Menu

Overbought Dan Oversold

Sfteam

Istilah Overbought dan Oversold digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar yang diukur dengan indikator teknikal jenis oscillator.

Apakah Anda pernah mendengar analis yang berkata, " AUDUSD sedang overbought dan karena itu sebentar lagi akan mengalami koreksi" atau "EURNZD sedang oversold dan karena itu akan bouncing"? Apakah Anda mengetahui maksud pernyataan tersebut?

Istilah "Overbought" dan "Oversold" digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar yang diukur dengan indikator teknikal jenis osilator atau oscillator. Osilator adalah sebuah indikator momentum yang digunakan untuk mengukur harga dengan cara membandingkan harga pair mata uang dan harga historisnya dalam periode waktu tertentu. Dua contoh osilator yang sudah populer di antara para trader adalah Stochastics dan RSI.

Skala kedua indikator tersebut berada di kisaran 0 sampai 100. Ketika Stochastics mencapai tingkat 80, market dianggap overbought. Dan ketika Stochastics mencapai tingkat 20, market dianggap oversold. Sedangkan untuk Relative Strength Index, nilai overbought adalah 70, sementara oversold berada di level 30. Ide dasarnya adalah ketika market mencapai titik over, kemungkinan terjadinya pembalikan menjadi semakin besar.

Namun satu hal yang harus diingat adalah, ketika harga sudah mencapai area over, bukan berarti pembalikan akan secepatnya terjadi. Pembalikan memang akan terjadi, tapi kapan tepatnya belum bisa diprediksi secara pasti oleh osilator. Market yang berada dalam uptrend kuat akan tetap berada dalam kondisi overbought untuk jangka waktu yang lama. Sebaliknya, market yang berada dalam downtrend kuat akan tetap berada dalam kondisi oversold untuk jangka waktu lama. Dengan kata lain, osilator memiliki nilai yang lebih terbatas ketika trending daripada ketika sideway.

Ketika harga market cenderung menurun dan osilator bergerak naik menuju overbought, pembalikan sulit terjadi. Sebaliknya, ketika market berada dalam uptrend dan osilator bergerak ke oversold, pembalikan lebih mungkin terjadi. Berikut ini adalah contoh penggunaan grafik harian EURCAD. Nilai 15,5,5 juga diplot pada grafik yang menggunakan Stochastics Low.



Anda dapat melihat bahwa ketika market forex berada dalam downtrend, indikator Stochastics bekerja lebih lama daripada ketika dalam kondisi oversold. Oversold biasanya terjadi dalam market yang mengalami downtrending kuat. Demikian juga halnya ketika Stochastics bergerak naik ke kondisi overbought, market cenderung membalikkan harga dan bergerak ke arah tren yang baru.

Ini adalah salah satu cara bagaimana trader menggunakan indikator untuk mengidentifikasi peluang trading forex. Kunci dari ilustrasi di atas adalah market cenderung menurun. Setelah itu, kita tinggal mencari sinyal jual yang bergerak turun dari titik 80 pada Stochastics Low.

Jika market berada dalam kondisi uptrend, maka yang dicari oleh trader adalah titik oversold pada daerah 20. Jadi, sementara osilator bermanfaat untuk mengidentifikasi peluang trading saat tren dan arah pada indikator memiliki kecenderungan yang sama, maka kemungkinan besar sinyal yang diberikan adalah valid.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Meddy Isna

Adakah indikator yang memberi info overbought dan oversold dengan sangat akurat?

Rizal Sf

Anda bisa menggunakan indikator CCI. Tetapi, untuk menghindari kesalahan sinyal, dikombinasikan dengan price action, moving average, resistance dan support. Selengkapnya bisa Anda baca di artikel berikut: Trading Overbought Dan Oversold Dengan Indikator CCI.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE