Strategi Memanfaatkan Stop Loss Di Atas Sumbu |
Sumbu candlestick bisa jadi acuan manajemen risiko trader, khususnya dalam penempatan stop loss guna mencegah kerugian membengkak.
Seperti yang Anda pahami, sumbu adalah garis panjang yang dihasilkan dari pergerakan harga pada candlestick: jika harga awal mengalami kenaikan dan akhirnya terjadi penurunan, maka akan terjadi garis yang disebut sebagai sumbu. Begitu pula sebaliknya jika awal pembukaan terjadi penurunan, maka akhirnya akan mengalami kenaikan dan sumbu akan menghilang dari candle.
Ketika Anda dapat memahami sumbu pada candle, maka kemungkinan besar kerugian yang dialami akan kecil, sedangkan tingkat keuntungan yang didapat akan besar. Manfaat lain dari sumbu pada candle adalah keberadaannya yang mampu menunjukkan perbedaan kekuatan penawar maupun pembeli.
Jika si penawar lebih kuat, maka harga cenderung melawan pergerakan sebelumnya. Hal ini terjadi ketika salah satu kekuatan supply dan demand berbeda. Sehingga mengakibatkan posisi salah satu pihak lebih kuat dibanding pihak lain. Untuk lebih jelasnya mari lihat grafik harian dari USD/JPY di bawah ini:
Penempatan Stop Loss pada Candle
Grafik di atas adalah chart harian yang memperlihatkan pair USD/JPY yang sedang berada dalam down-trend. Pergerakan tersebut menimbulkan peluang untuk short (jual). Jika ingin mengendalikan trading dengan menggunakan stop loss (SL), Anda hanya cukup menemukan sumbu panjang pada candle dan menempatkan order SL di sana. Seperti yang terlihat pada contoh di atas, di mana terdapat 3 candle yang telah menunjukkan sumbunya.
Sebuah sumbu panjang di atas lilin yang ditimbulkan oleh pembeli mendorong harga lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Sedangkan, sumbu panjang yang muncul dan tertinggal ketika terjadi pergantian candle disebabkan pembeli tidak mampu mempertahankan pergerakan tinggi sementara penjual telah datang dan mendorong harga ke titik yang lebih rendah.
Idealnya, yang mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan harga dengan membentuk pembalikan tidak lain karena pembeli tidak bisa mempertahankan kondisi naik tersebut. Akhirnya pihak penjual (bear) menang selama jangka waktu tersebut. Karena harga tidak bisa didorong lagi ke bagian atas dari sumbu itu, maka penempatan stop order tepat di atas sumbu merupakan daerah paling potensial karena susahnya harga mendekati daerah itu kembali.
Namun ada hal yang perlu diwaspadai ketika sudah terjadi sumbu. Walaupun hal ini tidak mutlak terjadi, terkadang akan muncul suatu saat. Untuk itu Anda harus waspada ketika stop order sudah ditempatkan di atas sumbu, dan akhirnya sumbu juga akan berada di bagian bawah candle selanjutnya. Dari situ, Anda harus siap-siap menutup transaksi supaya keuntungan Anda tidak tergerus oleh floating sebelum stop order Anda tereksekusi dan keluar dari perdagangan forex.