Menu

Pasar AS Libur, Greenback Lanjutkan Pelemahan

Galuh

Dolar AS dilaporkan kembali melemah pada Senin (16/2) ini, sehubungan dengan ditutupnya pasar AS untuk memperingati Hari Presiden. Indeks USD yang tercatat turun sebanyak 0.06% ini juga disebabkan oleh sentimen minggu lalu yang memburuk setelah beberapa data AS terangkum mengecewakan.

Dolar AS dilaporkan kembali melemah pada Senin (16/2) ini, sehubungan dengan ditutupnya pasar AS untuk memperingati Hari Presiden. Indeks USD yang tercatat turun sebanyak 0.06% ini juga disebabkan oleh sentimen minggu lalu yang memburuk setelah beberapa data AS terangkum mengecewakan. Perbaikan laporan penjualan retail dari New Zealand dan GDP Jepang yang menguat terbatas juga semakin menyurutkan nilai USD pada pembukaan pasar Asia hari ini.


USD Terpapar Lemahnya Data Penjualan Retail dan Sentimen Konsumen AS

Greenback terpantau melemah pada Jumat (13/2) kemarin setelah indeks sentimen konsumen dari University of Michigan merosot di kisaran 93.6, atau lebih buruk dari ekspektasi tetap di angka 98.1. Laporan tersebut melengkapi tren penurunan yang pada hari sebelumnya berasal dari data penjualan retail. Laporan penjualan retail Januari lalu dinilai cukup mengejutkan akibat penyusutan hingga ke angka -0.9%.

Pencapaian yang diperkirakan turun akibat menjamurnya promosi belanja di bulan Desember tersebut rupanya tidak mengalami banyak kenaikan di bulan Januari. Hal ini terbukti dengan hasil penjualan retail yang hanya mampu naik di level -0.8%, atau lebih buruk dari prediksi naik di poin-0.5%.

Penjualan Retail New Zealand Meningkat, GDP Jepang dan Zona Euro Tercatat Positif

Tidak hanya dari data ekonomi AS, pelemahan USD dinilai masih berlanjut akibat tren positif data-data dari negara lain. Pagi ini, Kiwi tercatat menguat setelah data penjualan retail finish di angka yang lebih baik dari perkiraan. Data retail inti Negeri Kanguru itu berhasil mempertahankan pencapaiannya di level 1.5%, atau lebih baik dari prediksi penurunan di angka 1.1%.

Sementara itu, meski kenaikan GDP Jepang juga tidak sanggup memenuhi ekspektasi, Yen tetap menguat sebanyak 0.06% akibat mulai membaiknya outlook perekonomian Jepang saat ini. EUR/USD pun masih mempertahankan tren penguatannya. Keberhasilan Euro mengungguli Dolar AS dipicu oleh GDP Jerman dan Zona Euro yang sama-sama berekspansi di level yang lebih baik dari perkiraan. GDP Jerman melangkah naik ke poin 0.7%, jauh lebih baik dari forecast pertumbuhan di angka 0.3%, dan hasil GDP sebelumnya di level 0.1%. Sementara itu, ekonomi Zona Euro juga mencatat pertumbuhan yang meyakinkan di level 0.3%, atau lebih baik dari prediksi stagnasi di kisaran 0.2%.

Notulensi FOMC Bisa Berikan Kejelasan Terkait Suku Bunga AS

Minggu ini, perhatian investor akan berpusat pada rilis notulensi FOMC yang akan terbit Kamis (19/2) dini hari mendatang. Hasil notulensi tersebut kemungkinan dapat memberikan indikasi lebih lanjut mengenai kenaikan suku bunga The Fed.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE