Menu

Dolar AS Melemah Tipis Di Tengah Antisipasi FOMC

Galuh

Meski sudah dipastikan tidak mengubah suku bunga AS, pasar tetap mewaspadai Statement FOMC karena bisa menekankan pandangan dovish pejabat The Fed.

Sejak awal pekan ini, Dolar AS terus diperdagangkan dalam range sempit, meski gejolak pasar muncul silih berganti. Pasar tampaknya enggan berspekulasi terhadap Dolar setelah kejatuhan masif akhir minggu lalu (25/Januari), dan memilih untuk wait and see meski isu berakhirnya Government Shutdown, voting Brexit, dan perkembangan kasus Huawei terus bermunculan dalam 3 hari terakhir.

Pengumuman hasil pertemuan FOMC Kamis dini hari esok (31/Januari) agaknya membuat investor sangat berhati-hati. Di awal sesi Eropa Rabu ini (30/Januari), Dolar AS melemah tipis 0.04 persen ke 95.77, sebagaimana ditunjukkan dalam grafik Daily Indeks Dolar (DXY) di bawah ini.

Dilansir dari Reuters, Yukio Ishizuki yang merupakan ahli strategi forex senior di Daiwa Securities mengamini situasi di atas. "Untuk saat ini, fokus (pasar) beralih kembali ke event penting dengan bobot pengaruh yang lebih besar terhadap Dolar, seperti contohnya FOMC Meeting, negosiasi dagang AS-China, dan laporan ketenagakerjaan AS," demikian ungkap Ishizuki.

 

Pasar Lebih Cermati Outlook The Fed Daripada Suku Bunga

Terkait pertemuan FOMC, pasar sudah mengekspektasikan jika para pembuat kebijakan The Fed tidak akan mengubah kisaran suku bunga saat ini, setelah pada tahun lalu melakukan kenaikan sebanyak empat kali. Yang ditunggu-tunggu dari pengumuman FOMC adalah outlook The Fed untuk ekonomi AS pada khususnya, dan pertumbuhan global pada umumnya. Selain itu, kondisi pasar finansial yang tak stabil juga diharapkan mendapat sorotan dalam diskusi FOMC.

"The Fed diprediksi akan kukuh mempertahankan kebijakannya. Namun, Dolar AS dapat menghadapi tekanan bila The Fed memilih untuk menyoroti imbas negatif Government Shutdown dalam Statement-nya," kata Masafumi Yamamoto, pimpinan ahli strategi forex di Mizuho Securities.

Awal Januari lalu, para pejabat The Fed memang mengindikasikan perlambatan laju Rate Hike di tahun 2019. Hal ini pun memicu berbagai spekulasi pasar yang memprediksikan jika The Fed kemungkinan hanya sekali melakukan Rate Hike. Sementara menurut polling Reuters yang diadakan pekan lalu, kenaikan suku bunga The Fed di tahun 2019 masih diproyeksikan sebanyak dua kali, dan kemungkinan akan dilakukan pada kuartal kedua serta kuartal keempat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE