Menu

Market Motion - Teori Isaac Newton Untuk Forex

Asaeri

Sir Isaac Newton, seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog asal Inggris. Bukunya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Adakah yang bisa kita terapkan di forex dari bukut tersebut?

Sir Isaac Newton, seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, kimiawan, dan teolog asal Inggris. Sebagai ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.

Bukunya - PhilosophiƦ Naturalis Principia Mathematica tahun 1687 - dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik, yang menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut.

Namun, siapa yang menduga kalau teori-teori Newton sebenarnya juga bisa diterapkan dalam trading forex. Artikel ini akan membahas penerapan teori Isaac Newton dalam memandang pergerakan di pasar (Market Motion).

Seperti yang dikatakan Sir Isaac Newton dalam Hukum Pertama tentang Gerak yang memunculkan konsep momentum, "Sebuah benda yang bergerak akan tetap bergerak, sampai dengan adanya kekuatan lain bekerja padanya (bila kekuatannya sama maka gerakannya terhenti, bila kekuatannya lebih besar maka gerakannya berubah arah)". Dalam pasar keuangan, harga juga memiliki momentum. Daryl Guppy, mendokumentasikan dalam bukunya tentang karakteristik pergerakan harga. Dia memverifikasi observasinya dengan hasil aktual dan berikut adalah rinciannya:

Gerak Menyamping / Sideway

Sebuah perdagangan saham dalam sebuah band (kisaran harga) memiliki peluang 70% untuk bergerak sideways lanjut. Oleh karena itu, ada kemungkinan 15% untuk harga berubah naik dan 15% untuk harga berubah turun.

Gerakan cenderung ke atas / Uptrend

Ketika harga bergerak naik, ada kemungkinan 75% baginya untuk bergerak ke arah yang sama, dan dalam kisaran yang sama. Berbeda dengan saat aksi harga sideway, probabilitas harga untuk naik dan turun tidak lagi sama. Ada kesempatan yang lebih tinggi bagi harga untuk naik lebih cepat keatas sebesar 15%, dan kecenderungan lebih kecil (10%) bagi harga untuk berakselerasi ke bawah.

Gerakan cenderung ke bawah / Downtrend


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Ketika harga trending turun, ada kemungkinan 80% baginya untuk melanjutkan ke arah yang sama. Ini berarti, harga memiliki peluang 15% untuk bergerak makin cepat kebawah, dan hanya ada 5% peluang bagi harga untuk berakselerasi keatas.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Faisal Wijoyo

Kenapa di uptrend & downtrend peluang harga u/ berakselerasi di arah sebaliknya berbeda? Di uptrend peluang harga turun masih 10%, tapi di downtrend kenapa kok peluang harga naiknya cuman 5%? Apa yang membedakan ini? Apa pas lagi downtrend dorongan harga buat semakin turun itu lebih kuat atau bagaimana?

Sumitra Adie

iya... turut penasaran juga gan... kalo gini kok sentimenx bearish banget. harusx kalo seimbang kan mestix sama antara peluang naik turun di kedua jenis tren. berhubung disini ndak ada keteranganx ya.. kita mana tau alasanx kenapa... kita sih bisa aja nurutin teori ini apa adax... tapi kalo ndak paham asal usulx kenapa kan jadi ndak paham sama apa yg dilakuin n kalo ada apa2 ndak bisa diatasin

Bayu Mahardhika

Menarik, sayang nya agak kurang lengkap. Kalau ini bisa memberi arahan untuk bisa membantu analisa harga, maka akan lebih bagus lagi. Misalnya, bagaimana menjadikan presentase presentase itu sebagai patokan dalam mengambil entry sesuai dengan sistem. Karena yang lebih sulit adalah memperkirakan kapan tren akan berakhir ataukah masih akan berlanjut, maka sebenarnya pembagian peluang ini tidak akan terlalu berpengaruh dalam analisa yang demikian. Trader yang ingin selalu berada dalam tren yang medukung jelas memerlukan indikator lain bukan hanya teori ini saja.

Jhon Pantau

d prakteknya y jls bth indi lain lah gan. ni kn cuman jelasin soal market motion ja. soal entrinya ntar mau pake indi sndiri atau nurut ini y suka2 si trader. market motion ni katanya didapat dr verifikasi observasinya daryl guppy, ane jd pngn tau asal usulnya dia dapat hitungan2 diatas...

Mahendra

Naik turun harga itu tdk bisa diperkirakan secara pasti, makanya terus ada pembagian market motion ini. Meski begitu rasanya kita juga tdk bisa berharap lebih apa yg presentasenya paling besar yang akan terjadi. Karna harga lebih dipengaruhi oleh perilaku buyer dan seller, yg beritndak atas dasar sentimen masing2. Secara teknikal mungkin bisa sesuai dengan market motion, tapi secara fundamental akan lebih susah memperkirakannya secara pasti.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE