Menu

Ulasan Saham 23 Agustus: Fokus Investor Tertuju Pada Jackson Hole

Aditya Putra

Ketua The Fed Janet Yellen terlihat cukup hawkish, peluang kenaikan suku bunga The Fed masih menjadi misteri, koreksi pasar saat ini selain profit-taking, ialah untuk mengurangi resiko dari Yellen Surprise Jum'at (26/08) nanti.

IHSG Dalam Catatan

Hingga pukul 14:00 siang, tercatat IHSG sudah melemah sebesar 1.25%, artinya MA20 (harga rata-rata selama 20 hari terakhir) sudah tertembus, di level sekitar 5,361. Level ini juga menjadi level awal di bulan Agustus dimana IHSG pada periode Agustus ini selalu (sebagian besar) mencatatkan kinerja yang negatif pada tahun-tahun sebelumnya.

Lalu, sampai dimana IHSG bisa bertahan?

Di awal bulan saya prediksi IHSG akan berada pada sekitar 5,350 atau melemah 0.2-0.5% di Agustus ini. Wajar kah? IHSG sejak akhir Juni dan hingga awal Agustus terus menerus rally, euphoria tax amnesty dan net buy asing terus mencatatkan rekor. Euphoria terkadang tidak mengitung nilai wajar dan price dari value yang seharusnya dibayarkan. Koreksi indeks saat ini sudah banyak diprediksi sebelumnya, dan ini merupakan koreksi yang wajar.

Sampai dimana pelemahan ini akan berlanjut? Pelemahan ini akan menguji hasil dari proses tax amnesty yang terus dilakukan pemerintah. Tingkat keberhasilannya akan sangat dinilai. Saat ini rentang antara MA20 dan MA50 cukup jauh; jikapun terjadi pelemahan, pertama-tama IHSG harus benar-benar ditradingkan di bawah MA20 harinya, lalu lihat seberapa lama bisa bertahan di titik support-nya. Saya prediksi jika pun terjadi panic sell, IHSG akan terbawa sampai dengan level 5,225 (50% di bawah dari posisi MA20 saat ini) dan rebound di sekitar 5,300-an.

 

Economy Update

Harga minyak turun lagi 1% menyusul penurunan 3% pada hari Senin di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan. Ada juga laporan bahwa Irak berencana untuk meningkatkan ekspor minyak di Kirkuk sebanyak 150,000 barel per hari. Sementara itu, pemberontak Nigeria telah menyerukan gencatan senjata juga. Tidak heran harga minyak turun 4% minggu ini. Pemicu mendasar berikutnya datang dari laporan persediaan mingguan dari American Petroleum Institute (API) dan data pemerintah Amerika Serikat.

 

Equity Comment

Yellen surprise,

Ya sedikit penggalan kata di atas merupakan gambaran dari pergerakan pasar saham dalam sepekan ini, dimana akan lebih jelas ketika Yellen melakukan pidato-nya di Jackson Hole Jum’at (26/08) nanti terkait arah suku bunga acuan The Fed, dimana hal ini memang ditunggu-tunggu oleh pasar saham dunia, dengan target The Fed jelas inflasi harus disekitar 2%, dan pasar tenaga kerja membaik.

Satu yang pasti, otoritas moneter Indonesia, Bank Indonesia (BI) tampak berhati-hati mengerek turun suku bunga acuan, demi menjaga pendalaman likuiditas serta kestabilan di kurs rupiah. Untuk mengurangi resiko, sebagian investor sudah mulai menjual portfolio saham-nya sejak minggu lalu, dan pekan ini sell semakin besar di pasar saham, di ikuti oleh net sell asing.

Hal ini wajar mengingat IHSG sudah lebih dari cukup untuk naik terlepas dari rilis laporan keuangan yang biasa-biasa saja. Saya melihat dengan semua mata tertuju pada hasil Jackson Hole di Wyoming nanti, ekonomi Indonesia nampak defense di dalam kebijakan fiskal maupun moneternya, untuk menahan resiko lanjutan, terlihat dari pemangkasan target penerimaan pajak dan penahanan suku bunga, revisi pertumbuhan ekonomi juga menjadi sinyal, pemerintah lebih realistis.

Jadi dengan Yellen yang sedikit hawkish, seharusnya ini menjadi peluang untuk trading saham-saham yang terdiskon hari ini dan besok, buy on weakness di saat market terkoreksi, always good opportunity for investor.

Beberapa saham yang volume perdagangannya dibawah rata-rata dan terlihat sedang akumulasi jual, diantaranya: SRIL, ASRI, BJTM, BEST, PPRO, ELSA, ANTM, ADRO, LPKR, BBNI, BMRI, PGAS, DSFI, PWON.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE