Menu

Memahami Indikator Momentum

Parmadita

Indikator Momentum adalah indikator jenis Oscillator tertua yang dibuat dari kalkulasi sederhana. Bagaimana cara memanfaatkannya dalam trading?

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang indikator momentum yang banyak dimanfaatkan trader untuk mengetahui kekuatan tren. Apa sih yang bisa dibanggakan dari indikator Momentum ini? Dan bagaimana penggunaannya di dalam market forex? Di bawah, inilah ulasan tentang indikator Momentum.

 

Apa Itu Indikator Momentum?

Indikator Momentum adalah indikator teknikal yang dibuat dari kalkulasi sederhana dengan mengukur selisih harga Close hari ini dibanding harga Close beberapa hari sebelumnya. Ini merupakan salah satu oscillator tertua yang pernah ditemukan, kadang-kadang disebut juga sebagai Rate of Change (ROC). Indikator Momentum bisa dihitung dengan dua rumus:

N disini bisa berarti periode berapapun yang Anda tentukan. Jadi maksudnya jika Anda menuliskan momentum 14 hari untuk harga X, maka cara menghitungnya adalah dengan mengurangkan harga tersebut hari ini dengan harga 14 hari yang lalu. Mudah bukan? Kini penerapannya lebih mudah lagi karena pada platform trading Metatrader4, indikator Momentum telah tersedia dalam daftar indikator Oscillator, sehingga trader tak perlu menghitung sendiri secara manual.

Pada Metatrader4, indikator Momentum ditampilkan seperti Oscillator yang bergerak di bawah garis 100 pada subwindow grafik pair mata uang yang sedang dipantau. Contohnya dapat dilihat di bawah ini:

 

Dengan kalkulasi berbeda, Indikator Momentum akan tampil naik-turun dengan ambang garis tengah 0, batas atas 100 dan bawah -100. Seperti dalam platform TradingView berikut ini:

 

Penggunaan Indikator Momentum Pada MT4

Beberapa trader sering menggunakan indikator Momentum sebagai indikator utama untuk memberikan sinyal trading ketika harga melintasi garis 100 ke arah atas atau ke bawah. Ketika indikator bergerak ke atas garis 100, itu mengindikasikan harga akan mulai bergerak meninggi karena harga saat ini sudah bergerak di atas harga saat N periode yang lalu. Sedangkan bila indikator jatuh di bawah garis 100, itu mengindikasikan harga kini sudah jauh di bawah harga saat N periode yang lalu, sehingga harga akan terus terperosok.

Sebagai Oscillator yang mengikuti tren, Indikator Momentum mirip dengan Moving Average Convergence/Divergence MACD, tetapi indikasi yang ditimbulkan berbeda. Seberapa jauh indikator di atas garis 100 atau seberapa rendah di bawah garis 100, menunjukkan seberapa cepat harga bergerak (seberapa kuat trend). Apabila indikator Momentum di atas 101, maka artinya harga bergerak lebih cepat ke arah atas ketimbang 100.5. Sedangkan angka 98 berarti harga bergerak lebih kuat ke arah bawah dibanding angka 99.

Dengan demikian, penggunaan indikator Momentum terutama adalah untuk menyediakan sinyal trading, sekaligus juga untuk membantu mengkonfirmasi trading berdasarkan price action, seperti pembalikan harga, penerusan trend, dan lain sebagainya.

Selain untuk mendeteksi berlanjut atau berbaliknya trend harga, indikator Momentum dapat pula dipakai untuk mendeteksi divergensi. Divergensi Bullish terjadi ketika harga turun untuk membuat level Low baru (Lower Low), sedangkan indikator Momentum malah naik dan membentuk level Low di posisi lebih tinggi (Higher Low). Hal ini berarti akan terjadi pembalikan harga dari trend turun ke arah atas. Divergensi satu lagi adalah Divergensi Bearish yang akan terjadi ketika harga naik membuat level High baru (Higher High), tetapi indikator Momentum membentuk level tinggi di posisi lebih rendah (Lower High). Divergensi Bearish di sini mengindikasikan akan berbaliknya arah pergerakan harga dari naik menjadi menurun.

 

Ingin tahu lebih lanjut tentang penggunaan indikator Momentum? simak artikel 3 Cara Menggunakan Indikator Momentum atau berikan komentar Anda di kolom tanya jawab di bawah ini.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Chikmah

Dengan bahasa yang sederhana materi dapat dicerna dengan enak salam





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE