Menu

Awas! Ini 4 Bahaya Yang Mengancam Profit Trading

Didi

Selain manajemen risiko yang buruk, ternyata masih ada faktor-faktor lain yang mampu mengancam profit trading Anda. Apa saja itu?

Sejak awal, trading forex adalah bisnis "high risk" karena berhadapan dengan pasar yang pergerakannya tidak bisa diprediksi secara pasti. Tak mengherankan bila ada banyak trader mengalami loss trading karena salah memprediksi pergerakan harga.

Sebenarnya, profit trading sangat memungkinkan untuk diraih. Namun untuk mempertahankannya, tidak semua trader bisa melakukan. Alih-alih menutup posisi dengan profit, banyak trader pemula justru mengalami sebaliknya; posisi trading berakhir dengan loss. Nah, untuk itu penulis mencoba menjabarkan beberapa hal yang menjadi ancaman profit trading, agar kita semua bisa belajar mengenalinya dan mencegah profit berubah menjadi loss.

 

1. False Breakout

Strategi trading breakout adalah salah satu teknik yang banyak digemari oleh trader pada umumnya. Kemudahan dalam penggunaan menjadi alasan kebanyakan trader menggunakan strategi ini. Namun dalam penggunaannya, trader juga perlu mewaspadai beberapa hal yang menjadi ancaman profit trading. Salah satunya adalah "False Breakout" atau breakout palsu.

Mengapa false breakout bisa menjadi ancaman profit trading? Saat terjadi breakout pada level penting, biasanya trader akan berspekulasi bahwa peluang baru akan terbentuk. Namun karena terjadi False Breakout, harga justru berbalik sehingga posisi trading yang dibuka berlawanan dengan arah trend harga.

Contoh:

(Baca Juga: Cara Trading Dengan False Breakout)

Seperti yang terlihat pada contoh chart EUR/USD di atas, level resistance sudah berhasil di tembus. Harapannya, setelah menembus level tersebut trend bullish akan berlanjut. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Setelah candle breakout, trend justru berbalik arah menjadi bearish sehingga mengakibatkan trader loss.

Maka dari itu, saat menggunakan strategi breakout, sangat penting untuk memvalidasi sinyal breakout terlebih dahulu. Tujuannya adalah tidak terjebak dengan sinyal False Breakout" Agar lebih valid, trader bisa menyimak tiga syarat konfirmasi breakout.

 

2. Overtrading

Faktor berikutnya yang bisa menjadi ancaman profit trading adalah overtrading atau terlalu banyak membuka posisi. Akibatnya, menajemen risiko yang sudah dibuat atau disepakati sejak awal, justru dilanggar, sehingga sistem trading yang dijalankan menjadi kacau dan profit yang didapat juga kurang maksimal.

(Baca Juga: Tips Bebas Jeratan Overtrading)

Selain itu, overtrading juga bisa merusak psikologi trading Anda. Biasanya, overtrading kerap kali terjadi pada trader pemula. Mereka menganggap bahwa semakin banyak membuka posisi maka kesempatan profit menjadi lebih besar. Sekilas, hal tersebut memang terlihat benar. Padahal, itu adalah awal dari penyakit trading yang wajib dihindari. Dengan tergoda untuk membuka banyak posisi, risiko loss juga semakin tinggi.

Misalnya, ketika seorang trader baru saja mendapatkan profit, ia cenderung buka posisi lagi akibat rasa percaya diri yang berlebihan atau mengalami euforia pasca profit. Di sinilah letak bahayanya. Mereka tidak menyadari bahwa kondisi market selalu berubah-ubah, sehingga prediksi trading tidak selalu benar. Jika memang posisi yang dibuka itu benar atau sesuai dengan perkiraan maka tidak akan jadi masalah. Namun, bagaimana bila harga justru berbalik arah? Tentu hal tersebut akan menjadi mimpi buruk.

 

3. Timing Trading Kurang Tepat

Tahukah Anda? Salah satu faktor penentu kesuksesan trader adalah tahu kapan momen paling tepat untuk trading. Open posisi yang benar tapi tidak dilakukan pada waktu yang tepat, tentu hasilnya tidak maksimal. Inilah salah satu hal yang kerap kali diabaikan oleh kebanyakan trader, khususnya trader pemula.

Pada dasarnya, dalam trading forex memang ada beberapa waktu paling berbahaya untuk trading. Di waktu-waktu tersebut, meraih profit akan jauh lebih sulit karena pasar sedang bergejolak. Dengan risiko yang terlalu besar, tentu saja hal ini akan menjadi ancaman profit trading.

Salah satu cara paling umum digunakan untuk mengetahui waktu-waktu terbaik untuk trading adalah dengan memanfaatkan kalender ekonomi. Dalam kalender ekonomi, akan banyak disajikan jadwal rilis data ekonomi yang bisa mempengaruhi pergerakan mata uang dalam pasar forex. Sehingga, Anda bisa menghindari gejolak pasar yang mampu mengancam profit trading. Lebih baik cari aman dibanding harus mengorbankan profit demi hal yang lebih berisiko.

 

4. Volatilitas Mata Uang

Trading pada pair dengan volatilitas tinggi ibarat pedang bermata dua. Terkadang bisa menguntungkan, terkadang bisa menjadi ancaman profit trading. Pasalnya, dengan volatilitas tinggi maka kesempatan meraih profit besar juga semakin terbuka lebar. Hal ini tentu sangat bagus terutama bagi para scalper mania.

Sebaliknya, volatilitas tinggi juga bisa menjadi ancaman profit trading. Sebab, di saat mata uang sedang volatile, pergerakannya sangat mudah berubah-ubah akibat dari sentimen para pelaku pasar. Untuk trader pemula, tentu hal ini sangat bahaya, karena belum siap menghadapi gejolak pasar dalam tempo cepat seperti ini.

Di sisi lain, trading pada pair mata uang dengan volatilitas rendah juga kurang bagus. Mengapa? Di saat volatilitas mata uang sedang rendah, maka pergerakannya kurang menunjukkan arah yang pasti, sehingga sulit untuk dianalisa. Pada intinya, trading saat volatilitas tinggi atau rendah memiliki risiko masing-masing.

Sangat disarankan untuk trader pemula agar selalu trading pada pair mata uang dan waktu yang tepat untuk volatilitas sedang. Nah, untuk mengetahui pair mata uang apa saja yang mempunyai volatilitas tinggi atau rendah, silahkan simak di tabel pemantau volatilitas forex.

 

Salah satu faktor terbesar penyebab loss saat trading adalah aspek psikologis. Banyak trader, khususnya pemula kerap kali mengabaikan faktor ini. Untuk membentuk psikologi trading yang bagus, maka sangat perlu kedisiplinan tinggi. Karenanya, simak kumpulan artikel psikologi forex sebagai referensi untuk membangun mental trading Anda.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Yunus

Sangat banyak pakar trading, master trading, dan macamlah namanya. Kalau kita sadari, sebenarnya yg bermain itu antara trader dengan trader itu sendiri om. Meraup untung ya bandar ommm.Jika trader open up lebih banyak dari open down(sudah pasti trader open = loss)
Sederhana saja sih...

Hari Santoso

Yg perlu diluruskan, tidak semua pihak yang untung itu pasti bandar, karena trading forex bukan judi. Faktanya memang sudah banyak trader yang bisa meraup untung, dan mereka bukan bandar. Cuma, trader forex yang seperti ini biasanya yang udah pengalaman dan skill-nya sudah jago dalam analisa, money management, juga mengatur psikologinya. Jumlahnya tdk sebanyak trader2 pemula yang biasanya paling aktif di internet, makanya tidak banyak yang tahu.

"Jika trader open up lebih banyak dari open down(sudah pasti trader open = loss)" yang membuat trader loss itu adalah karena posisinya tidak sesuai pergerakan harga. Dan harga itu digerakkan bukan oleh banyaknya trader, tapi banyaknya dana yang ditransaksikan. 1,000 trader open buy dengan dana receh tidak akan ada apa-apanya kalau berhadapan dengan satu trader dengan dana besar, katakanlah George Soros.
Coba baca ini, siapa tahu bisa mencerahkan: 99% Trader Adalah Loser, Benarkah?





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE