Menu

Inflasi Zona Euro Sesuai Ekspektasi, EUR/USD Menguat Terbatas

Galuh

EUR/USD berhasil bangkit dari level terendah 11 tahun pada sesi trading Jumat (16/1) sore ini. Namun, penguatan pair ini dinilai tidak akan bersifat signifikan, mengingat potensi QE dari ECB dan kejutan SNB masih membebani pergerakan nilai Euro. Di sisi lain, rilis data inflasi dari Jerman dan Zona Euro juga tidak memberikan banyak pengaruh pada nilai Euro yang hanya mampu menguat terbatas terhadap USD.

EUR/USD berhasil bangkit dari level terendah 11 tahun pada sesi trading Jumat (16/1) sore ini. Namun, penguatan pair ini dinilai tidak akan bersifat signifikan, mengingat potensi QE dari ECB dan kejutan SNB masih membebani pergerakan nilai Euro. Di sisi lain, rilis data inflasi dari Jerman dan Zona Euro juga tidak memberikan pengaruh yang berarti pada nilai Euro yang hanya mampu menguat terbatas terhadap USD.


EUR/USD menjajaki level tertinggi di 1.1646 pagi ini, sebelum kemudian terkonsolidasi di poin yang sama, dan terangkum menguat sebanyak 0.13%. Investing memperkirakan support EUR/USD untuk berada di kisaran 1.1567, atau level terendah pair tersebut dalam 11 tahun terakhir yang tercapai Kamis malam lalu. Sementara resistan diprediksikan berada pada 1.1796, atau level tertinggi pair EUR/USD kemarin.

 

Data Inflasi Tak Banyak Berpengaruh, Euro Masih Dibayangi Isu QE

Data inflasi Jerman yang memenuhi ekspektasi tidak mampu memberikan perubahan yang berarti pada pergerakan EUR/USD. CPI Jerman dilaporkan tetap menghuni level terendah 5 tahun di 0.0%, atau sesuai dengan prediksi analis yang memperkirakan Jerman untuk tidak bergeser dari posisi di bulan sebelumnya.Pasca rilis laporan inflasi ini, pair tersebut hanya mampu bergerak ke level 1.1634, setelah sebelumnya sempat mengendur ke level 1.1628.

Di lain pihak, inflasi Zona Euro yang juga dirilis sore ini menampilkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan pencapaian Jerman. Tingkat inflasi area ini menetap di level -0.2%, sesuai dengan ekspektasi pasar. Kabar ini pun juga tidak menyebabkan perubahan berarti bagi pergerakan EUR/USD, yang masih menunjukkan adanya keterbatasan penguatan setelah sedikit menanjak dari level terendahnya kemarin.

 


Sebelumnya, nilai Euro memang sudah tertekan hebat oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap QE ECB, khususnya setelah Pengadilan Eropa memberikan putusan interim yang dapat memuluskan jalan ECB untuk memberlakukan QE. Tingkat inflasi Zona Euro yang telah menyelam ke area negatif membuat pengambilan langkah QE semakin marak disuarakan. Kepastian tentang peluncuran kebijakan ini berpeluang besar akan dibahas pada rapat ECB 22 Januari mendatang.


Langkah Kontroversial SNB Hampir Pastikan QE ECB

Euro sempat mengalami goncangan hebat akibat keputusan kontroversial SNB untuk mengangkat patokan 1.20 dari nilai EUR/CHF yang telah ditetapkan sejak September 2011. Upaya ini merupakan tindakan reaktif dari SNB yang mempeertimbangkan dapak buruk dari kemerosotan nilai Euro terhadap USD. Situasi yang mengakibatkan pelemahan CHF terhadap Dolar AS itu dipandang sebagai kondisi yang tidak memungkinkan lagi bagi SNB untuk mempertahankan batas nilai tukar Swiss Franc terhadap Euro. Di sisi lain, langkah mengejutkan SNB ini juga dinilai sebagai tindakan antisipatif sebelum ECB benar-benar melancarkan QE. Untuk itu, kejadian ini juga banyak diartikan oleh investor sebagai salah satu tanda kepastian akan diluncurkannya QE ECB.

Akibat peristiwa ini, EUR/CHF sempat anjlok dikisaran 0.8204, dan tercatat merosot hingga 12%. Pair ini kemudian meningkat sebanyak 4.50% pada sesi trading hari ini, dan berhasil mendaki ke level 1.0216.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE