Menu

EUR/USD Makin Terbenam Pasca Pesanan Pabrik Jerman Tercatat Jeblok

Galuh

EUR/USD terpuruk di level terendah 9 tahun pasca data pesanan pabrik Jerman dilaporkan jatuh di angka yang lebih buruk dari perkiraan. Hal ini semakin memperburuk keadaan Euro yang sebelumnya tertekan oleh data inflasi yang mengecewakan dari Zona Euro.

EUR/USD terpuruk di level terendah 9 tahun pasca data pesanan pabrik Jerman dilaporkan jatuh di angka yang lebih buruk dari perkiraan. Hal ini semakin memperburuk keadaan Euro yang sebelumnya tertekan oleh data inflasi yang mengecewakan dari Zona Euro. Di sisi lain, kekalahan Euro dari USD juga diperparah oleh semakin menguatnya Dolar AS, terutama setelah data ADP (penambahan lapangan kerja di sektor swasta) dirilis positif kemarin malam (7/1).



Pesanan Pabrik Jerman Mengecewakan, EUR/USD Makin Tenggelam

EUR/USD menyusuri level 1.1815, atau pencapaian terendah pair tersebut sejak Januari 2006 lalu. Penurunan ini bahkan hampir mendekati harga terendah EUR/USD semalam, yang turun sampai ke angka 1.18012. Meski sempat bangkit sampai di kisaran 1.8576, pair ini kembali melanjutkan tren negatifnya. Hasil ini bertepatan dengan perolehan negatif dari laporan pesanan pabrik Jerman yang turun di bawah ekspektasi. Data tersebut tercatat surut ke level -2.4%, atau lebih buruk dari perkiraan turun di angka -0.7%. Padahal, hasil dari periode sebelumnya telah direvisi naik ke level 2.9% dari pencapaian di 2.5% bulan lalu.

Zona Euro Masuki Zona Deflasi, Bersiap Nantikan QE

Sebelumnya, nilai Euro memang telah tertekan khususnya setelah Zona Euro memasuki zona deflasi. Meski inflasi area tersebut telah diperkirakan untuk mencapai hasil negatif, investor tetap dikejutkan oleh penurunan inflasi yang bahkan lebih buruk dari ekspektasi. Dari tingkat inflasi sebelumnya di 0.3%, analis memperkirakan data ini untuk menyusut sampai ke level -0.1%. Namun, hasil yang diterbitkan justru anjlok di bawah prediksi tersebut, yakni di angka -0.2%. Penurunan ini merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak Oktober 2009.



Tak ayal, deflasi Zona Euro ini semakin menguatkan ekspektasi terhadap QE, yang diprediksi akan disinggung pada rapat ECB 22 Januari mendatang. Namun, Mario Draghi belum menyuarakan kepastian terkait hal ini. Pada pernyataannya akhir pekan lalu, Presiden ECB tersebut hanya menekankan resiko yang semakin meningkat jika bank sentral gagal mengusahakan stabilitas harga.


Dolar AS Kian Mantapkan Penguatan

Di lain pihak, permintaan terhadap Greenback semakin meningkat pasca penambahan lapangan kerja di sektor swasta berhasil mencapai hasil yang lebih baik dari ekspektasi. Data ini melejit di angka 241.000, atau lebih tinggi dari hasil sebelumnya di angka 227.000, dan melampaui forecast di level 226.000. Atas hasil ini, USD berhasil menguat sebanyak 0.23% dari 6 mata uang mayor lainnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE