Menu

Benarkah USD Bakal Hancur?

Parmadita

Melihat kejadian membaiknya USD saat ini dari jurang fiskal memang cukup melegakan para investor maupun mereka yang telah membeli obligasi pemerintah US. Namun apakah sudah menjaimn US bakal membaik? Hal ini sebenarnya perlu diketahui, bahwa keadaan negara Amerika selalu didukung oleh the Fed. Pernahkah Anda mengetahui kinerja the Fed? Dan bagaimana perananannya dalam mengatasi perekonomian AS? Yuk ikuti ulasan di bawah ini.

Melihat kejadian membaiknya USD saat ini dari jurang fiskal memang cukup melegakan para investor maupun mereka yang telah membeli obligasi pemerintah US. Namun apakah sudah menjamin US bakal membaik? Hal ini sebenarnya perlu diketahui, bahwa keadaan negara Amerika selalu didukung oleh the Fed. Pernahkah Anda mengetahui kinerja the Fed? Dan bagaimana perananannya dalam mengatasi perekonomian AS? Yuk ikuti ulasan di bawah ini.

US saat ini sedang mengalami pemulihan, tapi hal itu hanya terlihat dalam laporannya saja. Kenapa hanya seperti bohongan? Karena sejak the fed selalu mencetak banyak uang memberikan ruang bagi penurunan nilai dollar. Karena dollar dipakai seluruh dunia, maka tidak heran mata uang ini bisa dicetak terus.

Jika suatu saat nanti penurunan nilai dollar benar-benar drastis, para investor dan negara pembeli obligasi serta surat utang AS tidak ada yang tertarik lagi, maka kejatuhan dollar benar-benar akan dirasakan. Lalu kapan kejatuhan itu akan terjadi? Jawabannya sudah jelas jika mata uang USD sudah tidak di percaya oleh para pemegang dollar.

Dollar Masih Bertahan
Sekarang Ben Bernanke – Kepala bank sentral AS – sedang mencetak uang untuk memulihkan perekonomian. Tetapi tidak lama lagi, kemungkinan besar akan mencetak uang hanya untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang makin besar.

Pada dasarnya the Federal Reserve sedang melakukan permainan sungguh berbahaya, yang dapat mengancam kestabilan dari sistem keuangan dunia. Sekali pasta gigi telah keluar dari tabung, memang sangat sulit untuk memasukinya kembali.



The Fed mampu untuk monetize (membeli obligasi AS dengan uang yang baru dicetak) hutang pemerintah, dan sama sekali tidak perlu meminta bantuan dari siapapun di masa yang akan datang. Tetapi … mencetak uang yang begitu banyak kemungkinan akan mengakibatkan KEJATUHAN NILAI DOLAR AS terhadap mata uang utama dunia, seperti the Russian ruble pada tahun 1998, dan hyperinflation atau inflasi yang tinggi sekali.

Bagaimana dengan Indonesia?
Saat ini, Amerika masih menjadi salah satu tujuan utama ekspor kita, jika Amerika guncang kembali, tentu saja ekspor kita akan terpukul. Namun kita masih punya pasar dalam negeri yang kuat, meskipun banyak pihak baik pelaku industri maupun pengamat ekonomi pesimis akan kemampuan daya serap pasar dalam negeri.



Di sisi lain, kita adalah importir minyak, sedikit banyak anggaran belanja negara kita ditentukan oleh fluktuasi harga minyak dunia. Jika pertumbuhan ekonomi gagal atau melambat, harga minyak akan turun kembali, dan anggaran pengeluaran negara kita akan membaik. Namun ekspor non minyak kita juga akan terpukul, karena harus dialihkan ke negara lain, atau jika tidak laku, ya terpaksa di konsumsi dalam negeri.

Dari keterangan sumber lain, The Fed sudah mempersiapkan rencana cadangan menghadapi konsekuensi ekonomi yang diperkirakan lebih besar dari dampak krisis ekonomi 2008 jika kongres tak bersepakat menaikkan batas utang di atas US14,3 triliun.


Setujukah Anda mengenai ulasan di atas? Sampaikan pendapat Anda pada kotak post di bawah ini.

__________________________
referensi :
pasarmodal.inilah.com
nicoomer.blog.kontan.co.id
ekonomi.kompasiana.com


Editorial Forex Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE