Menu

Menumpas Mitos Trading Dengan Margin

Zahir

Kebanyakan trader forex pemula tidak sungguh-sungguh memahami bagaimana trading dengan margin dilakukan.

Kebanyakan trader forex pemula tidak sungguh-sungguh memahami bagaimana trading dengan margin dilakukan. Bagi mereka, margin hanyalah suatu cara agar bisa bertrading dengan ukuran posisi lebih besar. Namun, sebenarnya banyak kesalahpahaman tentang trading dengan margin yang bisa menghalangi Anda memanfaatkan margin ini secara efektif.

 

Margin merepresentasikan uang yang dipinjam. Ada mitos yang bersumber dari kesalahpahaman tentang bagaimana margin digunakan dalam trading forex. Margin di forex sebenarnya dikenal juga sebagai "jaminan performa" karena itu merepresentasikan jumlah uang yang Anda butuhkan untuk memastikan kerugian Anda bisa ditutup. Untuk mengilustrasikannya, mari umpamakan Anda ingin membuka posisi senilai 150,000 Dolar AS. Karena persyaratan margin-nya adalah 2%, maka Anda diminta untuk mendepositokan 3,000 Dolar AS di akun trading Anda. Jumlah ini dimaksudkan untuk menutup kerugian apapun yang mungkin terjadi saat Anda bertrading.

Bagaimana dengan $147,000? bukankah itu uang yang dipinjam dari broker? Tidak, karena ketika Anda bertrading forex, Anda tidak sungguh-sungguh membeli atau menjual mata uang, melainkan hanya perjanjian untuk melakukan itu. Dengan demikian, tidak ada perlunya meminjam uang sungguhan.

Anda hanya bisa menutup persyaratan margin dengan uang tunai (cash). Anda juga bisa membuka posisi baru yang bisa menghasilkan profit guna meningkatkan margin Anda. Inilah sebabnya mengapa jumlah kapital dalam akun trading Anda yang dikenal sebagai ekuitas (equity), dikalkulasikan sebagai jumlah cash plus profit dari posisi trading yang masih terbuka dikurangi kerugian dari posisi terbuka yang rugi. Ini artinya, ekuitas Anda terus berfluktuasi seiring perubahan nilai mata uang di pasar.

Namun demikian, ini juga bisa bermanfaat bagi Anda karena, jika tidak melakukan margin call, broker bisa hanya menutup beberapa posisi trading Anda yang sedang rugi hingga ekuitas memenuhi persyaratan margin lagi.

Trading forex sangat riskan karena tingginya leverage yang digunakan. Namun meski memang ada sejumlah risiko tertentu yang berkaitan dengan trading mata uang, risiko itu tidak sebesar anggapan umum. Alasannya adalah karena regulator sudah membatasi rasio leverage yang boleh ditawarkan, seperti di AS. Sebelum tahun 2010, para trader bisa menikmati rasio leverage hingga 1:400, artinya dengan hanya 100 Dolar AS dalam akun trading, mereka bisa membuka posisi senilai hingga 40,000 Dolar AS. Tetapi akhir-akhir ini regulator AS membatasi rasio leverage hingga 1:50 saja bahkan untuk broker yang berbasis diluar negeri tersebut. Pembatasan ini telah membatasi risiko dalam trading forex secara signifikan.

 


Artikel diatas merupakan artikel pembaca, ditulis oleh Zahir. Penulis ini mereferensikan edukasi forex dan pengetahuan dasar trading sebagai bahan pembelajaran lebih lanjut.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Daniel

Marginal trading memudahkan kamu buat trading dengan nominal yg lebih tinggi daripada saldo akun. Ini bikin kalian sama kayak investor besar yg mana artinya di pasar kita semua itu sama rata. Ini loh kenapa aku suka banget dan buat aku itu ngga ada celanya. Makasih.

Merry Go 1990

Sekarang perarturan trading sudah dibuat lebih ketat. Dulu kita bisa trading dengan margin yg menguntungkan (sekaligus merugikan) karena trading itu ibarat pedang bermata dua. Leverage 1:400 sudah bisa bikin trader modal kecil mendadak kaya klw mereka profit (klw hoki). Dengan peraturan yg lebih ketat saat ini leverage 1:50, hal itu sah-sah saja supaya para trader tetap bisa ber-trading secara fair. Tidak memandang mereka memasang modal kecil atau modal besar. Kalau trader pasang modal kecil, ya dapatnya kecil juga. Kalau pasang modal besar, ya dapatnya besar juga. Resiko cepat kaya dan Resiko cepat miskin berbanding 50:50.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE