Menu

Data CPI Meleset Dari Ekspektasi, AUD/USD Jatuh Lagi

Muh Nuzul

Rilisnya data CPI hari ini membuat AUD/USD jatuh kembali. Pasalnya hasil dari rilis CPI, meleset dari ekspektasi pasar dan target dari RBA.

Seputarforex.com- Dolar Australia mendapat pukulan telak di awal sesi Asia hari ini (31/Januari), setelah Badan Statistik Australia merilis data CPI. Ketidaksesuaian data aktual Consumer Price Index bulan Desember dengan ekspektasi pasar membuat dolar Australia kembali anjlok.

Consumer Price di Australia naik 1.9% pada basis tahunan, setelah naik 1.8% pada periode sebelumnya. Secara kuartalan, CPI naik sebesar 0.6%, sama dengan kenaikan di kuartal sebelumnya. Meski dengan kenaikan ini, hal ini tetap diliat bearish oleh pasar mengingat nilai ekspektasi peningkatannya mencapai 2%.

 

Dalam laporan hasil perhitungan CPI basis tahunan, perbedaan paling signifikan terjadi pada kenaikan alkohol dan tembakau, perumahan, kesehatan, transportasi dan pendidikan. Alkohol dan tembakau mengalami kenaikan harga sebesar 7.3%, biaya perumahan naik 3.4%, biaya layanan kesehatan naik, 4%, serta pendidikan naik 3.2%.

Di lain pihak, biaya untuk makanan dan minuman non-alkohol mengalami penurunan harga sebesar 0.2%, pakaian dan alas kaki turun 3%, furniture, peralatan rumah tangga dan jasa turun 0.8%, serta layanan komunikasi yang turun 3.4%.

 

Tinggal Menunggu Waktu Untuk Putar Haluan

Ketidaksesuaian hasil ini dengan ekspektasi pasar, membuat AUD/USD kembali jatuh dari langit kali ini. Dikutip dari DailyFx, David Cotte berpendapat,"Kenaikan yang panjang untuk Aussie ini membuatnya nampak cukup overbought, dan sejumlah jeda untuk refleksi, tentu akan terjadi."

Pada dua hari belakangan, dolar AS memang telah sedikit pulih dari periode pacekliknya selama 6 minggu berturut-turut. Sejalan dengan itu, pemulihan yang dimulai dari hari Senin kemarin itu banyak dinilai oleh pakar sebagai titik balik haluan AUD/USD.

Simon Doyle, sebagai Head of Fixed Income and Multi-Asset di Schroder dengan yakin menilai bahwa kenaikan Aussie selama ini lebih karena lemahnya dolar AS, bukan kuatnya dolar Australia.

Selain itu, Tony Bradley sebagai Hedge Fund di Hunter Burton Capital Sydney juga menegaskan,"Ini hanya masalah waktu hingga Aussie jatuh kembali di area 0.70."

Dari sisi lain, Bank Sentral Australia (RBA) akan membuat keputusan tentang kebijakan moneter berikutnya pada hari Selasa minggu depan. Kebijakan ini dinanti-nantikan pasar, mengingat dolar AS yang lemah beberapa waktu ini, tetapi RBA juga tidak ingin mata uangnya terlalu kuat hingga mengganggu pencapaian target inflasi.

Hingga berita ini ditulis, AUD/USD telah turun hingga 0.42% dari pembukaan pasar hari ini pada kisaran 0.8050 USD dan telah turun sebesar 0.75% dari hari Senin kemarin.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE