Menu

Putusan BOE dan Masalah Skotlandia Tak Mampu Perkuat GBP

Galuh

GBP/USD masih diperdagangkan di level terendah dalam 7 bulan terakhir pada hari Jum'at (5/9) ini. Kebijakan moneter BOE yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, serta permasalahan Skotlandia berakibat pada turunnya permintaan terhadap Sterling.


GBP/USD masih diperdagangkan di level terendah dalam 7 bulan terakhir pada hari Jum'at (5/9) ini. Kebijakan moneter BOE yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, serta permasalahan Skotlandia berakibat pada turunnya permintaan terhadap Sterling.


GBP/USD mencapai level 1.6287 di awal sesi Eropa hari ini. Angka tersebut merupakan hasil terendah sejak Februari lalu. Pair tersebut terkonsolidasi pada 1.6319, atau berkurang 0.06% dari hasil terburuk sebelumnya. Investing memperkirakan support GBP/USD pada 1.6250 dengan resisten di angka 1.6465, atau level tertinggi Kamis lalu.

BOE Pertahankan Suku Bunga

Poundsterling berada di bawah tekanan setelah BOE menetapkan untuk mempertahankan suku bunga 0.5% pada rapat dewan kemarin. Program pembelian aset juga diputuskan untuk berada di besaran yang sama, yaitu sebesar £375 milyar. Notulen pertemuan yang akan dirilis dalam dua minggu kedepan akan mengindikasikan berapa banyak anggota komite yang mendukung kenaikan suku bunga. Bulan lalu, hasil keputusan MPC terbagi dengan hanya 2 anggota yang mendukung kenaikan suku bunga, sementara 7 sisanya memilih hal yang sebaliknya.

Dibayangi Masalah Skotlandia

Dukungan terhadap kemerdekaan Skotlandia juga menjadi permasalahan yang menyebabkan turunnya permintaan terhadap GBP. Persoalan ini dapat membebani nilai Sterling karena dapat menimbulkan keresahan di tingkat nasional. Hal ini berpengaruh terhadap investasi asing dan beban hutang dalam negeri yang semakin bertambah. Volatilitas GBP saat ini menunjukkan kecemasan investor yang dipicu oleh kemungkinan aksi jual Sterling jika Skotlandia benar-benar merdeka dari Inggris.

Selain itu, pemerintah Inggris juga diprediksi akan menunda pemilihan umum yang rencananya akan berlangsung Mei tahun depan. Beberapa pihak menduga krisis konstitusional akan terjadi jika perkiraan tersebut menjadi kenyataan. Sementara itu, Referendum kemerdekaan Skotlandia akan diselenggarakan pada 18 September nanti. Polling sementara menunjukkan bahwa hanya terdapat 48% responden yang menentang pemisahan Skotlandia dari Inggris. Selisih persentase antara pendukung dan para penentang tidak terlalu banyak. Maka dari itu hasil referendum kemerdekaan ini belum bisa diprediksi secara pasti.

Menunggu Laporan Tenaga Kerja AS

Sementara itu, USD tetap menguat karena dorongan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed. Investor saat ini masih menantikan laporan tenaga kerja AS yang akan rilis malam ini. Hasil tersebut dapat menjadi indikator tambahan yang memperkuat keberhasilan pemulihan ekonomi di AS, terutama di sektor tenaga kerja yang akan menjadi penentu dalam pembuatan kebijakan moneter AS selanjutnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE