Menu

Cara Trading Memanfaatkan Indikator Accumulation Distribution

Brian Anindyo

Indikator Accumulation Distribution atau kerap disebut sebagai Indikator A/D berfungsi menentukan tren yang sedang terjadi di pasar. Seperti apa caranya?

Salah satu hal yang harus diketahui oleh trader dalam dunia trading forex adalah volume trading di mana arus uang masuk dan keluar bisa menjadi hal yang krusial dalam trading. Untuk itu, trader harus mengetahui dan menggunakan indikator teknikal yang tepat untuk membantu menentukan langkah.

Salah satu indikator teknikal yang bisa ditemukan di MetaTrader 4 dan Metatrader 5 adalah Indikator Accumulation Distribution. Indikator yang biasa disingkat menjadi Indikator A/D ini memiliki andil besar untuk melihat apakah sebuah tren akan terus berlanjut atau malah akan berbalik.

Untuk itu, artikel ini akan membahas secara tuntas apa itu Indikator Accumulation Distribution dan bagaimana menggunakan indikator teknikal ini untuk trading.

Baca Juga:

Gunakan Akun Demo Untuk Uji Indikator Trading

 

Apa Itu Indikator Accumulation Distribution?

Indikator Accumulation Distribution awalnya dirancang untuk digunakan pada pasar saham. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, indikator teknikal ini bisa digunakan dalam perdagangan keuangan lainnya termasuk forex. Indikator Accumulation Distribution atau kerap disebut sebagai Indikator A/D memiliki fungsi untuk menentukan tren yang sedang terjadi di pasar. Ada dua komponen yang harus dipahami trader. Dalam konteks ini, 'akumulasi' merujuk pada tindakan pembelian, dan 'distribusi' pada tindakan penjualan. Indikator Accumulation Distribution akan membantu mengenali apakah suatu aset pada periode yang berlangsung sedang diakumulasikan atau didistribusikan dalam upaya untuk menyampaikan kemungkinan pergerakan harga di masa depan. Analisis ini didasarkan pada data volume dan harga.

 

Formula Indikator Accumulation Distribution

Indikator ini akan melihat apakah suatu aset saat ini sedang diakumulasikan atau didistribusikan dengan aliran uang masuk dan keluar dengan melihat rentang perdagangan dan volume perdagangan. Meskipun pada Metatrader 4 dan Metatrader 5, formula dapat diperoleh secara otomatis, akan lebih baik bagi trader untuk memahami formula yang digunakan indikator ini.

Formula yang pertama akan menghitung Close Location Value (CLV) dimana CLV akan membandingkan harga penutupan untuk periode tertentu dengan rentang perdagangan selama periode tersebut. Perhatikan formula di bawah ini:

CLV = (Close - Low) - (High - Close) / (High- Low)

Ketika CLV sudah didapatkan langkah kedua adalah menghitung Money Flow atau aliran uang. Money Flow negatif menyiratkan uang mengalir keluar dari aset, sedangkan Money Flow positif menunjukan uang mengalir masuk.

Money Flow = CLV x Volume

Karena indikator ini bersifat akumulatif, maka nilai saat ini diturunkan dari nilai sebelumnya. Ketika merencanakan Garis Accumulation Distribution, nilai saat ini diturunkan dari nilai sebelumnya. Nilai A/D pertama sama dengan Money Flow untuk periode tersebut. Perhatikan formula di bawah ini:

A/D = Previous A/D + Money Flow

Maka dapat disimpulkan bahwa Garis Accumulation Distribution terdiri dari total aliran uang masuk dan keluar aset.

 

Indikator Accumulation Distribution Di MT4 Dan MT5

Menggunakan indikator ini di MetaTrader 4 dan MetaTrader 5 cukup mudah. Indikator ini dapat ditemukan pada folder "Volume" di dalam section "Indikator" pada jendela "Indikator". Lalu tarik ke arah grafik harga dan indikator ini siap digunakan. Perhatikan snippet di bawah ini:

Baca Juga:

6 Reasons Why MetaTrader is a Leading Platform

 

Membaca Indikator Accumulation Distribution

Indikator Accumulation Distribution akan menunjukan penawaran dan permintaan aset dan memberi tahu apakah tekanan beli atau tekanan jual lebih dominan terjadi di pasar. Ketika indikator ini naik, maka tekanan beli sedang mendominasi pasar. Sebaliknya, jika indikator turun, maka tekanan jual-lah yang sedang mendominasi. Lalu apakah indikator ini hanya akan naik dan turun?

Jawabannya adalah tidak. Jika indikator ini bergerak ke arah yang sama, hal ini menunjukkan bahwa tren saat ini akan berlanjut. Namun, ada kalanya harga akan naik tapi indikator akan turun atau dengan kata lain saling bertentangan. Ini disebut dengan Divergensi Accumulation Distribution.

Divergensi Accumulation Distribution terjadi ketika harga suatu aset turun tetapi Indikator Accumulation Distribution naik lalu terjadilah divergensi bullish. Divergensi ini menunjukkan bahwa harga akan segera berhenti turun dan mulai naik. Sebaliknya harga suatu aset naik, tetapi indikator malah turun, dapat disimpulkan bahwa divergensi bearish sedang terjadi.

Perhatikan contoh grafik di bawah ini:

Pada grafik di atas, selama periode antara kedua garis tersebut, harga GBP/USD berada pada tren naik. Sebagian besar, Garis Accumulation Distribution mengikuti lintasan yang sama namun menjelang akhir tren, Indikator Accumulation Distribution Mulai turun, sementara harga terus naik. Ini merupakan contoh divergensi bearish.

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Kesimpulan

Penggunaan Indikator Accumulation Distribution memang bisa dibilang sangat krusial, terutama karena indikator ini menjadikan volume sebagai data utama sehingga mampu menjelaskan perilaku pasar yang dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran. Namun, indikator ini tidaklah sempurna. Untuk meningkatkan keakuratan, trader dapat memadukan indikator ini dengan indikator lainnya seperti Indikator Pivot Point untuk memeriksa di mana level support dan resistance terdekat berada. Beberapa indikator lainnya juga bisa dipakai untuk mengenali sinyal palsu. Selain itu, trader harus benar - benar memperbanyak latihan dan meningkatkan kesabaran terutama saat mengenali waktu terjadinya divergensi.

Baca Juga:

Identify Support and Resistance by Pivot Points

 

Tak hanya indikator Accumulation Distribution, ada indikator lain yang didasarkan pada pergerakan volume, yaitu Volume Oscillator. Cari tahu panduan penggunaannya di artikel berikut ini.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE