Menu

PMI Manufaktur Jerman Rebound, EUR/USD Tak Tunjukkan Respon

Galuh

Data PMI Manufaktur Jerman dan Zona Euro yang rilis Senin (3/11) ini sama-sama menunjukkan stagnasi. Perlambatan manufaktur di area ini merupakan dampak dari kegagalan usaha pemotongan harga pabrikan, yang dijalankan untuk meningkatkan jumlah pesanan. Terkait hasil ini, Euro terpantau stabil di kisaran 1.24.

Data PMI Manufaktur Jerman dan Zona Euro yang rilis Senin (3/11) ini sama-sama menunjukkan stagnasi. Perlambatan manufaktur di area ini merupakan dampak dari kegagalan usaha pemotongan harga pabrikan, yang dijalankan untuk meningkatkan jumlah pesanan. Terkait hasil ini, Euro terpantau stabil di kisaran 1.24.



Data PMI Stagnan, EUR/USD Tak Banyak Berubah

Sebelumnya, analis memperkirakan ekspansi Jerman di sektor manufaktur akan mencapai angka 51.8. Namun, data PMI yang terbit sore ini menunjukkan sedikit perlambatan di level 51.4. Meski berhasil melampaui level indikator 50 dari pencapaian di angka 49.9 bulan lalu, perolehan yang menunjukkan stagnasi itu belum cukup mengangkat Zona Euro dari krisis, khususnya setelah PMI manufaktur area tersebut juga mengalami hal yang serupa. Selaras dengan ekspektasi terhadap manufaktur Jerman, data PMI dari sektor yang sama di Zona Euro juga diperkirakan tetap, atau stagnan di poin 50.7. Tak mengejutkan, hasil survey untuk data tersebut juga menunjukkan penyusutan di level 50.6.

 


Pencapaian dari data manufaktur tersebut belum mampu mengangkat posisi Euro terhadap USD ke level yang menjanjikan. EUR/USD hanya mampu bergerak ke level 1.24991, setelah sempat terpuruk di angka 1.24621.

Oliver Kolodseiko, ekonom dari Markit berpendapat bahwa pencapaian manufaktur Jerman ini tidak menunjukkan indikasi pertumbuhan yang jelas di bidang tersebut. Prediksi kenaikan di kuartal keempat masih dirasa terlalu dini, karena alasan perlambatan ekspansi di sektor manufaktur yang bersumber dari penurunan pesanan lokal dinilai masih mengkhawatirkan. Hal ini cukup mengejutkan, sebab perekonomian Jerman tercatat menguat di awal 2014. Namun setelah terkontraksi di kuartal kedua, Jerman kini dibayangi oleh kemungkinan resesi, yang timbul karena krisis di Zona Euro dan meredupnya iklim investasi akibat badai geopolitik di wilayah Eropa Timur.

Diskon Harga Pabrikan Gagal Penuhi Ekspektasi

Melambatnya data manufaktur tersebut dinilai berkaitan dengan adanya tindakan pemotongan harga pabrikan, yang dilakukan untuk menambah pesanan baru. Upaya yang sudah berjalan 2 bulan ini rupanya tak banyak berpengaruh pada laju ekspansi di Jerman, maupun terhadap kontraksi yang terjadi di Prancis dan Italia. Hal ini tentu semakin menambah kecemasan ECB yang kini tengah memerangi deflasi.

Ekonomi Zona Euro terangkum stagnan di kuartal kedua, dengan inflasi yang hanya mencapai 0.4% di bulan Oktober. Situasi ini kian menekan ECB untuk menambah stimulus. Rob Dobson, salah satu ekonom senior di Markit menyatakan bahwa performa Zona Euro di bidang manufaktur tetap flat di awal kuartal terakhir tahun ini. Oleh karena itu, sektor manufaktur kurang dapat diandalkan untuk mendorong nilai Euro ke tingkatan yang lebih tinggi. Hasil PMI manufaktur terbaru ini juga mengindikasikan prospek yang kurang lebih sama, mengingat angka pesanan dan suplai material juga menurun.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE