Menu

Memilih Time Frame Dalam Analisis Teknikal Forex

Intan Poetri

Kira-kira, ada tidak ya Time Frame paling jitu untuk membaca chart forex? Daripada bertanya-tanya sendirian, pelajari cara memilih Time Frame forex di bawah ini.

Kali ini kita akan membahas tentang Time Frame (TF) dan cara memilih TF yang sesuai. Saat membuka platform trading dan membuka sebuah chart, Anda bisa menemukan Time Frame dari chart tersebut. Ada banyak pilihan Time Frame yang disediakan oleh platform trading, mulai dari 1 menit, 5 menit, 15 menit, 30 menit, Hourly (1 jam), 4H (4 jam), Daily, Weekly, sampai Monthly.

Beberapa trader profesional yang telah mengembangkan sistemnya sendiri, bahkan memiliki Time Frame custom seperti 20 menit, 8 jam, dan sebagainya. Bagi pemula yang masih belajar, tentu jadi penasaran. Apakah jangan-jangan ada cara memilih Time Frame forex yang bisa membuat kita auto profit? Tentu saja tidak sesederhana itu. Agar bisa memilih Time Frame forex yang sesuai, ada beragam faktor yang perlu dipertimbangkan. Apa sajakah itu? Artikel kali ini akan mengupas lebih dalam cara memilih Time Frame forex yang sesuai dengan gaya Anda.

 

Mengapa Time Frame Menjadi Hal Yang Perlu Diperhatikan?

Ketika melakukan analisa trading secara teknikal, sebenarnya Anda melakukan pengelompokan data sebagai dasar membuat analisa tersebut. Nah, pengelompokan data di sini didasarkan pada waktu, sehingga dengan dasar pengelompokan waktu yang berbeda, hasil analisis yang Anda peroleh juga bisa berbeda.

Chart dengan Time Frame 5 menit, misalnya, memperlihatkan pergerakan harga suatu pair dengan pengelompokan data setiap 5 menit. Chart dengan Time Frame Hourly memperlihatkan pergerakan harga pair dengan pengelompokan data setiap jam, demikian seterusnya. Pengelompokan data dalam Time Frame ini akan terlihat jelas dan lebih mudah dipahami apabila Anda menggunakan chart candlestick.

(Kunjungi Juga: Kumpulan Artikel Candlestick)

Cobalah Anda dekatkan kursor pada setiap batang candlestick, maka akan keluar informasi tentang harga Low, High, Open, Close serta volume transaksi pada rentang waktu tertentu. Nah, semua data tersebut dikelompokkan menurut Time Frame chart. Artinya, kalau chart tersebut misalnya menggunakan Time Frame Daily, maka yang tampak dalam informasi di setiap batang candlestick adalah harga Low, High, Open, Close, serta volume transaksi dalam 1 hari perdagangan.

Nah, karena sifat pergerakan harga pair yang selalu dinamis (naik-turun) setiap saat, maka bisa jadi trend (arah) pergerakan dalam Time Frame yang berbeda akan tidak sama. Misalnya, bisa jadi trend pada Time Frame Daily naik, tapi kalau dilihat trend pada Time Frame 5 menit, harga sedang turun.

Itu artinya, kalau kita lihat trend di Time Frame Daily terlihat naik, tapi dalam beberapa saat terakhir misalnya dalam 20 menit terakhir sedang mengalami penurunan, maka trend di Time Frame 5 menit pun akan terlihat menurun.

Inilah alasan mengapa memilih Time Frame forex yang tepat itu perlu diperhatikan, karena pengamatan chart di pair yang sama pada Time Frame berbeda dapat sangat berdampak pada hasil trading. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini:

 

Lalu, Bagaimana Cara Memilih Time Frame Forex Yang Bagus?

Mungkin ada kalanya Anda bingung ketika menyimak percakapan antar trader di chat room. Ada seorang trader yang mengatakan, "Wah, GBP/USD naik nih" tapi seorang trader lainnya menjawab, "Naik gimana? jelas turun gitu loh."

Tahukah Anda mengapa hasil pengamatan mereka tidak sama? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kemungkinan besar yang terjadi adalah kedua trader tersebut mengamati chart dengan Time Frame berbeda, sehingga kesimpulan yang mereka ambil terhadap trend pergerakan suatu pair menjadi tidak sama. Para trader baru seringkali salah paham dan menyangka bahwa biang kerok perbedaan itu berada di broker yang hobi memainkan chart atau koneksi internetnya. Padahal, kesalahannya adalah karena belum tahu cara memilih Time Frame forex.

Anda jadi bertanya-tanya: Lalu, Time Frame berapa ya yang paling bagus?

Sebenarnya, setiap Time Frame memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ibarat senjata, tergantung kepada selihai apa Anda menguasainya. Cara memilih Time Frame forex yang efektif adalah dengan mengetahui terlebih dahulu, tipe trader seperti apakah Anda?

Jawaban tersebut bisa dilihat dari berapa lama Anda meng-hold suatu posisi dari open sampai close. Pada umumnya, ada 3 jenis trader forex menurut waktu ambil posisinya:

Baca Juga: 3 Tipe Trader Forex

Bagi Anda yang memiliki ketahanan modal serta kesabaran ekstra tinggi, menjadi Swing Trader yang menahan posisi hingga mingguan atau bulanan mungkin bisa dilakukan karena salah satu prinsip analisa teknikal adalah: History repeat itself, alias terdapat sebuah pola dimana harga cenderung akan memantul atau merosot lagi.

Perlu diingat, menahan posisi terbuka dalam waktu yang relatif lama bisa sangat mempengaruhi emosi trading Anda, terutama jika terjadi Floating Loss. Pada umumnya, banyak pemula disarankan untuk menggunakan Time Frame Daily agar lebih mudah mensortir sinyal dan noise yang ditampilkan chart. Namun, gambaran di atas bukan harus dijadikan patokan. Dalam prakteknya, ada juga Swing Trader yang menggunakan Time Frame 15 menit pada saat-saat tertentu. Karena itulah, penggunaan akun demo sebagai cara memilih Time Frame forex sangat disarankan.

 

Jika Anda masih memiliki pertanyaan mengenai Time Frame forex, silakan sampaikan pertanyaan Anda melalui rubrik tanya jawab Seputarforex . Selain itu, Anda juga bisa bergabung di grup telegram SeputarTrading untuk menambah wawasan dan berbagi ilmu dengan rekan-rekan trader lainnya.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
El Nino

@dedi: setahu ane ada beberapa swing trader termasuk ane yang menggunakan tf15 untuk melihat sentimen hrga.. sbg contoh saat FMOC menaikkan suku bunga 25 basis point beberapa waktu yg lalu menyebabkan euro menguat.. disitu pd tff 15 saat rilis ad pola enguilfing.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE