Menu

Ulasan Saham 26 November: Saham SIMP Dan 3 Emiten Lainnya

Aditya Putra

Peluang IHSG menguat masih cukup minim dengan volume transaksi yang sedikit menurun dari rata-rata. Bagaimana dengan saham-saham pilihan?

IHSG View

Volume transaksi saham dalam dua pekan terakhir ini mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terkait beberapa saham yang masuk dalam investigasi otoritas. Sementara kemarin, asing masih melakukan Net Sell sebesar Rp324 miliar. Pada (25/November), IHSG turun sebesar 0.48% ke level 6,070.

Beberapa sektor yang mendorong penurunan IHSG bisa lihat berikut ini.

Macro View

Belanja pajak pemerintah dengan tujuan memberikan insentif bagi dunia usaha tampaknya hanya sedikit terserap. Padahal belanja pajak diyakini sebagai salah satu stimulus untuk menunjang investasi ke dalam negeri. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemekeu), realisasi investasi yang ditarik dari tax allowance dan tax holiday sampai dengan Oktober 2019 tercatat sebesar Rp181.6 triliun.

Daily Outlook

The Fed mengatakan bahwa target inflasi di angka 2.00%. Inflasi tidak akan naik dalam waktu dekat jika perlambatan ekonomi sangat terasa. Sementara, beberapa variabel ekonomi seperti penerimaan pajak yang diprediksi shortfall, serta rupiah yang melemah terhadap USD akan membuat kekhawatiran investor meningkat dan menekan indeks domestik secara langsung. Kami masih mewaspadai pelemahan indeks terjadi pada hari ini.

Berita Emiten

Manajemen Cottonindo Ariesta (KPAS) tidak akan muluk-muluk memasang target kinerja keuangan hingga tutup tahun ini. Kondisi tersebut lantaran persaingan di sektor bisnis yang berbahan dasar kertas tersebut kian ketat. Pada sisi penjualan, emiten kapas berkode saham KPAS di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mematok target penjualan minimal sama dengan pencapaian tahun lalu, yakni sebesar Rp73.3 miliar. Adapun laba bersihnya terus dijaga agar tetap positif hingga akhir tahun nanti.

Kelesuan bisnis di sepanjang tahun ini turut menekan kinerja Jasa Armada Indonesia (IPCM). Oleh karena itu, IPCM bertekad untuk memacu bisnis dan berharap kinerja tahun depan lebih baik dibandingkan realisasi tahun ini. Manajemen IPCM membidik laba bersih di sepanjang 2020 tumbuh 20% year-on-year (yoy). Selain faktor ekspansi, pemicu laba bersih itu adalah rencana IPCM menaikkan tarif layanan.

Teknikal

Berdasarkan grafik di bawah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.


Saham-Saham Pilihan

1. Salim Ivomas Pratama (SIMP)

Last Price: 376

Tren Potensial: Uptrend

Berpotensi untuk melewati MA200, yang didukung oleh volume beli, MACD histogram bullish. Harga berada di upper band Bollinger bands. Jika berhasil melewati MA200, maka peluang yang sangat bagus untuk kembali rally.

Action: Hold

 

2. XL Axiata (EXCL)

Last Price: 3,550

Tren Potensial: Uptrend

Harga berada di atas MA5, dengan diikuti oleh volume beli. RSI berada di bawah area 50%, dengan Stochastic rebound. Mendekati upper band Bollinger bands.

Action: Hold

 

3. PP London Sumatra (LSIP)

Last Price: 1,395

Tren Potensial: Rebound

MA5 terkonfirmasi di atas MA9 dan MA20. Dengan RSI di level 48.6%, menariknya saat ini MACD telah Golden Cross. Volume beli meningkat cukup tinggi.

Action: Hold

 

4. Bukit Asam (PTBA)

Last Price: 2,500

Tren Potensial: Reversal-Bullish

MA5 memotong ke atas MA9 dan gagal breakdown MA20. MACD histogram positif dan diikuti oleh volume beli dalam dua hari terakhir, potensi menguat cukup besar dengan kenaikan candle dalam dua hari ini.

Action: Speculative Buy






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE