Menu

Ulasan Saham 19 September: Pekan Menentukan Bagi IHSG

Aditya Putra

Pekan penting penentuan bagi IHSG apakah akan tetap sideways atau bearish? Peluang kenaikan bunga the Fed pada bulan September bertambah kecil. Saat ini peluang kenaikan tinggal tersisa 9% atau kecil sekali kemungkinan kenaikan.

IHSG Dalam Catatan

Belum lama ini pergerakan IHSG secara teknikal mirip-mirip dengan pergerakan di awal Agustus bulan lalu, dimana IHSG sempat berada di level 5,458 kemudian terus turun ke level 5,320, atau melemah 2.5%. Setelah itu, IHSG cenderung bergerak konsolidasi dengan sesekali menyetuh support 5,353.

 

Memasuki Koreksi Lanjutan?

Pergerakan IHSG setelah-nya berakhir dengan negatif, dan pada bulan September menyentuh level terendahnya dalam 2 bulan terakhir di 5,146. Setelah itu IHSG seperti menguji support pendeknya dan menjadi sinyal yang menarik dilihat apakah IHSG akan mulai membuat level support baru lagi di bulan ini atau tetap bertahan di sekitar 5,250-5,300. Pada bulan Agustus setelah mengalami koreksi dalam, IHSG bergerak dalam arah yang sideways selama 2 pekan dan kemudian setelah-nya kembali terkoreksi, saat ini kita akan melihat sideways IHSG akan berlangsung berapa lama, apakah sepekan atau dua pekan?. We’ll see. Saat ini yang bisa saya tambahkan, area konsolidasi IHSG akan berada di sekitar level 5,240-5,320.

 

Economy Update

Peluang kenaikan bunga the Fed pada bulan September bertambah kecil. Saat ini peluang kenaikan tinggal tersisa 9% atau kecil sekali kemungkinan kenaikan. Investing.com Fed Rate Monitor Tool pada Jumat ini menunjukkan 9% peluang kenaikan Fed rate di September bandingkan dengan besaran peluang sebelumnya di angka 15%. Sementara peluang kenaikan di Desember juga mengalami penurunan, dari 54% menjadi 50%.

 

Equity Comment

Pada pekan ini tanggal (20-21) menjadi hari yang sangat dinantikan oleh pelaku pasar saham global, mengapa? Karena ada pertemuan penting masing-masing yang bersumber dari bank sentral negara yang memiliki hubungan kuat dengan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi global, yakni di Amerika Serikat dan Jepang.

Di AS, investor masih menantikan kapan The Fed akan nyaman untuk mulai mengerek naik suku bunga-nya, di sisi lain apakah Jepang (BoJ) akan kembali menyuntikkan stimulus dan membawa Yen terus melemah terhadap USD untuk melindungi ekspor-nya atau ada strategi lain? Kita hanya bisa meng-analisa dan menebak-nebak namun yang pasti ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari seru-nya dunia investasi.

Kondisi consumer confidence (CC) di Indonesia sedikit menurun di bulan Agustus dibandingan dengan bulan lalu, saat ini CC di level 113.3 dari sebelumnya 114. Sektor rumah tangga sedikit pesimis dengan kenaikan earnings dimana kondisi lapangan pekerjaan dan waktu untuk membeli barang juga belum tepat. Inflasi di 2 pekan September juga telah mengalami kenaikan sekitar 0.25%, jadi besar kemungkina di bulan ini akan terjadi inflasi. CC selama di bulan September turun dan ini menjadi sentimen negatif.

Sektor keuangan selama September mengalami return yang positif dalam lima tahun terakhir dan memiliki probabilita meningkat di atas 60%, aneka industri tidak begitu bagus, justru selama lima tahun terakhir selalu mengalami masa-masa koreksi di bulan ini, secara umum negatif, sementara sektor barang konsumsi juga sama, memiliki probabilitas turun lebih besar ketimbang naik, dimana return tahun lalu tercatat minus 4.27%.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE