Menu

Pasar AS Tutup, Poundsterling Berhasil Menguat

Galuh

Poundsterling berhasil memanfaatkan sepinya sesi trading Senin (13/10) hari ini dengan melangkah naik dari USD. Untuk hari ini, pasar AS ditutup karena peringatan Columbus Day. Penguatan GBP ini terjadi di tengah situasi ekonomi global yang masih memburuk pasca pemotongan angka ekspektasi oleh IMF pekan lalu.

Poundsterling berhasil memanfaatkan sepinya sesi trading Senin (13/10) hari ini dengan melangkah naik dari USD. Untuk hari ini, pasar AS ditutup karena peringatan Columbus Day. Penguatan GBP ini terjadi di tengah situasi ekonomi global yang masih memburuk pasca pemotongan angka ekspektasi oleh IMF pekan lalu.


GBP/USD sampai ke level 1.6126 pada awal sesi Eropa hari ini. Angka tersebut merupakan perolehan tertinggi, sebelum akhirnya terkonsolidasi ke poin 1.6089, atau lebih kuat 0.09% dari sesi trading sebelumnya. GBP diperkirakan mencapai level support di 1.6006, atau angka terendah Jumat lalu. Pair GBP/USD juga diprediksi sanggup meraih level resistan di 1.6227, atau yang merupakan poin tertinggi 9 Oktober.

Ekspektasi IMF Masih Munculkan Tekanan

Minggu lalu, sentimen pasar anjlok setelah IMF mengumandangkan pengurangan angka ekspektasinya terhadap pertumbuhan ekonomi global, baik untuk tahun 2014 maupun 2015. Badan PBB tersebut juga memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan mampu mencapai level yang sama dengan pencapaian pada masa pra-krisis finansial.

Putusan The Fed dan Situasi Zona Euro Redupkan Ekspektasi Terhadap BOE

Sementara itu, USD tersandung oleh hasil notulensi FOMC yang mendorong para investor untuk menunda ekspektasi mereka terhadap kenaikan suku bunga AS. Stanley Fischer menyebutkan bahwa angka pertumbuhan global yang lebih buruk dari perkiraan dapat menjadi salah satu penyebab ditundanya kenaikan suku bunga bank.

Sentimen terhadap Euro juga masih tertekan oleh kondisi perekonomian Jerman yang semakin mengarah ke jurang resesi. Hal ini tidak lain disebabkan oleh data-data ekonomi yang menunjukkan hasil negatif, diantaranya adalah laporan manufaktur dan angka ekspo r.

Langkah The Fed yang terlalu hati-hati dalam menaikkan suku bunga dan kecemasan terhadap resesi di Zona Euro, diperkirakan turut membebani ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga BOE yang akan terjadi untuk pertama kalinya. Sebelumnya, BOE dilaporkan mempertahankan suku bunga acuan pada 0.5%, atau level yang sama sejak terjadinya krisis finansial beberapa tahun lalu. Meski perekonomian Inggris telah menguat sejak pertengahan 2013, namun BOE masih menahan suku bunga bank terkait rendahnya angka pertumbuhan upah dan inflasi yang masih berada di bawah target 2%.Di samping itu, BOE juga melanjutkan komitmennya pada program pembelian aset senilai 375 milyar Pound.

Pada rapat September lalu, anggota MPC (Komite Kebijakan Moneter) menilai bahwa kondisi buruk Zona Euro tidak akan memberikan dampak langsung yang terlalu signifikan terhadap kesehatan ekonomi Inggris saat ini. Akan tetapi, apabila lambatnya laju pertumbuhan dan angka inflasi yang terlalu rendah dari Zona Euro terus berlanjut, tren negatif itu dikhawatirkan akan memberikan efek negatif yang lebih besar, terutama jika dua hal tersebut kembali menimbulkan ketidakpastian pada hutang Zona Euro baik terhadap pihak swasta maupun pemerintah.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE