Menu

Anna Coulling, Trader Wanita Sukses Yang Berani Beda

Galuh

Ketika banyak trader memilih pair mayor, Anna Coulling justru lebih suka trading dengan pair cross. Namun, pilihan tersebut nyatanya berhasil menuntun Coulling di jalur kesuksesan.

Apa yang membuat seorang trader bisa dikatakan telah meraih keberhasilan? Apakah karena profitnya yang besar? Pengalamannya berkelana di dunia trading? Atau jumlah pengikut yang berguru pada tekniknya? Seorang trader wanita sukses yang telah berkecimpung selama lebih dari 17 tahun, Anna Coulling, menjawab pertanyaan tersebut. Baginya, sukses bukanlah tentang jumlah uang yang dikumpulkan dari hasil trading, bukan pula banyaknya murid yang menganut sistem Anda, melainkan konsistensi dalam mencapai target keuntungan trading.

Dikenal sebagai trader berpengalaman di pasar finansial dan penerbit buku-buku trading best-seller, Anna Coulling banyak berbagi tips trading bermanfaat yang bisa dipelajari gratis oleh semua trader. Nah, artikel ini akan membahas pedoman trading Coulling, yang dirangkai dari sesi tanya jawab "Ask Anna" di situs resminya, annacoulling.com. Namun sebelum itu, mari kita mengenal lebih dekat sosok trader wanita ini.

 

Tak Pelit Membagi Ilmu Trading

Anna Coulling mengawali karir di pasar futures ketika sistem trading online belum beredar luas. Sukses menjejakkan langkahnya di sana kemudian membawa trader yang pernah menempuh studi di bidang Sastra, Filosofi, serta Psikologi ini untuk berpetualang di berbagai market, termasuk saham dan forex.

Kini setelah memantapkan diri sebagai trader profesional, Coulling sangat rajin berbagi ilmu dan pengalaman trading di berbagai media. Beberapa bukunya laris terjual dan difavoritkan banyak trader, di antaranya adalah Forex for Beginners, A Three Dimensional Approach to Forex Trading, serta A Complete Guide to Volume Price Analysis.

Tak hanya menyusun buku-buku trading, Anna Coulling juga rutin berbagi tips trading di lebih dari 80 situs online, termasuk website-nya sendiri. Trader yang tinggal di Inggris ini juga kerap mempublikasikan artikel dan analisa di beberapa portal trading populer, seperti Investing, MoneyShow, FXStreet, dll. Coulling memiliki ketertarikan khusus terhadap psikologi trading, dan memiliki motto the more you learn, the more you earn.

 

Mengandalkan Analisa Volume Harga

Salah satu resep keberhasilan Anna Coulling di awal masa trading bersumber dari pemahamannya akan penggunaan volume harga untuk menentukan arah market. Coulling yakin bahwa metode trading Volume Price Analysis (VPA) bisa diterapkan oleh siapa saja dan dimana saja. Apakah Anda termasuk scalper, trend trader, swinger, ataupun position trader di pasar saham maupun forex, ia percaya jika prinsip trading dengan volume harga akan selalu valid untuk diterapkan.

Buntutnya, ia kemudian mengulas lengkap teknik juga strategi volume trading di bukunya, A Complete Guide to Volume Price Analysis yang kemudian menjadi best seller. Dalam buku tersebut, terungkap bahwa interpretasi Coulling tentang VPA diperoleh dari kombinasi antara analisa price action dengan indikator volume.

 

Trading Dengan Pendekatan 3 Dimensi

Selain VPA, senjata andalan Anna Coulling untuk bisa menuai keberhasilan trading adalah pendekatan 3 dimensi. Tokoh sukses yang merintis karir trading bersama suaminya ini dalam prakteknya menggunakan pendekatan teknikal, fundamental, dan relasi antar market. Menurut Coulling, jika digabungkan dengan analisa price action dan pola candle, pendekatan trading dengan ketiga hal tersebut bisa membantunya memahami pergerakan harga dan membaca sentimen pasar.

Berbicara tentang pendekatan 3 dimensi Anna Coulling, mungkin Anda sudah akrab dengan teknikal dan fundamental. Namun bagaimana dengan relasi antar market? Sebagai trader yang telah berpengalaman di pasar forex, saham, dan komoditas, Coulling menjelaskan bagaimana pergerakan harga di pasar mata uang bisa berhubungan dengan saham dan instrumen di market lain. Dalam hal ini, ia tak sekedar menerapkan cara penggunaan beberapa aset trading sebagai teknik hedging, tapi lebih menekankan pada hubungan risk-return di pasar finansial.

"Salah satu kesalahan umum trader pemula adalah mempercayai teknik trading dengan korelasi pair sebagai strategi hedging sempurna," kata Coulling. Sebagai contoh, EUR/USD dan USD/CHF punya korelasi negatif. Jadi normalnya, trader akan melakukan buy EUR/USD dan sell USD/CHF untuk menerapkan hedging. Namun sebenarnya, cara seperti itu hanya akan menjebak trader dalam posisi locking yang sulit dicari jalan keluarnya. "Sebenarnya, (dalam situasi seperti itu) trader justru trading EUR/CHF secara tak langsung," jelas Coulling.

Itulah mengapa Anna Coulling lebih memilih untuk melihat gambaran besar dari situasi minat risiko di pasar finansial. Ia sering mencontohkan mata uang JPY sebagai contohnya memulai pengamatan relasi antar market. "JPY merupakan mata uang safe haven yang banyak dicari ketika kondisi pasar sedang bergejolak. Itulah mengapa Yen bisa menjadi barometer risiko yang bisa diandalkan. Setelah melihat situasi minat risiko dari pergerakan JPY, saya kemudian akan mencari konfirmasi dari performa overnight di pasar ekuitas, Dolar AS, serta indeks USD. Dari situ, saya kemudian akan menentukan posisi trading dengan AUD/JPY," demikian ungkap Anna Coulling.

Mengapa harus AUD/JPY? Menurut Coulling, pair tersebut merupakan contoh ideal bagi refleksi keseimbangan antara risk-on dan risk-off, sekaligus menjadi cerminan kondisi di pasar komoditas, yang pada gilirannya nanti juga dapat berpengaruh pada Dolar AS.

 

Lebih Favoritkan Pair Cross

Banyak trader suka memilih pair mayor karena berbagai alasan, seperti likuiditas, spread rendah, mudah dibaca pergerakan harganya, tak terlalu volatil, dll. Akan tetapi, itu semua rupanya tidak berlaku bagi Anna Coulling. Menurutnya, ada banyak jenis pair lain yang mudah dibaca dan memberikan lebih banyak peluang. Ia pun menyebut pair cross sebagai contoh untuk dipertimbangkan. Coulling sendiri memfavoritkan EUR/AUD serta beberapa pair cross Yen. Berbicara dari pengalaman, pair-pair forex tersebut dinilainya lebih mampu menunjukkan kejelasan tren dan menawarkan banyak peluang trading solid, walaupun spread-nya memang lebih lebar.

Namun demikian, bukan berarti Anna Coulling ini anti pair mayor. Dalam salah satu sesi tanya jawabnya dengan pembaca, ia merekomendasikan pair mayor GBP. Mengapa demikian? Hal ini rupanya berkaitan erat dengan pergerakan Sterling yang Coulling anggap dapat merefleksikan situasi fundamental Inggris dengan sangat akurat. Jadi tentunya, trader bisa dengan mudah mengandalkan analisa fundamental untuk memperkirakan pergerakan Poundsterling. (ditulis oleh Galuh untuk seputarforex.com)

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Trading Forex Paling Menantang

Dari pengalamannya menyelami berbagai market di dunia finansial, Anna Coulling memilih forex sebagai pasar paling menantang. "Saya menikmati trading forex karena ada tantangan mentalnya. Walaupun pasarnya kompleks, tapi trading forex tidak rumit. Justru dengan ini saya bisa aktif berpikir untuk mencari peluang terbaik. Lagipula, trading forex sesuai dengan gaya hidup saya," ujar trader yang lebih senang menggunakan platform Ninja Trader ketimbang MT4 ini.

Ia kemudian tak lupa menambahkan 'peringatan' tentang kesulitan bertrading forex. "Di pasar saham, indeks saham, dan komoditas, Anda bisa fokus memikirkan satu instrumen dalam sekali trading. Tapi di forex, karena trading dengan pair mata uang, Anda harus mempertimbangkan 2 instrumen sekaligus," ucap Coulling.

Meski demikian, return di forex sepertinya sudah sepadan dengan tantangan dan kesulitan di atas. Ditanya tentang potensi return oleh salah satu pembacanya di sesi tanya jawab, Anna Coulling blak-blakan memberikan jawabannya. "Ekuitas fund manager bisa konsisten mendapatkan return antara 7% sampai 10% per tahun. Tapi di forex rate tersebut bisa lebih tinggi - beberapa ada yang mencapai 20% sampai 30% per tahun - namun masalahnya, hal itu belum tentu konsisten," ungkap Anna Coulling. Itulah mengapa ia lebih menekankan konsistensi ketimbang besar profit untuk mengukur kesuksesan trading di pasar forex.

 

Akhir Kata

Anna Coulling meraih kesuksesan sebagai full time trader dengan analisa volume dan pendekatan 3 dimensinya. Di sini, apa yang bisa dipelajari dari Coulling adalah konsistensinya untuk menggunakan metode-metode tersebut. Selain itu, ia juga berani menentukan pilihan 'anti mainstream' dengan memilih pair cross untuk mencari peluang lebih besar, karena hal itu memang sudah sesuai dengan pemahamannya di pasar forex.

Maka dari itu, teladan yang bisa diambil dari trader wanita sukses ini bisa menginspirasi kita untuk memiliki pemahaman sendiri tentang mencari peluang trading terbaik, karena kesempatan emas tak selalu bisa diraih dengan hanya mengikuti arus.

 

Selain Anna Coulling, tokoh lain yang meraih keberhasilan dengan memilih jalur 'anti mainstrem' adalah Seth Klarman. Seperti apakah kisah lengkap dan inspirasi sukses dari keberaniannya? Simak info selengkapnya di: Seth Klarman, Investor Sukses "Anti Mainstream".


Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut perihal tokoh forex, selain dari kolom komentar, Anda juga bisa langsung bertanya pada ahli kami pada forum tanya jawab komunitas berikut.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE