Menu

Fed Dudley: Penurunan Harga Minyak Akan Memperkuat Pemulihan Ekonomi AS

S Antonius

Penurunan tajam harga minyak akan mendukung pertumbuhan ekonomi AS karena akan meningkatkan belanja masyarakat. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh dua pejabat tinggi The Fed, William C. Dudley dan Stanley Fischer. Meski demikian, tetap ada resiko bahwa anjloknya biaya energi akan sulit mendorong inflasi untuk mencapai target yang diinginkan The Fed.

Penurunan tajam harga minyak akan mendukung pertumbuhan ekonomi AS karena akan meningkatkan belanja masyarakat. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh dua pejabat tinggi The Fed, William C. Dudley dan Stanley Fischer. Meski demikian, tetap ada resiko bahwa anjloknya biaya energi akan sulit mendorong inflasi untuk mencapai target yang diinginkan The Fed.

The Fed Tak Khawatir

Wakil Ketua Fed Stanley Fischer dan Presiden The Fed wilayah New York William C. Dudley, yang berpidato dalam acara yang terpisah pada malam tadi (02/12) di New York, sama-sama menekankan dampak positif atas penurunan tajam harga minyak selama lima tahun pada ekonomi AS.

"Saya tidak terlalu khawatir," kata Fischer di depan Dewan Hubungan Luar Negeri. "Meskipun berpotensi merendahkan tingkat inflasi akibat harga-harga yang murah sehubungan dengan rendahnya harga BBM, hanya akan bersifat sementara." Lebih lanjut, Fischer juga mengatakan bahwa harga minyak yang lebih rendah adalah "fenomena yang membuat semua orang lebih baik."

Harga minyak telah merosot setelah OPEC memutuskan untuk tak mengubah angka suplai minyak pekan lalu demi mengekang produksi. Akan tetapi, pasar terpantau mulai mengalami rebound pada hari ini.

The Fed tampaknya sudah cukup puas mengetahui indeks tekanan harga konsumen AS naik 1,4 persen pada Oktober dari periode yang sama tahun lalu meskipun angka ini belum melampaui target tingkat inflasi bank sentral AS yaitu 2 persen sejak Maret 2012.

Dudley: Suku Bunga Belum Bisa Dinaikkan

Dudley mengatakan harga minyak yang lebih rendah akan membuka jalan yang lebar bagi pertumbuhan pendapatan riil, yang akhirnya akan memacu belanja konsumen. Dudley juga menyebutkan bahwa rendahnya inflasi dan pasar tenaga kerja dapat menjadi alasan mengapa The Fed tidak perlu terburu-buru untuk mengetatkan kebijakan.

"Masih terlalu dini untuk memulai menaikkan suku bunga," kata Dudley dalam pidatonya di Bernard M. Baruch College. "Ketika tingkat suku bunga nol, resiko pengetatan yang terlalu dini cenderung menjadi jauh lebih besar daripada resiko pengetatan yang sedikit terlambat."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE