Menu

Inflasi Negara Uni Eropa Mengalami Kenaikan

Parmadita

Inflasi Uni Euro melambat kurang dari perkiraan ekonom di bulan Maret setelah mengalami kenaikan harga yang cukup curam untuk mengimbangi pelonggaran ekonomi yang berpengaruh pada biaya energi.Pertumbuhan harga tahunan di 17 negara adalah 1,7 persen, turun dari 1,8 persen pada Februari, kantor statistik Uni Eropa di Luksemburg mengatakan hari ini. Yang membandingkan dengan median 1,6

Inflasi Uni Euro melambat kurang dari perkiraan ekonom di bulan Maret setelah mengalami kenaikan harga yang cukup curam untuk mengimbangi pelonggaran ekonomi yang berpengaruh pada biaya energi.

Pertumbuhan harga tahunan di 17 negara adalah 1,7 persen, turun dari 1,8 persen pada Februari, kantor statistik Uni Eropa di Luksemburg mengatakan hari ini. Yang membandingkan dengan median 1,6 persen dari perkiraan 44 ekonom dalam survei Bloomberg News.

Tingkat inflasi bergerak di bawah 2 persen pada plafon Bank Sentral Eropa di bulan Februari untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.

Dewan Pemerintahan ECB bertemu besok untuk memutuskan suku bunga setelah sebulan di mana pemimpin uni euro membahas bailout dari Siprus sedang euro jatuh ke level terendah terhadap dolar.

Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada tanggal 7 Maret terdapat tekanan harga dengan tingkat inflasi rata-rata sekitar 1,6 persen pada perkiraan untuk tahun ini dengan memberikan gerak ekonomi yang lemah.

"Di atas kertas, Anda bisa mengatakan ada ruang untuk memotong suku bunga," kata Thilo Heidrich, seorang ekonom di Deutsche Postbank AG (DPB) di Bonn. "Di sisi lain, Anda bisa mengatakan bahwa tak akan mencapai apa-apa dan hanya akan menghabiskan beberapa amunisi dalam kasus krisis utang yang semakin lama benar-benar memburuk."

Tingkat Keputusan
ECB kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan pada rekor 0,75 persen di titik rendah pada pertemuan besok di Frankfurt, menurut median dari perkiraan 56 ekonom dalam survei Bloomberg. Bank sentral telah mempertahankan suku bunga utamanya sejak Juli dan hanya dua dari ekonom yang disurvei memperkirakan adanya pemotongan saat ini.



Harga energi meningkat 1,7 persen per tahun pada bulan Maret setelah keuntungan 3,9 persen bulan sebelumnya, laporan hari ini menunjukkan demikian. Harga makanan, alkohol dan tembakau naik 2,7 persen, sama seperti pada bulan Februari, sedangkan biaya jasa meningkat 1,9 persen setelah naik 1,5 persen di bulan sebelumnya.

Di Inggris, British Retail Consortium mengatakan ukurannya harga pada inflasi meningkat menjadi 1,4 persen pada bulan Maret. Ia juga mengatakan dampak dari kelemahan pound mulai dirasakan pada harga impor.

Secara terpisah, konstruksi Inggris dikontrak untuk bulan kelima sampai Maret sebagai industri yang menderita cuaca buruk dengan permintaan yang lemah, dikatakan oleh Markit Economics. Sebuah aktivitas indeks berada di 47,2 pada bulan Maret dibanding sebelumnya 46,8 pada bulan Februari, sudah diperkiraan dari 48 ekonom.

Pasokan Mortgage
Bank of England mengatakan dalam survei hari ini bahwa kreditur meningkatkan ketersediaan kredit pada kuartal pertama dan mengharapkan perbaikan lebih lanjut pada kuartal ini. Pembuat kebijakan BOE, yang berusaha untuk mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit, mulai dua hari pertemuan hari ini dan akan terus melakukan pembelian obligasi dimana tujuan mereka tidak berubah atas sikap penyaluran kridit, menurut median dari 37 ekonom dalam survei Bloomberg. Tiga ekonom memprediksi ada peningkatan sekitar 25 miliar pound dari transaksi tersebut.


______________________
sumber : bloomberg.com


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE