Menu

Ulasan Saham 20 November: BI Rate Dipangkas, Saham Properti Wajib Dikoleksi

Aditya Putra

BI Rate resmi turun 25bps menjadi 3.75% dari sebelumnya 4%. Hal ini akan memberikan katalis yang sangat positif bagi sektor properti dan perbankan. Simak analisanya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Support: 5,550

Resistance: 5,700

Katalis: BI Rate resmi turun 25bps menjadi 3.75% dari sebelumnya 4%, di tengah inflasi yang rendah dan derasnya inflow asing yang kemudian akan membuat Rupiah menguat. Kami menilai hal ini akan memberikan katalis yang sangat positif bagi sektor Properti khususnya dan Perbankan itu sendiri, yang sensitif terhadap suku bunga. Kami melihat valuasi sektor properti pun saat ini telah murah.



Saham-Saham Potensial

1. Intiland Development (DILD)

DILD menembus batas dengan mendekati level ma200, saat ini dengan volume yang tinggi sangat terbuka kemungkinan harga dalam jangka pendek break MA200. Trading buy untuk DILD.


2. Bumi Serpong Damai (BSDE)

Mempertahankan uptrend di jangka pendeknya, namun jika ingin trading buy BSDE harap memberhatikan trade plan dengan ketat dikarenakan volume tidak terlalu besar. Sementara masih memiliki ruang penguatan di atas 3% dalam jangka pendek.

 

3. Summarecon Agung (SMRA)

Volume stabil dan berada di rata-rata sepekan terakhir. Harga SMRA maintain di atas MA5, jika mampu bertahan di atas 770 ada potensi 800 dan 850. Mid term 880/900. Risiko oscillator RSI jenuh beli. Jika ingin trading wajib menggunakan trade plan yang ketat.

 

4. Cikarang Listrindo (POWR)

Harga berpeluang koreksi dengan uji ma5, saat ini sebaiknya buy on weakness untuk CTRA. RSI overbought. Volume belum terlihat breakout.


5. Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST)


Level harga baru saja terkonfirmasi MA Cross (MA5/20). Volume BEST cukup tinggi dan oscillator RSI belum memasuki level jenuh beli. Optimis mampu menuju level 200. Bullish short term.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE