Menu

Khawatirkan Laju Inflasi, BOE Berpotensi Kembali Tunda Kenaikan Suku Bunga

Galuh

Peningkatan suku bunga Inggris hampir dipastikan akan kembali mengalami penundaan terkait dengan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Inggris saat ini. Deputi Gubernur BOE, Jon Cunliffe, menyatakan bahwa laju inflasi yang kian melambat dan buruknya outlook perekonomian global saat ini telah menjadi bahan pertimbangan atas keputusan BOE untuk mempertahankan stimulus dan mempertahankan tingkat suku bunga acuan.

Peningkatan suku bunga Inggris hampir dipastikan akan kembali mengalami penundaan terkait dengan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Inggris saat ini. Deputi Gubernur BOE, Jon Cunliffe, menyatakan bahwa laju inflasi yang kian melambat dan buruknya outlook perekonomian global saat ini telah menjadi bahan pertimbangan atas keputusan BOE untuk mempertahankan stimulus dan mempertahankan tingkat suku bunga acuan.



Outlook Perekonomian Inggris Masih Meragukan

Pada pidatonya yang berlangsung kemarin (28/10) di Cambridge, Cunliffe menggunakan perlambatan tingkat inflasi Inggris sebagai bukti penurunan terhadap prospek ekonomi global. Ia juga berpendapat bahwa mempertahankan suku bunga acuan dan stimulus moneter adalah tindakan yang paling tepat untuk dilakukan, mengingat data upah tenaga kerja dan inflasi belum cukup kuat untuk mendukung kenaikan tingkat suku bunga. Kebijakan moneter longgar ini juga diperkirakan akan berlangsung lebih lama dari periode yang direncanakan.

Senada dengan Cunliffe, Kepala Ekonom BOE Andy Haldane juga menyuarakan pesimismenya terhadap outlook perekonomian global saat ini. Baik Cunliffe maupun Haldane merupakan pendukung keputusan BOE untuk menahan suku bunga acuan di level 0.5%. Notulensi BOE yang rilis Oktober ini mengisyaratkan pilihan mereka dan mayoritas pembuat kebijakan lain yang semakin kukuh untuk menunda kenaikan suku bunga. Penyebab utama dari putusan tersebut adalah kekhawatiran akan pemulihan di Zona Euro yang dapat terhambat dengan adanya peningkatan suku bunga ini.

Nantikan Penguatan Data Upah Tenaga Kerja

Untuk rencana BOE terkait pemberian stimulus, Cunliffe mengatakan bahwa data yang menjadi fokus utama untuk dipertimbangkan saat ini adalah laporan tentang pertumbuhan upah tenaga kerja. Cunliffe sendiri masih berencana untuk menantikan hasil data yang lebih konkrit sebelum mengambil keputusan yang tepat tentang kelangsungan program stimulus BOE. Hal ini dikarenakan, persaingan dalam pasar tenaga kerja berpotensi untuk menunjukkan pencapaian yang berbeda dari periode sebelumnya, sehingga keputusan untuk beralih pada kebijakan uang ketat perlu dipertimbangkan dengan sangat hati-hati. "Jika tingkat perekrutan tenaga kerja saja tengah mengalami penurunan, maka lebih baik menunggu indikasi penguatan yang lebih jelas dulu dari data pertumbuhan upah karyawan," demikian kata Cunliffe.

 

GBP/USD Flat

Atas pertimbangan tersebut, maka ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga Inggris akan semakin kelam. Hal ini tentu dapat memberikan tekanan terhadap GBP, yang masih diperdagangkan flat di 1.61221 terhadap USD untuk sesi trading hari ini. Pasar AS sendiri masih mengantisipasi rapat FOMC yang akan berlangsung besok.

Meski demikian, Cunliffe kembali menekankan jika langkah ini sangat berpotensi untuk diambil, mengingat dampak usaha penguatan inflasi akan lebih mudah diatasi daripada penurunan ekspansi atau penurunan inflasi ke level yang lebih rendah. Inflasi tahunan Inggris sendiri tercatat melambat di 1.2% dalam laporan bulan Oktober. Hasil ini lebih rendah dari perlambatan inflasi di 1.5% pada September lalu.

 


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE