Menu

Pertumbuhan Bisnis Zona Euro Melambat, EUR/USD Kian Tertekan

Galuh

EUR/USD terperosok ke level 1.24967 setelah data PMI jasa Jerman dan Zona Euro sama-sama gagal mempertahankan posisinya dari pencapaian bulan lalu. Laporan final Markit terkait hasil survei PMI menyimpulkan adanya perlambatan pada pertumbuhan bisnis di Zona Euro.

EUR/USD terperosok ke level 1.24808 setelah data PMI jasa Jerman dan Zona Euro sama-sama gagal mempertahankan posisinya dari pencapaian bulan lalu. Laporan final Markit terkait hasil survei PMI menyimpulkan adanya perlambatan pada pertumbuhan bisnis di Zona Euro.


Setelah sempat mencapai poin 1.2578 pasca diberitakannya perseteruan internal ECB, EUR/USD kembali terseok di kisaran 1.24. Akan tertapi, Euro tidak mengalami penurunan terhadap mata uang mayor lain. Pair EUR/GBP masih terpantau flat di level 0.78450, sedangkan EUR/JPY masih melambung di angka 143.111.


PMI Jasa Jerman dan Zona Euro Datar

PMI jasa Jerman tercatat stagnan di poin 54.4, atau sedikit lebih rendah dari ekspektasi yang memperkirakan pencapaian tersebut tidak bergeser dari level 54.8. Selaras dengan Jerman, PMI jasa Zona Euro juga hanya sedikit bergeser dari perolehan 52.4 di bulan lalu. Forecast menunjukkan prediksi terhadap data ini tidak akan berubah, sementara data yang rilis sore ini mengisyaratkan sedikit penurunan ke poin 52.3.

Ekspansi Zona Euro Masih Terbatas

Data PMI komposit dari Markit mengindikasikan pertumbuhan bisnis yang melambat di Zona Euro. Peningkatan data tersebut hanya tumbuh sedikit di level 52.1, dari hasil PMI September yang meraih level terendah 10 bulan di 52.0. Dengan adanya hasil tersebut, laju pertumbuhan di area Euro gagal mencapai ekspektasi, meski berbagai aksi pemotongan harga telah diberlakukan. Berbagai perusahan diketahui telah mengurangi harga pabrikan dalam kurun waktu 2.5 tahun ini. Terkait dengan isu tersebut, hasil dari sub-indeks yang memaparkan harga output pun dilaporkan anjlok ke level 47.1, atau yang terendah sejak Februari 2010.

Meskipun angka PMI telah sanggup melampaui level standar 50 dalam 16 bulan terakhir, namun ekspansi ini tidak diimbangi dengan kondisi ekonomi yang meyakinkan. Kepala ekonom dari Markit, Chris Williamson berpendapat bahwa ancaman stagnasi dan bertumbuhnya resiko deflasi akan semakin menekan ECB untuk menambah stimulus dan memperbesar skala QE (Quantitative Easing) di Zona Euro. Sejalan dengan perkiraan tersebut, hasil survey Reuters juga menunjukkan adanya ekspektasi terhadap QE bersakala besar dari ECB untuk menuntaskan permasalahan tersebut.

Partai Republik Menang, Dolar AS Berkibar

Jatuhnya nilai EUR/USD juga dibarengi oleh pelemahan mata uang mayor lain terhadap Greenback. Dolar AS berangsur menguat setelah hasil pemilu untuk dewan senat AS memenangkan Partai Republik. Lawan Partai Demokrat (Partai pendukung Obama) ini menguasai dewan legislatif AS dengan memperoleh 52 kursi dari 100 posisi yang tersedia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE