Menu

Membaca Peta Kekuatan Buyer Vs Seller

Galuh

Apa itu kekuatan buyer seller? Mengapa perlu memahaminya? Di artikel ini, kita akan belajar lebih dalam tentang memahami kekuatan buyer seller sebagai indikator sentimen pasar.

Kekuatan buyer seller yang menentukan arah market, pada prinsipnya diukur berdasarkan uang yang terlibat dalam transaksi buy dan sell tersebut. Indikator yang relatif bisa mencerminkan peta kekuatan buyer seller adalah candlestick. Namun demikian, candlestick ada kalanya bisa juga mengandung "bias".

Oleh karena itu, ada baiknya kita bisa membaca peta kekuatan buyer seller dari data yang lain. Data yang dimaksud di sini adalah data yang sebenarnya biasa, dan banyak disajikan oleh broker forex, tapi banyak diabaikan oleh para trader. Banyak di antara mereka yang melewatkan begitu saja data penting ini, karena lebih mementingkan sinyal matang yang tinggal dicontek rekomendasi Entry, Stop Loss, dan Take Profit-nya.

Sebenarnya, data yang seperti apa sih yang dibicarakan di sini? Jika Anda akrab dengan yang namanya sentimen pasar, maka tentu tak akan sulit menerka data kekuatan buyer seller yang sedang kita bahas. Meski disajikan dengan bermacam-macam nama, pada dasarnya, data kekuatan buyer seller menampilkan persentase trader yang memilih buy dan sell di suatu mata uang tertentu. Di Seputarforex, data tersebut ditampilkan dengan nama Rasio Jual/Beli.

 

Memahami Data Kekuatan Buyer Vs Seller

Buat Anda yang masih pemula atau baru mengenal keberadaan data ini, mungkin akan bingung ketika menghadapi deretan angka-angka dan warna hijau merah yang biasanya terpampang di papan Rasio Jual/Beli. Padahal sebenarnya, cara membaca data ini sangatlah mudah.

(Data ini bisa diakses di: Tabel Rasio Jual/Beli Broker)

Yang perlu diperhatikan adalah angka persentase di masing-masing pair. Misalnya AUD/USD saat ini sedang 32% sell dan 68% buy. Itu artinya, 68% trader saat ini melakukan buy AUD/USD, sementara hanya sedikit yang memilih sell. Persentase buy yang lebih banyak menandakan bahwa sentimen pasar untuk AUD/USD saat ini cenderung bullish.

 

Mengapa Data Kekuatan Buyer Vs Seller Itu Penting?

Harga di pasar forex bergerak sesuai kekuatan buyer seller. Sesuai pengertian dasar hukum permintaan-penawaran, jika pihak buyer lebih mendominasi, maka harga akan cenderung naik. Begitu pula sebaliknya jika pihak seller-lah yang "memenangkan pertempuran".

Dari sini, sudah jelas bahwa kekuatan buyer seller bisa membantu trader membaca arah pergerakan harga berikutnya, dan menjadi salah satu indikator sentimen pasar yang bisa diandalkan.

 

Cara Menggunakan Data Kekuatan Buyer Vs Seller

Setelah mengetahui cara memahami dan arti penting kekuatan buyer seller, sekarang pertanyaannya, apakah persentase Rasio Jual/Beli selalu bisa diandalkan sebagai patokan buy dan sell dalam trading? Jawabannya belum tentu.

Alasan utamanya adalah karena pasar forex tidak terpusat, sehingga tidak ada bursa yang bisa mengumpulkan data kekuatan buyer seller dari seluruh pelaku pasar forex. Apa yang Anda dapatkan adalah rangkuman data dari broker tertentu, yang berkenan menyediakan persentase trader dengan posisi buy dan sell di platformnya.

Jadi, selalu pahami bahwa sebanyak apapun trader yang tergabung dalam suatu broker, data kekuatan buyer seller yang disediakan di broker tetap tak akan mampu melukiskan sentimen pasar yang benar-benar akurat.

Hal ini karena pelaku pasar forex terdiri dari berbagai kelompok; bukan hanya trader dan broker, melainkan juga bank-bank besar, pemerintah, perusahaan-perusahaan multinasional, turis asing yang melakukan aktivitas penukaran uang antar negara, dan lain sebagainya.

(Baca juga: Pelaku Pasar Dalam Trading Forex)

Agar tak keliru memanfaatkan kekuatan buyer seller dalam trading, berikut adalah 2 tips dari Tyson Clayton, seorang pengajar trading yang tergabung di Market Traders Institute:

  1. Data kekuatan buyer seller bukanlah satu-satunya indikator sentimen pasar yang bisa Anda gunakan. Ada indikator Volume di chart, laporan Commitment of Traders, juga teknik membaca Price Action untuk mengukur sentimen pasar setelah rilis berita berdampak.
  2. Data ini tidak digunakan untuk open posisi, tidak pula untuk mengkonfirmasi sinyal reversal atau penerusan trend harga. Sentimen pasar yang dicerminkan dari kekuatan buyer seller adalah "sistem peringatan dini", untuk digunakan sebagai penambah referensi ketika Anda melakukan analisa trading.

Satu lagi pengetahuan berharga yang bisa Anda dapatkan dari data kekuatan buyer seller yang tergambar pada tabel Rasio Jual/Beli adalah: sentimen pasar yang diambil dari ilmu korelasi pair. Misalnya saja, pair GBP/USD dan EUR/USD sama-sama menggambarkan seller yang lebih dominan, sementara USD/JPY dan USD/CAD justru menampilkan kekuatan buyer yang lebih besar. Ini artinya, pasar sedang bersentimen bullish terhadap Dolar AS.

Dalam analisa forex yang Anda lakukan kemudian, pemahaman ini bisa menjadi landasan yang mendukung jika indikator-indikator memunculkan sinyal buy, atau justru menjadi pertimbangan yang membuat Anda lebih berhati-hati apabila sistem trading menyuarakan sinyal sell.

Simak juga: Di Mana Bisa Trading Dengan Sinyal Otomatis dari Analisa Chart Pattern?

 

Memahami pasar forex memang bukan perkara sederhana, tapi bukan berarti tak ada cara mudah untuk setidaknya mengenali karakteristiknya. Bagi Anda yang tertarik menelaah lebih jauh analisa sentimen pasar, bisa bertolak ke artikel Trading Selaras Dengan Pasar.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Joko Santoso

Data itu memang tersedia di beberapa broker. Ic markets atau media seperti investing ada. Tapi trading tidak bicarakan siapa mayoritas minoritas, tapi lebih condong ke support resistance, puncak lembah.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE