Menu

Deteksi Reversal Dengan Pola Candlestick Tweezer Top Dan Bottom

Rio Renata

Sentimen trader bisa saja berbalik 180 derajat pada momen atau hari berikutnya, itulah alasan pola candlestick tweezer digunakan sebagai pendeteksi reversal.

Masih gregetan hunting reversal dari artikel sebelumnya tentang candlestick shooting star? Nah, satu lagi nih senjata ampuh untuk mendeteksi reversal, pola candlestick tweezer top dan bottom! Mari kita kupas bagaimana keakuratan dan reliabilitas pola satu ini.


 

Pola Candlestick Tweezer Top Dan Bottom, Atas Bawah Oke!

Pola candlestick tweezer terbagi menjadi dua pola yaitu; tweezer top dan tweezer bottom. Keduanya memiliki dua candle bar atau lebih di mana harga high atau low-nya berada pada level sama atau tak terpaut jauh. Badan bar pertama harus terlihat jelas (relatif besar) sedangkan bar kedua bisa lebih kecil atau bahkan berbadan hanya seperti doji saja.

Tweezer top terbentuk pada saat bar pertama menunjukkan bullish candle (harga close di atas harga open) sedangkan candle kedua memiliki harga high sama atau "mepet" dengan bar sebelumnya.

 

Sebaliknya, jika bar pertama menampilkan bearish candle (harga close di bawah harga open) dan diikuti oleh bar dengan harga low sama atau mendekati maka kedua bar tersebut adalah tweezer bottom.



Perhatikan bahwa kedua pola ini akan muncul dengan frekuensi relatif sering terutama apabila trader menggunakan time frame rendah (di bawah h4). Disarankan menggunakan timeframe di atas H4 agar terhindar dari fake signal.

 

Mengapa Pola Candlestick Tweezer Digunakan Sebagai Penanda Reversal?

Landasan dari pola si "jepitan" (red. terjemahan dari "tweezer") ini adalah bahwa pergerakan bar kedua melawan bar sebelumnya sebagai berkas-berkas transisi perpindahan kekuatan dari buyer atau seller. Sentimen trader bisa saja berbalik 180 derajat pada momen atau hari berikutnya, terutama jika harga sudah mulai mendekati garis support atau resistance. Hal tersebut adalah alasan mengapa pola candlestick tweezer sering digunakan sebagai pendeteksi reversal.


Pada tweezer top (lingkaran merah) terlihat bahwa reli para bull trader kuat pada bar pertama. Namun, berikutnya perubahan sentimen mendorong harga berbalik arah saat mendekati garis resistansi.

Sedangkan pada tweezer bottom (lingkaran biru) tampak dari bar pertama bahwa para bear trader telah berusaha menjatuhkan harga tapi tak bertahan lama karena sudah "notok" garis support. Alhasil lawan (buyer) kembali mendapat tenaga untuk merangkak naik.


Tips Dan Saran Penggunaan Pola Candlestick Tweezer Top Dan Bottom

Perlu diingat trading dengan mengandalkan reversal pada dasarnya menitik-beratkan kemampuan trader untuk bereaksi cepat terhadap pergerakan harga. Dengan kata lain, jika Anda adalah trader pemula lebih baik belajar untuk mengikuti trending terlebih dahulu sebelum mencoba membuka posisi berdasarkan pola candlestick tweezer ini.

Bagi trader yang sudah terbiasa membuka posisi dengan proteksi SL dan TP serta pengetahuan memadai mengenai letak support dan resistance, trading dengan sinyal reversal mampu menambah peluang trading apabila arah trending tak kunjung teridentifikasi.

Perhatikan seberapa jauh harga high atau low pada tweezer mendekati garis resistansi atau support. Misalnya pada tweezer top, akurasi akan semakin tinggi apabila harga tinggi kedua bar mendekati garis resistansi.

Begitu pula dengan panjang dari badan. Biasanya tweezer dengan bentuk badan tegas serta penuh mendominasi harga (tanpa lower shadow pada tweezer bottom dan tanpa upper shadow pada tweezer top) memiliki reliabilitas lebih tinggi.

Selamat bertrading!



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Fran

mohon maaf, kk rio..candle yg kedua dan ketiga dlm versi lain termasuk harami?

Rio Renata

candle kedua dan ketiga dari tweezer top dan bottom itu bisa saja dikatakan sebagai harami, tetapi tidak semua tweezer bisa dikatakan sebagai harami.  

Soalnya, letak harga tertinggi atau terendah (shadow-nya) pada pola harami posisinya bisa lebih fleksibel daripada tweezer. Selama candle bar kedua posisinya didalam candle bar pertama (lebih kecil), tidak peduli posisi harga high atau lownya sama atau terpaut jauh dengan candle pertama, maka pola itu disebut harami.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE