Menu

Emas Hanya Menguat Terbatas Meski Dolar AS Terpantau Melemah

Galuh

Emas sempat turun perlahan pada sesi trading pagi ini (16/2) setelah beranjak naik akibat melemahnya Dolar AS Jumat lalu. Walaupun emas kembali beranjak naik, ekspektasi kenaikan suku bunga AS masih membebani penguatan emas yang sempat bersinar pasca memburuknya data penjualan retail dan sentimen konsumen AS minggu lalu. Resiko permasalahan Yunani juga turut menekan laju kenaikan emas di tengah sepinya pasar AS hari ini.

Emas sempat turun perlahan pada sesi trading pagi ini (16/2) setelah beranjak naik akibat melemahnya Dolar AS Jumat lalu. Walaupun emas kembali beranjak naik, ekspektasi kenaikan suku bunga AS masih membebani penguatan emas yang sempat bersinar pasca memburuknya data penjualan retail dan sentimen konsumen AS minggu lalu. Resiko permasalahan Yunani juga turut menekan laju kenaikan emas di tengah sepinya pasar AS hari ini.


Divisi Comex dari NYME mencatat penurunan harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April di level 0.10%, atau menjadi $1,2238.30 per troy ons di awal sesi Asia Senin ini. Sebelumnya, emas sempat melanjutkan penguatannya setelah USD terpantau merosot akibat buruknya data sentimen konsumen AS. Tren positif emas itu merupakan kelanjutan dari efek terbenamnya nilai Greenback yang sebelumnya juga tertekan oleh hasil negatif laporan penjualan retail AS.

Kemelut Yunani Masih Belum Menemui Titik Terang

Negosiasi utang Yunani masih menjadi persoalan yang diwaspadai investor, mengingat pembicaraan sebelumnya di Brussel belum mampu mencapai kesepakatan dan direncanakan untuk berlanjut pada hari ini. Utang Yunani yang saat ini mencapai 240 milyar Euro tercatat akan kadaluarsa pada 28 Februari mendatang. Keputusan pemerintah Yunani yang baru untuk menolak perpanjangan masa berlaku utang tersebut menimbulkan gejolak kecemasan diantara pihak-pihak kreditur. Dengan demikian, potensi Grexit belum sepenuhnya musnah dari ekspektasi pasar.

Emas Masih Tertekan Potensi Kenaikan Suku Bunga AS

Di sisi lain, penurunan emas saat ini dinilai berasal dari prediksi kenaikan suku bunga AS. Disamping karena menguatnya nilai Greenback, logam mulia ini juga kesulitan untuk bersaing dengan aset berbunga ketika The Fed benar-benar menaikkan suku bunga nantinya.

Oleh karena itu, selain negosiasi untuk utang Yunani, fokus pasar juga diarahkan ke rilis notulensi FOMC Kamis (19/2) mendatang. Indikasi lebih lanjut mengenai kapan The Fed akan menaikkan suku bunga dapat menimbulkan pengaruh yang signifikan bagi pergerakan harga emas.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE