Menu

Rupiah Melibas Dolar Usai Pernyataan Dovish Powell

Raras Hapsari

Penyataan bernada dovish Jerome Powell menyebabkan Rupiah menguat ke 14,390. Penguatan ini didukung penurunan kasus COVID-19 di Indonesia.

Seputarforex - Akhir pekan lalu, Rupiah naik akibat Dolar AS yang tergelincir setelah simposium Jackson Hole. Saat berita ini ditulis hari ini (30/Agustus), nilai tukar Rupiah menguat sebesar 0.40 persen pada level 14,370. Hal tersebut tercermin dalam penurunan USD/IDR di chart berikut.

 

Penyebab Rupiah Menguat

Penguatan Rupiah tak lepas dari pengaruh faktor global. Salah satunya adalah pernyataan bernada dovish yang dilontrakan oleh Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole. Ketua The Fed itu menyatakan bahwa pihaknya tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga untuk melakukan pengetatan moneter.

"Waktu mengurangi pembelian aset tidak berarti menjadi pertanda waktu kenaikan suku bunga. Keduanya merupakan hal yang berbeda secara substansial," begitu bunyi pernyataan Powell dalam simposium Jackson Hole.

Ini berarti suku bunga Dolar AS masih ditahan di angka 0.25% dalam beberapa waktu ke depan. Akibatnya, para pelaku pasar beralih minat ke pasar obligasi, sehingga memicu penguatan yield US treasury di pasar finansial.

Menurut pernyataan analis pasar uang Ariston Tjendra, meski terlihat menjanjikan, bukan berarti Rupiah sudah lepas dari ancaman. Namun, ada kabar gembira situasi pandemi.

“Rupiah masih berpeluang melemah terhadap Dolar AS hari ini dengan sinyal tapering di akhir tahun ini. Di sisi lain, Kondisi pandemi yang membaik di dalam negeri bisa menahan pelemahan rupiah hari ini,” ujar Ariston.

Menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia bisa mengurangi potensi pelemahan Rupiah akibat isu tapering. Saat ini, jumlah kasus aktif berkisar di angka 217,590 atau berkurang sebesar 9,592 dari hari sebelumnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE