Menu

USD/IDR Di Tengah Upaya BI Mempertahankan Nilai Rupiah

Joe Poe

Sesuai perkiraan, BI merespon kenaikan suku bunga The Fed dengan meningkatkan B! 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps. Bagaimana reaksi USD/IDR atas keputusan ini?

Indonesia kembali menaikan suku bunga pada Kamis kemarin (27 September), menyusul Federal Reserve AS yang memperketat kebijakan dengan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya di tahun ini. Bank Indonesia (BI) menilai bahwa pengetatan ini sangat dipengaruhi oleh tekanan terhadap Rupiah yang berkelanjutan dan meluas.

Bank Indonesia memperkirakan inflasi masih sangat terkendali dan tetap berada di dalam kisaran yang ditargetkan, yaitu antara 2.5% hingga 4.5% pada 2018. Sementara itu, defisit neraca berjalan diperkirakan akan menyusut menjadi sekitar 2.5% persen dari PDB pada 2019. Hal ini diproyeksi bisa terjadi berkat langkah pemerintah dalam merangsang ekspor dan mengurangi impor, sehingga lebih memperkuat ketahanan eksternal Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 26-27 September 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5.75%. Di samping itu, BI juga merevisi kebijakan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5.00%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6.50%.

Dengan merilis langkah kebijakan terbaru di bulan ini, bank sentral telah menaikkan suku bunga utama mereka secara kumulatif dengan besaran 125 bps sejak Januari 2018. Meski sudah berulang kali menaikkan suku bunga, BI masih berencana menerapkan kebijakan serupa untuk beberapa waktu mendatang, karena Rupiah diperkirakan masih tetap berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan ke depan. Para ekonom juga mengharapkan dua kenaikan suku bunga lagi dari Bank Indonesia sebelum akhir tahun ini.

 

Outlook Teknikal USD/IDR

 

 

Seperti tampak pada chart di atas, USD/IDR cenderung tak menunjukkan banyak reaksi terhadap kebijakan Bank Indonesia. Rupiah masih aman selama USD/IDR bisa bertahan untuk selalu berada di bawah garis Resistance merah. Akan lebih baik lagi jika harga bergerak turun menembus garis Support biru, sehingga bisa menjauh dari angka keramat 15,000. Karena harga terlihat masih ranging di antara Resistance merah dan Support biru, pergerakan penentu kemungkinan baru akan terjadi setelah harga berhasil menembus salah satu batas tersebut.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE