Menu

Aksi Jual Dorong Rupiah Tembus 15,700

Didi

Nilai tukar Rupiah sudah menjangkau 15,700. Pelemahan kali ini dipicu oleh aksi sell-off para investor di pasar finansial.

Seputarforex.com - Pelemahan nilai tukar Rupiah terus berlanjut hingga hari Kamis (19/Maret). Setelah menembus level psikologis 15,000, kurs Rupiah terhadap Dolar AS memperdalam penurunan ke kisaran yang signifikan. Mengutip Bloomberg, Rupiah dibuka pada harga 15,287, dan saat berita ini ditulis telah melemah 0.61% ke 15,315.

Sementara jika mengacu pada rilis harian kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs Rupiah hari ini berada di 15,712.

 

Aksi Jual Investor Jadi Pemicu Pelemahan

Kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona yang telah menjadi pandemi global, membuat pasar resah sehingga mendorong aksi sell-off di berbagai aset. Dilansir CNBC International, Margaret Yang Yan Selaku analis CMC Market mengatakan bahwa saat ini pasar sedang bimbang. Aksi jual para investor tak terelakkan karena mereka lebih memilih memegang uang tunai, terutama yang bersifat safe haven seperti Dolar AS.

Investor asing telah menarik setidaknya lebih dari 4 miliar Dolar AS dari obligasi pemerintah Indonesia tahun ini, sehingga membuat outflow negara kian membengkak. Mengkonfirmasi hal ini, I Made Budhi Purnama Artha dari Maybank Indonesia mengatakan:

“Selama likuiditas terbatas, dan permintaan Dolar relatif tinggi, maka pelemahan Rupiah akan terus berlanjut. Meningkatnya permintaan Dolar juga dipicu oleh aksi jual investor ekuitas dan aset-aset berpendapatan tetap. Pemangkasan suku bunga Fed akan membuat aset Indonesia relatif menarik lagi dan berpotensi menarik investor obligasi untuk masuk kembali ke pasar Indonesia. Ini dapat mengimbangi permintaan dari investor ekuitas yang 'keluar dari pasar' dan permintaan untuk Dolar yang cenderung meningkat pada bulan April-Juni di masa pembagian dividen."

 

COVID-19 Terus Bayangi Rupiah Hingga Beberapa Bulan Mendatang

Hingga hari ini, dampak penyebaran Corona masih menjadi perhatian publik. Menurut update data dari WHO, jumlah pengidap COVID-19 terbaru di seluruh dunia sudah mencapai 207,860 kasus dan menelan lebih dari 8,600 korban jiwa. Di Indonesia, pemerintah mengumumkan kasus positif Corona mencapai 227 orang, dengan 19 orang meninggal dunia per hari Rabu (18/Maret).

Hal ini tentu menambah beban Rupiah untuk bangkit kembali. Ekonom PT Bank Danamon Indonesia, Wisnu Wardana, mengatakan bahwa, "Skenario dasar kami untuk COVID-19 adalah berlangsung di Indonesia selama enam bulan dan memuncak pada bulan Mei. Tekanan untuk Rupiah mungkin meningkat terutama jika negara-negara lain berhasil menahan penyebaran virus sementara Indonesia masih berjuang."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE