Menu

Harga Emas Dinilai Naik Kebablasan, Risiko Koreksi Meningkat

Muh Nuzul

Harga emas saat ini dinilai sedang bergerak menyimpang dari korelasinya terhadap suku bunga AS. Menurut salah satu pakar, ini memunculkan risiko koreksi.

Seputarforex.com - Di tengah naiknya harga emas dalam beberapa pekan ini, ICBC Standard Bank menilai pasar kemungkinan memiliki tingkat risiko besar untuk pullback, mengingat harga emas yang telah naik terlalu jauh dan cepat saat ini. Selasa lalu (23/Januari), Marcus Garvey sebagai Senior Manager di ICBC Standard Bank mengatakan, dia menaruh perhatian penuh pada emas karena pergerakan harganya selaras dengan kenaikan suku bunga AS; menyimpang dari korelasi negatif yang biasa terjadi antara keduanya. Menurut sejarah, meningkatnya suku bunga berdampak negatif terhadap emas.

Harga emas saat ini tetap bertahan di sekitar level tertinggi selama 4 bulan terakhir; sementara US 10-Year Yield menusuk naik sampai 2.635%, yang merupakan level tertingginya sejak pertengahan 2014 silam. Saat berita ditulis, harga emas berada pada level 1,342.07 USD, atau telah naik 0.07% dari harga pembukaan hari ini. Sedangkan harga Emas Antam naik ke Rp630,000 dari harga penutupan kemarin pada Rp627,000.



Posisi Investor Sangat Bullish

"Harus diperhatikan bahwa harga emas saat ini sedang bergerak menyimpang dari korelasinya terhadap suku bunga AS. Meski banyak yang berpendapat bahwa kita telah memasuki paradigma baru dalam pasar, risiko akan koreksi jelas sekali terlihat", kata Senior Manager di bank terbesar di dunia itu. Garvey melanjutkan bahwa beberapa alasan mengapa harga emas mampu sejalan dengan nilai suku bunga yang naik ini adalah karena sedang lemahnya Dolar AS akibat Government Shutdown dan naiknya bea impor AS untuk beberapa barang tertentu. Hal ini dapat dilihat dari indeks dolar AS (DXY) yang turun ke posisi terendah dalam 3 tahun.

"Bukan berarti argumen tentang perubahan paradigma tadi salah, atau harga emas tidak mungkin dapat naik lebih tinggi lagi. Saya hanya mengingatkan risiko yang terdapat disini harus disikapi dengan bijaksana", sambung Garvey.

"Kita tidak bisa lepas dari kenyataan bahwa posisi investor sekarang ini masih sangat bullish, bahkan sampai membuat serangkaian level tertinggi dalam beberapa tahun. Hal ini dapat meningkatkan risiko harga emas melakukan koreksi dalam waktu dekat." lanjut Garvey lagi. Namun meski resiko ini tinggi, Garvey menegaskan dirinya tetap optimis pada pasar emas di tahun 2018. Ia menganggap tekanan inflasi yang rendah akan membuat bank sentral AS berpikir dua-tiga kali untuk secara agresif menaikkan suku bunga.

ICBC sebagai bank terbesar di dunia dinilai dari nilai total aset berharganya, memperkirakan bahwa harga emas pada tahun ini akan berada pada kisaran 1,312 USD per troy ounce-nya.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE