Menu

Indeks Manufaktur Turun, Yen dan Aussie Melemah Di Awal Sesi

Galuh

Yen dan Aussie melemah di awal sesi Asia Senin (1/9), pagi ini seiring dengan banyaknya rilis data dari Australia, Jepang, dan Cina yang bermunculan. Konflik di Ukraina juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jatuhnya nilai Yen dan AUD.

 

Yen dan Aussie melemah di awal sesi Asia Senin (1/9), pagi ini seiring dengan banyaknya rilis data dari Australia, Jepang, dan Cina yang bermunculan. Konflik di Ukraina juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jatuhnya nilai Yen dan AUD. Sementara itu, pasar di AS dan Kanada hari ini sedang libur karena peringatan Hari Buruh.

Indeks Manufaktur Australia Terkontraksi

USD/JPY diperdagangkan pada 104.13, atau naik 0.05%, sedangkan AUD/USD turun 0.08% di level 0.9330. Pelemahan Aussie didorong oleh indeks manufaktur AlGroup yang turun 3.4 poin menuju level 47.3. Hasil ini menunjukkan indeks manufaktur yang terkontraksi setelah berhasil berekspansi untuk pertama kalinya dalam 8 bulan terakhir di angka 50.7 bulan lalu. Sementara itu, pengukuran Indeks inflasi TD-MI menunjukkan hasil yang flat di bulan Agustus setelah sebelumnya sempat naik 0.2%. Saat ini, Australia sedang menanti rilis data inventaris perusahaan yang diprediksi naik 0.2%, serta indeks komoditas dari RAB sore ini.

 

Jepang dan Cina Juga Mengecewakan

Di sisi lain, laporan belanja modal Jepang naik 3.0%, atau di bawah ekspektasi yang mengharapkan kenaikan 3.8%. Sedangkan indeks manufaktur tercatat berada di level 52.4. Rilis data dari Cina juga mengalami penurunan pada PMI manufaktur dari CFLP. Hasil yang diperoleh sedikit berada di bawah prediksi 51.2, atau hanya mencapai 51.1. Survei dari HSBC pun mengalami hal yang serupa setelah PMI manufaktur Cina justru turun di angka 50.2 setelah sebelumnya diperkirakan tetap berada di level 50.3.

Kemungkinan Sanksi Baru Untuk Rusia

Sementara itu, AS masih bekerjasama dengan Uni Eropa untuk mempertahankan sanksi terhadap Rusia. Terkait dengan laporan tentang ratusan tentara Rusia yang memasuki wilayah Ukraina, Uni Eropa berencana untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia jika tidak segera mengendurkan intervensinya. Dalam pertemuan negara-negara Uni Eropa Sabtu lalu, ketua dewan UE Herman Van Rompuy menegaskan jika langkah yang akan diambil berfokus pada determinasi untuk memastikan Rusia bertanggungjawab atas tindakannya yang turut memicu ketegangan di wilayah Eropa Timur.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE