Menu

Dolar Tetap Kokoh Jelang Rilis Inflasi PCE AS

Raras Hapsari

Greenback masih berada di jalur bullish jelang rilis PCE inti AS. Sementara itu, sejumlah mata uang mayor menunjukkan kinerja beragam.

Dolar AS mempertahankan penguatannya memasuki di awal sesi perdagangan Eropa Jumat (23/Februari). Saat ini, pasar tengah menantikan salah satu laporan inflasi penting bagi The Fed.

Saat ini, indeks dolar AS terpantau menguat tipis 0.1% ke 104.588. Tak jauh dari level tertinggi 7 minggu yang sempat dicapai pada sesi sebelumnya. Dengan demikian, dolar resmi berada di jalur penguatan selama 4 minggu berturut-turut.

Pertumbuhan GDP AS kuartal keempat direvisi lebih rendah pada sesi sebelumnya. Namun, sejumlah data ekonomi lain mensinyalkan gambaran ekonomi AS yang kokoh.

Klaim pengangguran mingguan memproyeksikan bahwa pasar tenaga kerja AS masih cukup kuat. Hal ini juga didukung oleh laporan pekerjaan yang solid di awal bulan. Publikasi data ritel dan aktivitas bisnis juga pulih ke level tertinggi 8 bulan di Februari.

Situasi tersebut semakin mendukung keputusan The Fed untuk terus menaikkan suku bunga sebagai upaya meredam inflasi. Diperkirakan, setidaknya ada dua hingga tiga kali kenaikan sebanyak 25 basis poin tahun ini.

Fokus hari ini akan tertuju pada laporan Personal Consumption Expenditures Price Index (PCE) inti. Para ahli memperkirakan kenaikan 0.4% (month-on-month) dan 4.3% (year-on-year). Sebagai perbandingan, inflasi PCE inti mencapai 4.4% pada bulan sebelumnya.

 

Pair Mayor Bergerak Mixed

USD/JPY 0.1% terhadap yen Jepang ke level 134.79 setelah Kazuo Ueda mengindikasikan bahwa pihaknya akan mempertahankan kebijakan moneter longgar dalam waktu dekat. Komentar bernada dovish ini muncul saat inflasi Jepang mencapai level tertinggi dalam 41 tahun, sehingga Ueda berpotensi mendapat tekanan untuk mengambil tindakan dalam waktu dekat.

GBP/USD juga menguat 0.1% ke 1.2018 merespons laporan kepercayaan konsumen Inggris yang mencapai level tertinggi 2 tahun. Dalam hal ini, indeks konsumen GfK melonjak 7 poin ke -38.

Sebaliknya, EUR/USD selip 0.1% ke 1.0593, mendekati level terendah 6 pekan. Data ekonomi yang dirilis Jumat lalu menunjukkan bahwa ekonomi Jerman menyusut 0.4% di Q4 2022.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE