Menu

Belajar Menentukan Target Profit Dalam Forex

Greenpips

Siapa bilang menentukan target profit dalam trading forex itu gampang? Ada trik-trik yang perlu masuk dalam agenda belajar trading forex mengenai ini.

Di artikel-artikel terdahulu, saya sudah sering membahas tentang Stop Loss (SL). Nah, sekarang giliran saya ingin bahas tentang saudara si SL, yaitu Target Profit (TP). Memang sih, menentukan Target Profit mungkin tidak serumit lika-liku SL. Lah, soalnya kalau TP kan berhubungan dengan hal yang enak, yaitu profit alias keuntungan.

Sedangkan SL, karena berhubungan dengan resiko kerugian, memang biasanya memerlukan pertimbangan yang lebih matang, terutama berhubungan dengan berapa kerugian yang sanggup kita tanggung. Nah, kalau sehubungan dengan berapa profit yang sanggup kita tanggung sih kayaknya nggak terlalu ribet yaa. Malah ada teman trader yang punya prinsip: masih lebih baik profit 1 pips juga, daripada loss.

Padahal, perkara menentukan Target Profit ini tak sesepele itu. Walaupun profit 1 pips itu lebih baik daripada loss, tetapi kita sebagai trader tentu harus mempertimbangkan pula biaya-biaya trading lain. Sebutlah biaya koneksi internet, komisi broker, swap, dan seterusnya. Jadi, menentukan Target Profit juga memerlukan setidaknya patokan tersendiri.

Nah, dalam artikel ini kita akan menilik apa saja sih hal-hal yang bisa dijadikan patokan atau pertimbangan pada saat kita menentukan TP secara teknikal? Di sini saya akan coba mengemukakan beberapa hal yang biasanya saya pakai untuk menentukan berapa TP yang saya pasang pada saat melakukan open posisi trading.

 

Level-level Fibonacci

Salah satu alternatif yang biasa saya pakai untuk menentukan Target Profit adalah level-level Fibonacci Retracement . Saya biasa menentukan TP pada level Fibonacci berikutnya dari posisi harga sekarang. Memang sih, saya menggunakan cara ini kalau sedang bermain long-term dengan margin yang tidak terlalu besar, biasanya hanya 5% per posisi. Time frame yang saya gunakan biasanya Hourly atau 4H.

 

Nilai Support-Resistance

Target Profit (dan Stop Loss) bisa juga ditetapkan berdasarkan nilai-nilai Support-Resistance . Bisa kita gunakan level-level Support-Resistance harian, yang biasanya dihitung dengan Pivot Point. Atau, bisa juga dengan menggunakan pivot dengan patokan Fibonacci juga. Yah, kalau masalah ini sih, suka-suka kita deh. Yang penting, kita sudah memahami dan menguasainya dengan baik sebelum menggunakannya untuk trading riil.

 

High-Low Harian

Target Profit juga bisa kita tetapkan berdasarkan nilai High-Low harian . Mm… biasanya sih kalau Stop Loss memang kita tarik tepat setara level High sebelumnya (kalau kita buka posisi Sell) atau setara Low (kalau posisi kita buka posisi Buy) harian. Namun, untuk menentukan Target Profit, saya biasa menariknya tidak tepat setara High-Low. Yah, sekedar buat jaga-jaga saja, siapa tahu memang gerakan pair tidak sampai kena High-Low harian malah jadi gagal TP. Namanya juga Target Profit, nggak banyak-banyak juga nggak apa-apa, yang penting tercapai.

 

Patokan Point Tertentu

Selain menggunakan patokan-patokan di atas, ada juga trader yang menentukan Target Profit berdasarkan patokan point tertentu, misalnya 30 point per posisi. Biasanya mereka menentukan patokan point ini berdasarkan trading plan yang sudah ditetapkan sebelumnya, atau bisa juga berdasarkan kebiasaan saja.

Oke, hal-hal yang saya paparkan di atas adalah beberapa patokan yang bisa digunakan untuk menentukan Target Profit dalam trading forex. Memang ada pula trader yang melakukan open posisi tanpa menentukan TP terlebih dahulu. Bahkan ada teman trader yang membiarkan saja satu posisi ter-floating tanpa TP dan tanpa SL!

Tapi menurut saya sih, sebaiknya jangan sering melakukan open posisi tanpa TP maupun SL seperti itu. Iya, kalau "kebetulan" harga bergerak searah dengan posisi kita, bisa dapat rejeki nomplok. Bagaimana kalau tidak? Wah, bisa-bisa ujung-ujungnya Margin Call deh.

Salah satu alasan enggan pasang TP antara lain kalau pergerakan pair nantinya sampai melebihi Target Profit yang sudah ditentukan, maka tidak akan dapat keuntungan selanjutnya. Namun, sebenarnya tindakan itu malah menempatkan account kita dalam bahaya kalau pair berbalik arah saat kita nggak siaga klik close posisi. Di sisi lain, kalau kita merasa rugi bakalan "ketinggalan" pergerakan harga, maka kita bisa memasang Pending Order seperti Buy Stop atau Sell Stop beberapa pips di atas (untuk Buy Stop) atau di bawah (untuk Sell Stop) Target Profit kita, jadi kalaupun ternyata trend masih terus berlanjut, kita tetap akan mendapatkan profit dari posisi kita dan otomatis membuka posisi baru untuk mengikuti trend yang masih berjalan.

Untuk mempermudah pemahaman Anda, berikut adalah penjelasan yang dituangkan dalam infografi menarik:

Tahukah Anda? Trading forex ternyata juga memiliki kekurangan yang perlu diwaspadai. Karena itu, saat belajar forex cek dulu apa saja kelemahan forex yang perlu diwaspadai.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Rendra

Saya selalu set TP 100 points, buat saya itu sudah cukup.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE