Menu

NFP Berpeluang Angkat Dolar AS Ke Level Tertinggi 16 Bulan

Galuh

Antisipasi terhadap NFP AS yang akan rilis Jumat (7/11) malam ini dinilai berpotensi lambungkan Dolar AS ke level tertinggi 16 bulan terakhir. Hal ini didukung oleh ekspektasi kenaikan terhadap data tenaga kerja tersebut, serta pelemahan dari mata uang-mata uang mayor lain yang sebagian besar terimbas kebijakan moneter longgar dari bank sentral.

Antisipasi terhadap NFP AS yang akan rilis Jumat (7/11) malam ini dinilai berpotensi lambungkan Dolar AS ke level tertinggi 16 bulan terakhir. Hal ini didukung oleh ekspektasi kenaikan terhadap data tenaga kerja tersebut, serta pelemahan dari mata uang-mata uang mayor lain yang sebagian besar terimbas kebijakan moneter longgar dari bank sentral.


Indeks Dolar Bloomberg mencermati adanya kenaikan 1.6% dari USD terhadap 10 mata uang lain. Pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi sejak Juni 2013 lalu. Kondisi ini dibarengi dengan penguatan USD/JPY, kemerosotan EUR/USD dan GBP/USD, serta penurunan nilai mata uang komoditi. Terhadap Yen, Greenback menguat 0.1%, atau naik ke level 115.37, setelah sempat mencapai ppoin tertinggi 7 tahun terakhir di 115.52 kemarin. Sementara itu, EUR/USD terbenam di angka 1.2374 setelah ECB kembali mengkonfirmasikan langkah pemberian stimulusnya. Pair tersebut kemudian sedikit membaik dengan bergeser ke level 1.2387 meski belum lepas dari perolehan terendah 2 tahun terakhir.

Data NFP Diharapkan Positif

Pada laporan bulan lalu, jumlah tenaga kerja AS bertambah 248.000. Tingkat pengangguran juga hanya mencapai 5.9%, atau yang terendah sejak 2008. Sedangkan klaim pengangguran AS juga berkurang sebanyak 10.000 jiwa. Pencapaian positif tersebut turut mengangkat ekspektasi terhadap hasil bulan ini, yang ditaksir akan bertambah 231.000. Yuji Kameoka, ahli strategi dari Daiwa Securities Co. berpendapat jika kelanjutan reli Greenback akan bergantung pada hasil NFP AS malam nanti. Ia juga melanjutkan dengan memperkirakan terjadinya aksi ambil untung terhadap Dolar AS jika data tersebut sejalan dengan ekspektasi.


Kebijakan Dovish Bank Sentral Kendurkan Lawan USD

Di sisi lain, kebijakan moneter longgar dari ECB dan BOJ telah menjatuhkan nilai Euro dan Yen ke tingkat terendah beberapa periode terakhir. Yen bahkan terdampar di level 7 tahun terakhir, sedangkan Euro diprediksikan akan kembali mengalami penurunan mingguan yang sudah terjadi 3 kali berturut-turut. Sebelumnya, Presiden ECB, Mario Draghi mengukuhkan komitmennya terkait pemberian stimulus di Zona Euro, yang diterapkan untuk meningkatkan inflasi. Tindakan dari BOJ juga mengindikasikan aksi serupa, terutama setelah Haruhiko Kuroda juga mengumumkan perpanjangan stimulus.

Keputusan BOE untuk mempertahankan suku bunga di angka 0.50% juga turut menjatuhkan nilai Poundsterling terhadap USD. GBP/USD anjlok ke level 1.5817, dan hanya sedikit beranjak ke poin 1.5837 menjelang NFP AS sore ini.

Australia Tak Andalkan Data Dalam Negeri

Sementara itu, AUD juga merosot ke level terendah 4 tahun terakhir, tepatnya di angka 0.85914. RBA mengumumkan bahwa sentimen ekonomi Australia diperkirakan akan masih berada di bawah tren negatif, dengan pertumbuhan GDP yang diprediksi belum akan meningkat hingga pertengahan 2015 nanti. RBA juga memperkirakan jika kebijakan moneter Jepang akan lebih mampu untuk mendukung nilai AUD daripada data ekonomi dari Australia. Mata uang komoditi lain, NZD juga turun 0.2% dengan perolehan NZD/USD yang terpuruk di poin 0.76880, atau yang terendah sejak Juni 2012.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE