Menu

Rupiah Melemah Seiring Penemuan Virus Corona Jenis Baru

Rena

Kurs USD/IDR tercatat melemah hari ini di level Rp14,218 atau turun 0.26% dari posisi hari sebelumnya. Hal ini diakibatkan imbas dari penemuan virus Corona jenis baru di Inggris.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah melemah ke level Rp14,242 pada sesi perdagangan hari Selasa (22/Desember). Berdasarkan grafik USD/IDR berikut, Dolar AS mengungguli Rupiah sebanyak 0.47 persen dari harga pembukaan harian.

Sementara berdasarkan informasi dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS hari ini mencapai level Rp14,218, turun 38 poin atau 0.26 persen dari penutupan hari sebelumnya..

 

Rupiah Melemah Dipicu Virus Corona Jenis Baru

Penurunan Rupiah kali ini tidak terlepas dari kabar ditemukannya virus Corona jenis baru di Inggris. Sentimen risiko yang dipenuhi kekhawatiran membuat Dolar AS menguat sebagai safe haven. Sehingga, aset-aset berprofil risiko tinggi seperti mata uang negara berkembang (termasuk Rupiah) tertekan di zona merah.

Kepala Divisi Riset dan Analisis PT Monex Investindo Futures (MIFX), Ariston Tjendra, menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak peningkatan kasus COVID-19.

"Peningkatan kasus COVID-19 telah mendorong beberapa negara untuk melakukan pembatasan aktivitas sehingga berpotensi melambatkan pemulihan ekonomi," ujar Ariston seperti dilansir oleh Republika.

Menurutnya, varian virus Corona baru belum tentu bisa dicegah penyebarannya dengan vaksin yang sekarang dikembangkan. Apalagi, jenis virus tersebut dikabarkan memiliki 70% peluang penularan lebih tinggi ketimbang pendahulunya, sehingga sebanyak 16 negara memutuskan untuk menangguhkan penerbangan keluar-masuk Inggris.

 

Ruang Penguatan Rupiah Masih Terbuka

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan peluang penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dalam jangka pendek masih terbuka meskipun terbatas. Ia memperkirakan Rupiah bakal menguat pada kisaran Rp14,100 - Rp14,175 per Dolar AS dalam sepekan ini.

Sementara itu, Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, juga memprediksi bahwa kinerja perdagangan Indonesia akan membaik dan mengalami surplus pada tahun 2021 karena adanya peralihan kekuasaan dari Trump ke Biden. Hal tersebut diyakini akan meningkatkan lahirnya investasi, sehingga menciptakan emerging market (pasar yang berkembang cepat) di Tanah Air.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE