Menu

Psikologi Dalam Trading: Kesalahan Umum Yang Terjadi

Sfteam

Memiliki sistem sempurna memang sangat penting bagi trader. Namun, memahami semua hambatan psikologis juga tak kalah penting dalam trading.

Dalam trading, salah satu hal yang paling sering diabaikan adalah aspek psikologis. Kebanyakan trader berusaha mencari sistem yang tepat selama berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Sesungguhnya memiliki sistem yang tepat hanyalah sebagian dari keseluruhan proses trading. Jangan salah, memiliki sistem sempurna yang sesuai dengan trader memang sangat penting, namun memiliki rencana pengelolaan uang, atau memahami semua hambatan psikologis trading yang dapat memengaruhi keputusan trader dan isu-isu lainnya juga tidak kalah penting. Untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis ini, harus ada keseimbangan antara semua aspek yang penting.


Dalam trading, ketika anda kalah atau rugi, apa pikiran pertama yang muncul? Bisa saja anda berkata, "Pasti ada sesuatu yang salah dengan sistem saya", atau "Saya tahu, seharusnya saya tidak ikut trading yang ini" (meskipun sistem Anda memberi signal). Tetapi terkadang kita perlu menggali sedikit lebih dalam untuk melihat inti kesalahan kita lalu memperbaikinya.

 

Kesalahan umum dalam perdagangan

Sebagian besar dari kita menghubungkan kesalahan dalam trading dengan margin (uang yang dikeluarkan). Sesungguhnya tidak demikian. Kesalahan terjadi karena panduan dan peraturan dalam trading tidak ditaati. Berikut ini adalah beberapa contoh skenarionya:

  1. Tradinglah saat mendapatkan Signal maka trading anda akan mendapatkan keuntungan. Hasil trading: Positif karena mendapat uang. Pengalaman yang diperoleh: Mengikuti sistem akan membawa keuntungan, jika saya tidak konsisten maka saya akan rugi. Kesalahan yang dibuat: Tidak ada.

  2. Mengikuti Signal saat trading namun anda mendapatkan kerugian Hasil trading: Negatif, kehilangan uang. Pengalaman yang diperoleh: Tidak mungkin bisa selalu menang atau untung di setiap trading, kalah atau rugi adalah bagian dari bisnis. Kita menyadari bahwa sistem tidak sempurna. Bahkan dalam situasi rugi ini, trader merasa bangga kepada dirinya karena masih mengikuti sistem. Ia mendapatkan kepercayaan diri. Kesalahan yang dibuat: Tidak ada.

  3. Tidak mengikuti Signal saat trading namun justru mendapatkan keuntungan. Hasil trading: Netral. Pengalaman yang diperoleh: Frustrasi, trader seringkali ikut trading yang merugikan dan melewatkan trading yang menguntungkan. Ia kehilangan rasa percaya diri. Kesalahan yang dibuat: Tidak mengikuti trading yang ditunjukkan sistem melalui signal.

  4. Tidak mengikuti Signal saat trading dan mendapatkan kerugian. Hasil trading: Netral. Pengalaman yang diperoleh: Trader akan mulai berpikir "Hei, keputusanku lebih baik daripada sistem". Tanpa disadari, ia akan merasionalisasi setiap signal yang diberikan oleh sistem karena jauh di lubuk hatinya, ia merasa lebih cerdas dari sistem yang dimilikinya. Bermula dari sini, ia akan mencoba untuk keluar dari sistem. Kesalahan ini membuat kita tidak mempercayai sistem trading. Trader berubah menjadi terlalu percaya diri. Kesalahan yang dibuat: Tidak mengikuti trading yang ditunjukkan sistem melalui signal.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Novian Ghanna

wah benar.. menang atau rugi kalo jalannya ngikutin sistem pasti ujung2nya positip. beda sama trading yg nggak ngikutin sistem, meskipun bisa untung tapi itu cuma dilatarbelakangi sama keberuntungan aja. perolehan yg berikutnya belum tentu bisa menang lagi...

Andrianto Anum

Tp gmn seumpama sistem kt yg slh? apalagi kl kt buat sndr sistemny. Kn blm tentu ampuh jg mnghslkn prft scr konsisten. Profit/los emg waja n jd bag dr trdng itu sndr, tp ada saatnya trdrd jg sdr bhw los yg dterima itu sdh g wjr. Yg sy tnykn, bgmn cr kt menentukan bts kewajarn dr los itu utk mendeteksi kecacatan pd sistem trdng sy?

Bagus Ariza

Untuk mengetahui kualitas dan keampuhan suatu sistem, trader perlu melakukan pengujian dengan backtes atau test2 yang lain terlebih dulu. Bisa di akun demo atau di akun lain yang tidak melibatkan trading sungguhan dengan ukuran yang besar. Dari proses backtest itu trader bisa menentukan sendiri apakah sistem itu sudah sesuai dengan gaya tradingnya, apakah hasil yang diperoleh sudah mencukupi target trading yang ditetapkan, dan apakah sistem itu relevan untuk kondisi-kondisi pasar tertentu. Yang jelas jika sudah memutuskan untuk mengandalkan suatu sistem, trader harus tetap menjaga konsistensi dan kedisiplanannya dalam menggunakan sistem tersebut, agar hasil yang diraih juga menunjukkan perolehan yang diinginkan.

Sableng

Dari ke4 trading itu, kok kayax yg pantes disebut sbg kesalahan cmn yg no. 2-4 aja yah?
Dan ane jg heran, itu yg ndak mengikuti sinyal, kok hasilx netral? Pdhl kan dikalimat sebelumx ada ket jls soal hasil yg positif ato negatif. Itu maksudx apa ya?
Habis ane liat2 lagi, soal pengalaman yg diperoleh di no.3 sm no.4 itu kayax ketuker, bener ndak?

Bagus Ariza

Jika dicocokkan dengan apa yang tertulis di sini, maka pengamatan anda benar adanya. Bagaimanapun kecenderungan trader untuk mengulang perilaku menyimpang dari sistem memang lebih didorong oleh keberhasilan dari percobaan sebelumnya. Trader akan mendapat kepercayaan diri untuk kembali melakukannya karena berdasarkan pengalamannya yang coba-coba itu ia sudah berhasil mendapatkan keuntungan. Mengenaii hasil yang netral itu, saya juga kurang mengerti maksudnya. Kenapa penulis tidak secara jelas menyebutkan positif atau negatifnya saja?

Agus Bastian

Om, no 3 sama no 4 ketuker tuh, ntar yang baca jd bingung nih





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE