan semudah itu, penurunan suku bunga tidak lagi bisa menjamin kredit bank meningkat dan perbankan bisa leluasa menikmati margin bunga yang besar. Dengan resiko kredit yang meningkat, saat ini perbankan diharuskan untuk mencadangkan dana kerugian lewat CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai), dan ini yang menggerus laba bersih perbankan di kuartal-kuartal terakhir ini.

Aktivitas investasi saya perkirakan akan tertahan, pasar saham akan mengalami masa jenuh dalam jangka pendek, seiring dengan akumulasi jual asing yang mulai terlihat, batasi kerugian dan pergunakan margin serta level cut loss dengan bijak.

Beberapa sektor akan mengalami perpindahan, dengan sektor komoditas yang akan melihat pergerakan harga naik-turun. Sektor properti masih menunggu realisasi LTV, masih spekulatif jika melihat apakah LTV bisa mem-boost aktivitas penjualan rumah di sektor properti dalam jangka pendek.

Beberapa saham yang mengalami volume breakout MA20 diantaranya ialah: AGRO, ANTM, KRAS, INDY, TMPO, KAEF, RALS, MNCN, INAF, JSMR, TOTL, PYFA, PJAA.

Saham-saham yang dimana harga berhasil menembus MA10 dan dengan volume transaksi yang cukup tinggi hari ini, MA10 juga telah goldencross di atas MA20 menandakan short-term bullish, ialah: DLTA, PNBN, KRAS, INDY, PYFA.

 






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE