Menu

Pilih Fixed Spread atau Floating Spread?

Tiffany

Dua jenis spread yang disediakan broker forex, fixed spread (spread tetap) dan floating spread (spread mengambang) sebenarnya telah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Diantara kedua spread itu, Bagaimana cara memilih yang terbaik?

Perhitungan trading forex memang tak terlepas dari spread. Selisih dari harga bid dan ask yang diterapkan berbeda pada tiap-tiap broker ini bisa sangat berpengaruh pada hasil trading, terutama bagi para scalper ataupun trader yang memiliki posisi di saat volatilitas harga mengalami perubahan secara signifikan. Broker dengan rata-rata spread yang lebar tentu kurang diprioritaskan karena spread rendah akan lebih meringankan beban biaya yang harus mereka bayarkan kepada broker.

Dengan semakin meningkatnya persaingan di antara broker-broker forex yang kian hari kian banyak bermunculan, tawaran spread rendah kini menjadi fenomena yang umum di dunia forex trading. Trader kini bisa memilih pair-pair dengan likuiditas terbaik untuk bisa trading dengan spread yang sempit. Bahkan, broker bisa memberikan spread serendah 1 pips saja untuk pair mayor seperti EUR/USD. Namun, angka tersebut terbilang tidak pasti karena spread selalu dapat melebar dan menyempit tergantung kondisi volatilitas dari pergerakan harga pair yang ditradingkan.

Spread yang banyak ditawarkan kini terdiri dari beberapa jenis, yaitu fixed spread (spread tetap), floating spread (spread mengambang), dan zero spread (spread 0). Dalam hal ini, zero spread lebih mengacu pada tingkatan spread dan bisa bersifat tetap ataupun mengambang. Untuk itu, jenis spread yang didasarkan pada stabilitasnya hanya terbagi menjadi fixed dan floating spread.

Di sini, stabilitas menjadi aspek yang sedikit lebih penting untuk dipertimbangkan daripada besaran spread karena banyak trader yang ingin bertrading di lingkungan yang lebih tenang. Artinya, sebagian trader lebih menyukai kondisi spread yang bisa tetap stabil walaupun volatilitas harga berubah secara drastis di waktu-waktu tertentu. Hal ini tidak mengherankan, sebab pergerakan harga pada pasar mata uang memang tidak bisa diperkirakan secara pasti dan selalu dapat memberikan kejutan secara tiba-tiba.

Bagi trader yang baru mengenal forex, memilih jenis spread terbaik mungkin terkesan membingungkan. Padahal, baik fixed maupun floating spread telah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Trader hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan dan kemampuan tradingnya saja. Lalu, apa sajakah sisi positif dan negatif dari masing-masing tipe spread?

 

Fixed Spread

Spread tetap (fixed spread) selalu memiliki kisaran yang sama di setiap waktu trading. Baik ketika pembukaan sesi market, banyak rilis berita penting, atau ketika pasar sedang sepi, spread akan tetap berada di besaran yang sama. Meskipun umumnya ditetapkan dikisaran yang (jauh) lebih besar dari floating spread minimal, ada juga trader yang ingin menggunakan jenis spread tetap karena sesuai dengan strategi tradingnya, atau ingin trading dengan kalkulasi tetap dari waktu ke waktu.

Fixed spread juga memungkinkan penggunaan EA (Expert Advisor) secara maksimal, karena trader tidak perlu mengkhawatirkan tentang pengaruh spread yang melebar ketika order terkesekusi. Trader pengguna teknik hedging juga akan sangat terbantu dengan spread tetap ini. Secara keseluruhan, inilah daftar keuntungan dan kekurangan fixed spread:

Kelebihan:

Kekurangan:

Karena nilai spread yang ditentukan sendiri, tidak heran apabila fixed spread ini identik dengan layanan yang hanya mampu disediakan oleh broker market marker. Meski cenderung tidak mengikuti harga pasar yang sebenarnya, namun trader dapat memperoleh kemudahan trading yang cukup banyak dengan adanya spread tetap, dimana salah satunya adalah fleksibilitas trading dengan spread yang sama tanpa batasan waktu.

 

Floating Spread

Sebelum adanya fixed spread, konsep spread mengambang telah lebih dulu dikenal dan banyak digunakan oleh semua broker forex. Hal ini wajar, mengingat floating spread menggunakan harga bid dan ask yang lebih mendekati harga pasar. Sehingga, besaran spread di sesi market yang tenang bisa lebih kecil dari fixed spread. Akan tetapi, spread bisa melebar di angka yang tidak bisa diperkirakan ketika volatilitas harga mengalami lonjakan. Maka dari itu, tidak heran apabila beberapa trader yang memilih trading dengan spread mengambang lebih suka untuk menghindar saat market banyak dipengaruhi oleh rilis berita.

Nilai spread yang rendah saat pasar sedang tenang merupakan keuntungan tersendiri bagi para scalper yang mengejar profit dari banyaknya jumlah posisi terbuka dalam satu hari. Disamping itu, order dengan spread mengambang juga dibarengi dengan eksekusi order instan tanpa adanya requote. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan floating spread:

Kelebihan:

Kekurangan:

Terlepas dari resiko spread yang dapat melebar, trader pengguna floating spread menganggap bahwa keuntungan trading dengan spread yang lebih rendah itu masih lebih baik jika dibandingkan dengan spread tetap yang angkanya bisa beberapa kali lebih besar dari kisaran minimal untuk floating spread. Jadi, mana yang lebih baik?

 

Memilih Jenis Spread Terbaik

Masing-masing keunggulan dan kekurangan dari fixed spread dan floating spread di atas bisa menjadi bahan pertimbangan untuk membantu trader memilih jenis spread terbaik. Pada dasarnya, setiap trader memiliki cara dan kebutuhan trading yang berbeda-beda. Untuk itu, pemilihan spread bisa disesuaikan dengan kebiasaan dan target trading yang dimiliki. Contohnya, dari segi cara bertrading, scalper bisa memilih floating spread karena nilainya yang lebih rendah sementara pengguna hedging bisa memanfaatkan fixed spread untuk meraih hasil trading yang lebih stabil.

Penggunaan floating spread dapat diminimalisir kekurangannya dengan tidak bertrading saat volatilitas harga sedang tidak menentu, sementara sisi negatif dari fixed spread bisa diantisipasi dengan memilih broker yang memiliki fixed spread rendah. Umumnya, spread pada pair EUR/USD bisa menjadi patokan dalam menentukan kebijakan broker terkait ukuran spread minimalnya. Dengan semakin ketatnya persaingan broker, kisaran fixed spread minimal yang ditawarkan kini tidak terlalu tinggi. Bahkan, ada broker yang menawarkan fixed spread serendah 1 pips untuk pair EUR/USD.

Kekurangan-kekurangan lain yang telah disebutkan sebelumnya adalah resiko yang mesti dihadapi dan diatasi oleh trader. Trader bisa mempersiapkan diri untuk menanggulangi kerugian dari jenis spread yang dipilihnya setelah mengetahui informasi legkap tentang tipe-tipe spread. Pertimbangan yang paling wajar adalah untuk memilih spread dengan aspek positif yang bisa mengcover sisi negatifnya. Secara keseluruhan, tidak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk dari fixed spread ataupun floating spread, karena jenis spread terbaik adalah tipe yang berhasil mendukung kemampuan dan keperluan trading seorang trader untuk meraih hasil yang maksimal.

 

Broker Forex Dengan Fixed Spread dan Floating Spread

Saat ini, layanan broker forex telah memberikan pilihan yang beragam melalui variasi akun tradingnya. Floating spread lebih banyak ditawarkan, karena fitur ini merupakan salah satu kondisi trading yang hampir selalu menyertai akun trading utama dari suatu broker. Tak heran jika aspek ini menjadi salah satu kriteria utama dalam menentukan peringkat broker terbaik.

Untuk layanan fixed spread, broker lebih suka menyediakan akun khusus dengan spesifikasi trading yang turut disesuaikan dengan kondisi penggunaan spread tetap.

Untuk menyesuaikan pemilihan broker dengan kebutuhan trading, trader banyak mencermati kondisi akun fixed spread dari broker-broker yang menawarkannya. Bukan hanya dari segi fixed spread minimal, batas deposit terendah serta instrumen trading yang disediakan pun bisa berbeda satu sama lain. Agar tidak dibingungkan oleh perbedaan ketentuan ini, trader bisa menyusun skala prioritas untuk dapat memilih broker sesuai dengan kriteria yang diinginkan.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE